TroubleMaker (last Trouble)

Jumat, 26 Agustus 2011
Readers~ ooo..readers~
Ini Part terakhir loooh!
akhirnyaaaa... tamat juga FF yang Panjang ini -_-
FF yang ku bikin dengan susah paya ini akhirnya kelar juga!
jadi jangan lupa buat kometar yah~
kalo ngga berarti kalian ngga menghargai jeri payahkuu*cielahhhhh


SiDers alias silent readers dilarang masuk


intinya FF ini Haram bagi yang pelit komen (sadisssz)

aku cuma mengharapkan Komen dan like dari kalian semua


author : Hashlin Panda


leave a comment and dont be a silent readers please^^


gamsa!!!



Yang pernah ngikutin FF ini sebelum-nya pasti(mungkin) udah tau,,,


Kalian tinggal ngebayangin Cast2 ini sama Idol yang menurut kalian cocok untuk peran2 ini (cielahhh)


kalau aku ngebayangin-nya kayak gini ::



Karam as Ye Jun


Sully as Nan Hee


Hyung Jun as Gong Chan


YuRi as Eun Joo



6 tahun kemudian

                Salju turun hari ini, menjadikan semua permukaan kota bewarna putih, terlihat sangat cantik tapi terasa sangat dingin, aku sedang duduk di coffe shop dengan secangkir kopi ditanganku dan laptop dihadapanku.

“nan hee-ah, ggaja,,” ujar seorang pria cool, aku pun segera menghabiskan kopiku dan melipat laptop. Lalu ikut bersama cowok itu.

“maaf ya,,hari ini kau jadi menemaniku pergi nonton film , habis kepala redaksi menyuruhku me-review  film ini untuk artikel lusa..” kata cowo itu, aku menggeleng.

“tidak apa apa hyunmin-ah,,kau sudah sering menolongku,,biarlah sekali sekali aku membalas pertolonganmu selama ini..” ujarku sambil tersenyum

“ya, semua yang kulakukan padammu itu tulus,,aku tak mengharapkan balasanmu..” jawabnya sambil merangkulku

“jeongmal?” tanyaku padanya, ia tertawa “ kitakan BFF..”

Aku Cuma bisa tertawa mendengar perkataan hyunmin yang seperti itu, dia memang sering mangatakannya, hyunmin adalah BFF (best friend forever) ku yang baru, kami kenal sekitar 1 tahun yang lalu.

                6 tahun yang lalu aku sudah menikah lalu bercerai kemudian pindah ke jepang. Aku sangat mencintai orang itu, tapi karena dia seorang selebriti,,, ya karena dia adalah seorang selebriti aku tak bisa bersamanya lagi, karena aku tak ingin kariernya hancur.

                Setelah 4 tahun di jepang, aku kembali kekorea dan bekerja sebagai wartawan disalah satu majalah, majalah ekonomi dan keuangan. Dan ada beberapa hal yang kusadari, bahwa ternyata seoul sangat luas, sudah hampir 2 tahun aku di seoul tapi belum pernah sekalipun aku bertemu dengannya. kecuali lewat tv ataupun media massa.  Aku tau bahwa ia sibuk, begitu juga denganku. 


6 tahun sudah aku tak bertemu dengannya. Sedangkan gongchan beberapa kali aku masih bertemu dengannya, karena selama ini kami selalu keep contact. Sekarang ia beralih profesi menjadi pemegang saham di kantor agencynya.

                Setahun yang lalu aku bertemu lagi dengan ji yeon yang bekerja sebagai editor di majalah entertaiment, ya bidang kesukaannya. Ji yeon mengatakan kalau hyemi melanjutkan sekolahnya ke amerika. Saat itulah aku bertemu dengan woo hyun min, seorang wartawan dalam perusahaan yang sama dengan ji yeon.

                Dia temannya ji yeon, orangnya tampan, terlihat dingin dan cuek. Tapi setelah mengenalnya ternyata dia orang yang sangat perhatian dan baik hati, serta sabar. Sejak awal bertemu ia sangat baik padaku, hubungan kami menjadi dekat. Ji yeon jadi heran, karena selama ini hyun min yang dikenal sangat tidak peduli pada cewe jadi berperilaku sangat baik padaku. Katanya sih kami punya banyak kesamaan, sehingga sangat cocok untuk bersahabat, akupun merasa begitu.

Diperjalanan aku melihat screen besar di gedung, disana diputar iklan Merk Mobil yang dibintangi oleh orang itu. Aku menatapnya, dan tersadar bahwa sekarang aku sedang berjalan bersama hyunmin, aku menatap hyunmin yang dari tadi menatapku, dan ia hanya tersenyum.

“sampai kapan wajah jelekmu itu muncul kalau melihat dia di tv..” ledeknya

*********

                “whoa,,film apaan si tadi itu,,menurutku film yang tadi itu terlalu menghayal jauh..” ujarku pada hyunmin. Ya kami sedang berada di cafe dekat bioskop  membahs film yang kami nonton barusan.

                “menurutku lumayan bagus kok, cewe itu bisa menggunakan cintanya dijalan yang benar, dulu dia jelek bisa jadi cantik, jadi juara dikelas, aktif,,dan akhirnya dia jadi orang yang sukseskan?” kata hyunmin sambil menghirup  jus melon kesukaannya

“iaa, tapi kalau menurutku hal itu tidak akan terjadi didunia nyata,,aku Cuma melihat secara realistis hyunmin-ah...” protesku, dan hyunmin tertawa kecil.

“sudah kubilang film yang kita nonton tadi itu tidak akan terjadi didunia nyata, “ seseorang bersuara dari meja seberang, sekelompok pria yang dandanannya aneh.

“wah,,ternyata ada yang sependapat juga denganmu nan hee-ah..” bisik hyunmin

“tentu saja,,aku sangat yakin banyak orang yang sependapat denganku “ jawabku yakin. Aku melihat ke cowo yang sependapat denganku tadi, ia membelakangiku jadi aku tak bisa melihat wajah orang itu. 


Entah kenapa aku merasa mereka membicarakanku, karena sekali sekali temannya melihat ke arahku lalu berbicara, sangat mencurigakankan, mana wajah mereka tidak terihat karena masker ataupun syal dan kacamata yang hampir menutupi wajah mereka.

“lebih baik aku lanjutkan dikantor saja..” ujar hyunmin dan menyeruput habis jus melonnya. “pulang yuk, deadlinenya lusa nih..” lanjutnya sambil mmenarik tanganku. Aku mengangguk, karena ada beberapa artikel yang harus kukerjakan juga.

********

“sudah kubilang film yang kita nonton tadi itu tidak akan terjadi didunia nyata, “ujar ye jun kepada teman temannya yang tak henti memuji film yang barusan mereka tonton

“arg,,ye jun-ah,,kau Cuma iri kan kau tidak bisa acting sebagus itu..” ledek kiseop

“ya! Apakah kau masih meragukan kemampuanku? Kau kira sudah berapa film dan drama yang kubintangi” bisiknya

“ya..ya..araeseo,,ya, sepertinya orang itu mebicarakan kita aku mendengar cowok itu berkata orang itu sependapat denganmu” bisik je min, ye jun pun menoleh kebelakang dan sangat kaget dengan apa yang dilihatnya, dengan sangat segera ia kembali keposisi awal.

“bu,,bukankah itu lee nan hee?” bisik yejun

“benarkah,,? Tunggu,,biarku lihat dulu..” ujar je min “ya, sepertinya memang dia,,kau sapalah dia ye jun-ah..” lanjut je min

“ya, tidak kah kau lihat ia sedang bersama cowo..” ucap  kiseop

“wah benar juga,,lihat mereka mau pergi,,ya,,cowok itu memgang tangan nan hhe-ah” bisik je min

                Reflect ye jun berbalik, dan melihat cowo itu merangkul nan hee. “apakah itu pacarnya?” gumamnya. “mollayo,,mungkin juga suaminya? Atau temannya? Lebih baik kau tanyakan saja” saran kiseop
“tidak mau, kenapa harus aku?” serunya seraya memanyunkan bibirnya.

**********
Author POV

                Hari ini nan hee baru saja pulang meng-interview seorang menejer. Hari ini hyunmin mengajaknya makan malam di apartemen hyunmin. Sebaiknya aku ke supermarket dulu. Batinnya.

“nan hee-ah,,!!!” sesorang memanggilnya dari belakang dan iapun menoleh, “o,,ji yeon-ah..” ujar nan hee sambil tersenyum

                “ya, lihat ini..” kata ji yeon sambil menyodorkan majalah yang covernya si park ye jun, nan hee menatap ji yeon heran, sekarang mereka berada di coffe shop.

                “memangnya ada apa dengan majalah ini..” ujar nan hee dingin seraya mengambil majalah itu dari tangan ji yeon, lalu membolak baliknya.

                “kau lihat artikel wawancara dengan ye jun-nim,,aku yang mewawancarainya..hehehe” katanya sambil menunjukkan halaman yang ia maksudkan

                “chukae,,mimpimu jadi kenyataan..” ucapku yang dibalas dengan cengengesan ji yeon.

PARK YE JUN DAN MICHI  PASANGAN DUET YANG DIHARAPKAN MENJADI PASANGAN YAN SEBENARNYA

Setelah membaca judul besarnya nan hee menatap ji yeon. Seolah sudah tau apa pertanyaan nan hee ji yeon berkata “duet mereka kan sangat sukses nan hee-ah, mereka merajai chart dimana mana, dan sekarang banyak gosip tentang mereka...”

“mau yang sebenarnya atau bohonganpun bukan urusanku..” ujar nan hee dan beranjak dari bangkunya

“aku pergi dulu ya,,malam ini aku ada janji sama hyunminie..” tambahnya

“ya, kalian menikah sajalah lagi,,!” seru ji yeon

“ya,,dia BFF-ku tau..aku pergi dulu ya, majalah ini buatku kan?” ujarnya sambil melangkah pergi

“ya! Nan hee-ah!” seru ji yeon karena majalahnya dibawa nan hee.

“ji yeon-ah,,kalau kau mau datang saja nanti,,tapi bawakan cemilan ya..” seru nan hee padanya

*******

                “ya,,min ji-ah,,kau sudah terlalu banyak berbelanja,,belikan juga untuk in joon” seru ye jun melihat min ji mengambil semua kue yang kelihatan enak.

                “in joon-ah,,kau sangat berat,,punggungku pegal sekali,,turun sebentar ya..” bujuknya pada seorang anak yang  kira kira berumur 3 tahun yang dari tadi digendongnya.

“hmm,,in joon-ah,,kau suka yang strawberry atau melon,,” gumam ye jun, ia melihat sekeliling, ternyata in joon sudah berlari sampai ke ujung sana. Iapun segera mengejarnya.

“ya! In joon-ah..!!” serunya, tiba tiba in joon bertubrukan dengan sesorang dan terjatuh. Ye jun pun mempercepat larinya. Ia pun segera menolong in joon yang sudah menangis.

“ya, ahjumma! Baik baiklah kalau jalan! Anakku jadi jatuh karenamu!!!” teriaknya

“aa,,sesonghamnida,,aku tidak-------” tiba tiba cewe itu tak melanjutkan perkataannya
“oppa?” katanya lagi, ye jun pun mengangkat kepalanya, 

“na..nan hee?”

“annyonghaseyo..” sapa nan hee ramah, “maaf aku sudah membuat anakmu terluka,,coba ku lihat sebentar ya..” ujar nan hee sambil memperhatikan in joon “jangan menangis lagi ya,,nanti noona belikan permen,,kau mau..?” bujuk nan hee

“ne,,mana permennya” jawab in joon, nan hee membongkar keranjang belanjaannya “ini..” kata nan hee seraya memberikannya pada in joon.

“oppa,,aku pergi dulu ya..” pamitnya

“aa,,tunggu nan hee-ah..kau mau kemana? Biar ku antar..” halang ye jun

“aa,ti-----”

“ahjumma...!!!” tiba tiba min ji muncul

“omo~...min ji-ah kah?” tanya nan hee heran,

“tentu sajaa,,siapa lagi..” ujar min ji

“omo~,,minji sekarang cantik sekali,,,” puji nan hee, “ahjumma mau kemana? Ayo kita pergi main sama sama..” ajaknya

“ah,,tapi aku..” nan hee bermaksud menolak, tapi melihat mata min ji yang begitu berbinar nan hee pun tak kuasa menolaknya, “baiklah,,sebentar saja ya” ujar nan hee akhirnya. Min ji pun besorak, sedangkan ye jun tersenyum kecil.

Di taman

“heii..min ji!!! Hati hati,,kau bisa membuat injoonie jatuh..!!” seru ye jun

“ aku akan menjaganya ajusshi..!!” balas min ji sambil terus bermain dengan ye jun

“kau terlalu mencemaskan mereka,,lihat lah min ji sudah sebesar itu..” ejek nan hee yang duduk di kursi, ye junpun duduk disebelah nan hee.

“jadi,,kapan kau kembali kekorea?” tanya ye jun sambil menatap lurus nan hee

“aku? Aku..sudah 2 tahun yang lalu..” jawab nan hee pelan

“mwo? 2 tahun yang lalu?? Kenapa aku tak kau beri tahu??”

Nan hee hanya bisa diam,,”ah benar juga, lagi pula aku tak punya kepentingan,,” lanjut ye jun.

“sepertinya akhir akhir ini karier oppa semakin bagus.”

“ya, itu berkatmu juga, terimakasih” ujarnya ketus, nan hee Cuma bisa tertawa miris “dasar, oppa sama sekali tak berubah”

                Susana jadi diam di antara mereka. Baik nan hee ataupun ye jun memiliki banyak pertanyaan dikepala mereka, tapi semua pertanyaan itu terasa tercekat di tenggerokan.

“na,,nan heee-ah,,lain kali bisa kita bertemu? Tentu saja tanpa cecurut cecurut itu..” saran ye jun

“cecurut?ya! kenapa keponakan dan anak sediri kau bilang cecurut? Apa kata istrimu nanti???” tanya na hee heran

“anakku?”

“iya,,,in joon itu..”

“ya! Kau jangan asal bicara! Itu adik si min ji tau! Anak ye jin noonaa!!memang benar sih,,anaknya yejin noona kuanggap sebagai anakku sendiri ”  seru ye jun

“ha?”

“itu anak kedua ye jin noona, bukan anakku, lagi pula aku belum menikah lagi” lanjutnya, nan hee-pun terdiam

“kenapa? Kau kaget ya? Kau kira aku sudah punya anak?” goda ye jun

“ya, siapa yang bilang begitu..!”

“aah,,ternyata pesona park ye jun masih belum bisa kau lupakan nan hee-ah..” kata ye jun memuji dirinya sendiri, nan hee hanya bisa tersenyum sinis, ia tau persis percuma saja ia melawan perkataan orang satu ini.

“ ku dengar sekarang kau dekat dengan pasangan duetmu itu, lalu bagaimana dengan noona-mu?” tanya nan hee

“noona?”

“eun joo noona..”

“ooh,,aku tak ada hubungan apa apa baik dengan noona maupun michi..” terang ye jun. Dan nan hee meng-O kan perkataan ye jun

“apakah sekarang kau sedang mewawancaraiku lagi?” tanya ye jun dengan tatapan yang menyelidik

Nan hee menatap sinis ye jun “sekarang aku wartawan tau” ujar nan hee sampil mempelihatkan kartu identitas pers-nya.

“ya, gawat sekali, kalau begitu kau akan menulis apa yang kukatakan tadi?”

“tentu saja bukan, aku bekerja di majalah bisnis..”

“oow,,”

“tapi aku punya teman yang menulis tentang selebriti..” ancam nan hee

“ya!!” seru ye jun, tiba tiba hp nan hee berbunyi

“ya?..aku?sekarang ditaman kota..ohya?baiklah,,aku kesana..ne,,anyyong” nan heepun mengakhiri percakapannya di telpon

“erm,,oppa aku pergi dulu ya..annyong..” ujar nan hee, “min ji-ah, in joon-ah..aku pulang dulu ya...” serunya lagi.

“ya,,kenapa lama sekali belanjanya?” protes hyunmin yang melihat nan hee dari kejauhan

“mianhe,,aku bertemu teman lama” jawab nan hee ngos ngosan

“teman lama?” tanya hyunmin heran

“nantiku ceritakan..” ujar nan hee seraya naik ke boncengan motor hyunmin, dan hyunminpun melajukan motornya. Sementara dibalik itu ada ye jun yang memperhatikannya. Pacar nan hee kah?. Batinnya dalam hati.

**********
Nanhee POV

“apa? Kau bertemu dengan park ye jun??”seru ji yeon, sedang hyunmin menatapku heran, aku menganggukkan kepalaku.

“lalu apa yang terjadi?” tanya ji yeon lagi

“tidak ada, Cuma ngobrol ngobrol biasa..” jawabku sambil mengambil dadar gulung

“kalian akan bersama lagi kah?” sekarang hyunmin angkat bicara

“ya, kami Cuma ngobrol biasa, kenapa kami harus bersama lagi” ujarku dengan mulut yang berisi

“ya! Nasimu menyebar kemana mana “ teriak hyun min

“nan hee-ah,,kau,,masih mencintai ye jun-nim kah?” tanya ji yeon pelan

“mollayo....” jawabku, ji yeon menatapku prihatin.
*******

Talking by phone

JY : annyonghaseyo park ye jun-ssi,,aku park ji yeon yang kemaren mewanwancaraimu..
YJ : oh ya, ada apakah?
JY : sebelumnya maaf, tapi bisakah kita bertemu lagi? Sebab aku masih ada beberapa pertanyaan yang belum ditanyakan untuk artikelku..
YJ : oh ya? Erm,,kapan ya
JY : sore ini bisakah? Cuma sebentar kok
YJ : ah,,baik lah,,di backstage saja ya
JY : gomawoyo ye jun-ssi..
YJ : nee

Talking by phone end
******

“annyonghaseyo ye jun-ssi,,aku datang untuk mewawancarai,,aku park ji yeon..” sapa ji yeon

“ah ya,,mulailah..” ujar ye jun

“erm,,bisakah kita ke tempat yang tidak banyak orang?” tanya ji yeon pelan

Di lorong backstage yang jarang dilewati orang

“kenapa wawancaranya harus ditempat sepi begini?” tanya ye jun heran

“erm,,aku ingin menanyakan skandal yang menderamu 6tahun yang lalu” ujar ji yeon takut takut, sontak ekspresi ye jun berubah

“lalu apa? kau ingin mengeksposnya lagi biar karirku hancur begitu?” tanya ye jun sinis

“aniyo,,” jawab ji yeon mengibas ngibaskan tangannya, “apakah kau benar benar tak ingat aku ye jun-ssi?” tanya ji yeon sambil membulatkan matanya, ye jun menatapnya dengan aneh.

“maaf, aku tak ingat..”

“aku park ji yeon, teman kuliah nan hee yang sering bertandang ke apartemenmu..” jelas jiyeon

“mwo?” seru ye jun

“ne,,jadi sekarang aku bertanya sebagai temannya nan hee..aku bersumpah tidak akan memunculkannya di artikelku” kata ji yeon seraya membentuk V dengan tangannya

“apa yang mau kau tanyakan?”

“apakah ye jun-nim masih memikirkan nan hee-ah?”

“ya! Pertanyaanmu itu terlalu langsung!!!”

“aku bertemu lagi dengan nan hee sekitar setahun yang lalu, aku melihat nan hee yang begitu menderita setiap melihatmu di tv majalah, ataupun mendengarkan suaramu diradio, raut wajahnya akan langsung berubah sedih..” jelas ji yeon, ye jun terlihat serius mendengarkan

“aku berpikir, hal itu sudah lewat 6 tahun yang lalu,,tapi kenapa nan hee masih seperti itu, dia selalu menyibukkan dirinya untuk bekerja, dia bilang itu karena ia tak suka ketika ia senggang, ye jun-ssi selalu terlintas dikepalanya..” lanjut ji yeon

“lalu?” tanya ye jun

“apa ye jun-ssi tidak kasihan dengan keadaan nan hee sekarang??”

Ye jun terdiam, dan berkata “yang mencampakkan aku itu adalah dia, yang meninggalkan aku adalah dia,,jadi yang bersalah itu adalah dirinya sendiri..”

“ye jun-ssi,,kau hanya tak tau, betapa menderitanya nan hee meninggalkanmu saat itu,.. dia melakukan semua itu untukmu, tapi hal ini justru membuat kau membencinya, kasihan sekali nan hee...” kata ji yeon dengan mata yang berkaca kaca

“itu bukan urusanku lagi,,lagipula bukankah ia sudah punya orang lain”

“orang lain?”

“pacar..aku pernah melihatnya sekali...”

“setauku nan hee-ah tidak punya pacar, bagaimana ciri cirinya,,,?”

“erm,,bagaimana ya? Waktu itu dia pake helm sih..”

“pria itu membawa motor? Berwarna hitam merah?”

Ye jun mengangguk
“itu hyunmin,,teman kami,,”

“teman?”

“ya Cuma teman,,ermm sampai sini saja dulu,,yang seharusnya kusampaikan sudah disampaikan semua..terimakasih sudah meluangkan waktunya..”  pamit ji yeon

“tunggu,,berapa no. Nan hee sekarang?” tanya ye jun, ji yeon-pun tersenyum kecil.

*******

“nan hee-ah..hape mu berbunyi” teriak hyunmin yang sedang sibuk dengan laptopnya

“kau angkat saja dulu!!aku masih harus menyelesaikan fotocopy ini!!” balas nan hee, hyunmin pun mengangkat telepon itu.

“annyonghaseyo..” ujar hyunmin

“ne anyyong,,em,,benarkah ini no. Lee nan hhee?”

“ah,,ne,,siapa ya?”

“bisa aku bicara dengannya sebentar?”

“dia sekarang sibuk,,ini siapa biar nanti  kusampaikan..”

“ermm,,aku ye jun..”

“ye jun? Park ye jun mantan suaminya nan hee-ah?”

“ah iya,,ternyata kau sudah tau..”

“mau apa kau menelpon?”

“ahh,,aku hanya ingin bertanya beberapa hal padanya..”

“apakah kau ingin membuat nan hee menderita lagi? Menangis lagi? Membuatnya sedih lagi?”

Ye jun terdiam, “aku tidak bermaksud begitu,,yah walaupun jadinya seperti itu...mungkin aku memang selalu membuat nan hee menderita, menangis ataupun sedih,,tapi aku..aku tidak mau dia menjadi seperti itu..”

“kalau bicara memang gampang, “

“ya, kau jangan berbicara seolah kau sangat tau bagaimana hubungan kami..” seru yejun, sedangkan hyunmin hanya diam. “atau,,apa kau suka pada nan hee?” lanjut ye jun

“kalau iya memangnya kenapa? Kau juga tidak berhak melarang kan, bagaimanapun statusmu itu hanya mantan suami..”

“mwo???”

“sudahlah aku malas berbicara panjang denganmu, apa yang akan kau sampaikan pada nan hee? Nanti kusampaikan..”

“kau kira aku bisa percaya padamu???”

“aku akan menyampaikannya , jangan khawatir,,aku sudah menyerah karena nan hee selalu saja memikirkan mantan suaminya..”

“mwo??”

“jadi apa pesanmu??”

“erm,,bilang aku menunggunya di halaman apertemen yang lama malam ini,,”

“baiklah,,akan kusampaikan,,kututup ya..”

“ah,,tunggu,,katakan juga padanya bahwa aku akan terus menunggunya hingga ia datang..katakan aku takkan pergi dari sana sebelum iadatang menemuiku”

“ne arasso..” hyunminpun memutuskan teleponnya, sesaat menutup telepon ekspresinya langsung berubah, ia cekikikan dan mengambil hapenya

To : ji yeon
Mission compleate,,aku berhasil memanas manasi park ye jun, dan ia mengajak nan hee bertemu, bagaimana dengan misimu?

Tak lama kemudian balasanpun datang

To : hyun min
Missiku juga sukses,,buktinya ia menelpon nan hee kan? Yey! Kemenangan sudah dekat

“siapa tadi yang telpon?” tanya nan hee yang baru datang dengan tumpukan kertas ditangannya

“ada pesan untukmu “ ujar hyunmin sambil menolong nan hee membawa sebagian kertas2 itu.

********
    Ye Jun POV   
        
Hari ini cuaca diluar dugaanku, salju turun, membuat suhu semakin dingin. Kalau tau salju akan turun lebih baik aku mengajaknya bertemu di dalam ruangan yang hangat saja.aku melihat jam-ku, sekarang sudah 20.15,,sudah hampir satu jam aku menunggu si phabo itu datang. Apakah orang tadi tidak menyampaikan pesanku?. Atau nan hee tak ingin datang menemuiku?.

                Waktu terus berlalu, sudah ribuan kali aku melihat jam tanganku, dan sekarang waktu menunjukkan pukul 21.30,apakah benar ia tak datang?. Hatiku benar benar terasa dingin saat ini, melebihi dingin yang kurasakan sekarang, aku menundukkan wajahku. Aku yang sekarang seperti orang bodoh saja, kenapa aku masih menantinya?. Padahal tau bahwa dia takkan datang.

                Tiba tiba ada sesorang yang melingkarkan syal padaku, akupun mengangkat kepalaku.
“nan hee-ah?”

“kenapa kau duduk disini? Hari ini sangat dingin tau,,dasar phabo” serunya, tapi aku melihat ada tetesan air matanya

“nan hee-ah,,kenapa kau menangis,?” ujarku sambil mengusap air matanya

“lihatlah! Tanganmu jadi dingin begini! Kau berdiri disini sudah hampir 2 jam tau!!” serunya ketika tanganku menyentuh pipinya.

“kenapa kau bisa tau aku disini sudah hampir 2 jam..?” tanyaku heran, nan hee pun terdiam.

“tentu saja aku tau bodoh! Aku datang lebih dulu dari pada oppa!”

“ya! Kalau kau datang kenapa tak langsung menumuiku? Kenapa membiarkan aku menunggu disini??”

“aku,,aku Cuma ingin memastikan,,apakah oppa akan menungguku atau tidak...” ujarnya pelan

“ya!lalu kau membiarkan aku membeku disini?”

“mi,,mianhe..” ujarnya sambil menunduk..”aku hanya...” sebelum ia melanjutkan kata katanya aku langsung menariknya kedalam pelukanku.

“sebentar saja...biarkan seperti ini sebentar saja,,aku ingin menghangatkan badanku..” ujarku pelan, nan hee membalas pelukanku.

“oppa,,apakah aku orang bodoh..?” tanya nan hee tiba tiba, akupun melepaskan pelukan kami dan menatapnya heran.

“aku sudah menjadi janda selama 6 tahun inii, tapi walaupun sudah berjalan 6 tahun aku masih belum bisa melupakan mantan suamiku itu dan aku tak bisa melihat pria lain, bahkan aku tak yakin bisa melakukannya sampai beberapa tahun lagi,,aku benar benar orang yang phabo..”ujar nan hee sambil tertunduk, aku mengangkat wajahnya membiarkan matanya menatap lurus padaku.

“aku lah yang lebih bodoh lagi, walaupun sudah dicampakkan dan diceraikan, tapi aku tak bisa berhenti mencintai orang itu, walaupun begitu banyak yeoja yeoja yang cantik tertarik denganku tapi yang ku ingat adalah wajah jelek yang satu ini,,berarti kita pasangan bodoh kan?” jelasku sambil membelai rambutnya

“nan hee-a,,untuk sekedar kau ketahui..ini dan ini tak pernah jauh dariku” ujarku sambil memperlihatkan jamtanganku dan cicin dijari manisku. Nan hee terlihat kaget.

“dan ini punyamu” lanjutku sambil membuka kotak yang berisi cincin milik nan hee

“oppa masih menyimpannya?” tanyanya heran, aku mengangguk dan mengambil tangannya.

“sekarang akan kukembalikan lagi,,boleh kah?” tanyaku, dan ia menarik tangannya tiba tiba.

“aku,,tidak mau membuat kesalahan yang sama lagi,,bagaimana kalau ada wartawan yang melihat, lalu muncul pemberitaan lagi”

“ya! Kau itu wartawan, masak juga takut pada wartawan si” aku menarik tangannya, dan memakaikan cincin di jari manisnya.

“apakah itu wartawan, menejer-hyung, prsident, atau siapapun..aku tak akan membiarkan kau pergi lagi dari hidupku..”

“oppa,,,tapi..”

“aku akan melindungimu, pasti,,akan melindungimu..”

Nan hee pun mengangguk, aku mengenggam tangan nan hee.
“nan hee-ah,,sarangheyo..dulu,,sekarang dan selamanya” ucapku sambil menatapnya penuh senyum

Nan hee menatapku lalu berkata”na do,,sarangheyo oppa..dulu sekarang dan selamanya”

“ya,,kau hanya menirukan perkataanku” seruku

“aku tidak meniru” balasnya, akupun menariknya kedalam pelukanku lagi. “aku senang kita punya pikiran yang sama” Ujarku pelan. Kamipun berpelukan erat.

“yaa..kalian tertangkap,,” tiba tiba cewe yang bernama ji yeon dan seorang cowo muncul dari semak semak. Sontak kami melepaskan pelukan kami.

“ya! Apa kalian memotret?” teriak nan hee dan lang sung berlari ke arah 2 orang itu

“tenang nan hee-ah,,jika kalian berdua setuju maka aku akan menerbitkannya dimajalah”jelas ji yeon

“mwo???” teriak nan hee

“nan hee-ah,,bila ini muncul dimajalah, maka akan lebih mudah bagi ye jun-ssi memperkenalkanmu pada publik, lagi pula ji yeon akan mendapatkan bonus ya kan?” ujar cowo itu sambil menepuk bahu ji yeon

“ah,,ide yang bagus, begitu saja” ujarku sambil mendatangi mereka

“oppa,,,!!” teriak nan hee

“ya, bukankah ini cara yang bagus?” kataku

“ah,,annyonghaseyoo,,aku woo hyun min,,yang tadi siang menerima teleponmu” ujar cowo itu sambil menyodorkan tangannya, aku membalasnya”oh,,jadi kau...”

“sepertinya rencana kami berhasil...” lanjut hyunmin

“mwo? Jadi ni semua sudah kalian rencanakan??” teriakku, dan mereka berdua ber high-five dan tertawa cekikikan, benar benar menyebalkan, sedangkan nan hee bingung dengan situasi ini.

“sudah ayo kita kembali,,disini dingin” uajr ji yeon tiba tiba dan menarik hyunmin, aku yakin ini juga pasti rencana mereka.

“ggaja..” ujarku sambil mengulukan tanganku pada nan hee,ia menatapku, dan mengenggam tanganku.

“oppa tangan mu sangat dingin”

“kau juga”

“oppa,,kau tau,,sejak bertemu denganmu begitu banyak masalah yang kutemui..”

“aku juga,,sejak bertemu denganmu hidupku sudah tak tenang lagi,,tapi terlepas dari semua itu aku sangat bahagia bisa bersamamu..”

“aku juga,,aku merasa masalah apapun tidak apa apa asalkan oppa disampingku..”

“kau juga harus berjanji,,mulai sekarang masalah apapun harus kita hadapi bersama,,” ujarku, nan hee mengangguk dengan penuh senyuman.

                Ya, memang benar. Sejak bertemu cewek yang bernama lee nan hee. Tiba tiba aku mempunyai sepupu, lalu tiba tiba tiba ia menjadi istriku dan menimbulkan masalah disana sini. Memikatku secara perlahan lahan dengan caranya sendiri, hingga tanpa kusadari aku menjadi sangat mencintainya. Disaat aku sangat mencintainya,ia malah meninggalkanku, tapi seberapa banyakpun masalah yang ia timbulkan tidak berarti apa apa. Karena rasa cintaku lebih besar dari apapun.

The end^^V
terimakasih yang sudah menyempatkan membaca sampai akhiir^^
give a comment please^^
gamsa!!!

1 comment:

  1. Anonim mengatakan...:

    buat sequel dong cingu:P

Posting Komentar