“Hyung, tadi ada 3 grup lagi yang mendaftar. Tampaknya acara kita besok akan sukses besar” seru Taemin sambil menyodorkan 3 formulir pendaftaran yang baru saja diterimanya. Tapi tak ada tanggapan dari Hyunmin, ia menatap kosong kearah jendela dengan earphone ditelinganya.
“Hyunmin hyung! Dengarkan akuuu..” sorak Taemin seraya melepaskan earphone dari telinga Hyunmin.
“Ah? Apa yang kau lakukan?!!!” bentak Hyunmin
“Aku sudah memanggilmu dari tadi! Ini, formulir pendaftaran..” balas Taemin yang kesal .
“Oh ya? Mianhe..” ujar Hyunmin sambil menjulurkan lidahnya dan mengambil lembaran formulir tersebut dari tangan Taemin.
“Hyung kau kenapa? Dari tadi pagi kerjanya Cuma melamun saja,,acara kita besok loh..” nasehat Taemin sok tau
“Araa..kau sebagai wakil ketua OSIS tidak perlu menceramahiku...” ujar Hyunmin seraya bangkit dari duduknya
“Ne,,ketua OSIS..” jawab Taemin dengan tampang bete. Hyunmin hanya tertawa melihat ekspresi wajah Taemin yang kyopta.
******
JE : apa? Acara disekolahmu?
HM : ia..kau bisa datangkan?
JE : erm,,mian Hyunmin-ah..aku masih ada latihan..
HM : benarkah? Tapi tadi Kwangmin bilang latihan libur selama 3 hari...
JE : ah itu..
HM : Ji eun-ah..apakah ada yang kau sembunyikan dariku?
JE : ani,,aku juga baru tahu..hehehe...ba,,baiklah akan kuusahakan datang besok
HM : tidak usah Ji eun ah..kalau kau tak bisa tak usah dipaksakan..
JE : aku akan datang,,akan kuusahakan...
HM : tidak usah, aku tutup ya,,bye..
Hyunmin menutup sambungan teleponnya, dilihatnya wallpaper layar hp-nya. Disana ada foto ia, Ji eun dan Su hoon ketika pergi ketaman ria beberapa minggu yang lalu. Sejujurnya, semenjak jadian 3 bulan yang lalu ia belum pernah jalan berdua saja dengan Ji eun.
Disetiap kencan mereka Hyunmin selalu mengajak Su hoon-hyung ikut. Awalnya karena Hyunmin merasa gugup kalau pergi berdua saja dengan Ji eun. Tapi apabila mereka mau pergi kencan Ji eun selalu bertanya apakah Su hoon hyung akan ikut. Hyunmin merasa itu hal yang biasa, karena seperti yang sudah diketahui Ji eun dan Su hoon sudah berteman sejak lama. Namun sekarang ia merasa aneh, merasa sangat aneh, tapi tidak tau kenapa. tapi bagaimanapun Ia percaya pada sahabatnya sejak kecil itu.
*******
Acara berlangsung lancar dan berakhir dengan sukses. Semua orang memuji hasil kerja Hyunmin dan jajaran pengurus OSIS lainnya. Seusai acara para panitia menyelenggarakan pesta di karaoke dekat stasiun. Mereka merayakan acara mereka yang sukses besar.
“Ketua! Ayo bernyanyi,,kami semua tau kau ahlinyaa!!!” sorak seorang murid, diikuti oleh murid murid yang lain.
“ara..ara...” ujar Hyunmin malas malas, iapun membalik balik daftar track, akhirnya ia memutuskan untuk menyanyikan lagu Propose by noel.
“ara..ara...” ujar Hyunmin malas malas, iapun membalik balik daftar track, akhirnya ia memutuskan untuk menyanyikan lagu Propose by noel.
“Ya,,hyung,,kau seperti mau melamar seorang cewe saja...” komentar seorang murid ketka Hyunmin menyelesaikan performancenya.
“ Suaramu sangat indah Hyunmin hyung!!!” Pekik Taemin, diikuti suara tepuk tangan semua panitia. Hyunmin tersenyum puas elihat orang orang yang apresiasi terhdap penampilannya barusan.
Saat aggota lain menunjukkan kebolehannya Hyunmin melangkah kearah pintu. “Mau kemana hyung?” tanya Taemin. “Ketoilet..” jawab Hyunmin pendek.
Sekembalinya dari toilet, samar samar ia mendengar suara nyanyian yang dikenalnya dari sebuah ruang karoeke. Setelah didengar baik baik itu suara Suhoon. “ Wah,,ternyata ada su hoon hyung, haruskah aku masuk dan menyapanya?” gumam Hyunmin.
Tapi ketika ia hendak memegang ganggang pintu ia mendengar suara yang lain, suara seorang cewe yang bernyanyi bersama Su hoon. Dan sepertinya ia mengenal jelas siapa pemilik suara itu.
*****
“Wah waktunya sudah habis...” ujar Su hoon
“Benar juga,,haruskah kita memperpanjangnya?” tanya Ji eun penuh senyum
“Tidak usah, sebaiknya kita tak usah bernyanyi terlalu banyak..kau tau kan,,tidak baik bagi tenggorokan..” ujar Su hoon sambil menatap Ji eun hangat. Merekapun memutuskan untuk keluar ruangan. Su hoon menggandeng tangan Ji eun keluar.
“Pergi karaoke kenapa tidak mengajak ngajak aku” tanya seseorang dari belakang. Mereka berdua menoleh, disana ada Hyunmin yang bersandar pada dinding, ia melipat kedua tangannya. Menatap kerah mereka berdua tajam. Ji eun dan Su hoon dengan segera melepas gandengannya.
“Kenapa kalian pergi bersenang senang tanpa aku?” tanyanya lagi dengan penuh senyum, tentu saja dengan senyum yang dibuat buat.
“Ah..kami hanya latihan Hyunmin-ah..”alasan Su hoon
“Kalau begitu apakah harus berpegangan tangan seperti tadi..?” tanya Hyunmin, masih dengan senyum palsunya
“Ah..jangan salah paham Hyunmin-ah..ituu...” ujar Suhoon tapi dipotong oleh Ji eun
“Sudahlah oppa, aku sudah capek berpura pura..” kata Ji eun seraya menatap Su hoon kemudia ia gantian menatap Hyunmin. Raut wajah Hyunmin terlihat sangat bingung . Ji eun menghela nafas.
“Hyunmin-ah..maaf..dari awal yang kusukai adalah Su hoon oppa..bukan kau..” ujar Ji eun sambil menatap Hyunmin lurus, raut Hyunmin terlihat kaget tak percaya dengan apa yang ia dengar, dan terlihat Su hoon mengalihkan pandangan.
“Maksudmu?” tanya Hyunmin yang masih belum yakin apa yang didengarnya barusan
“Maafkan aku, aku menyukai Su hoon oppa..aku mau jadian denganmu karena kupikir itu adalah kesempatanku untuk dekat dengan Su hoon oppa...aku tau caraku salah..tapi aku..” jelas Ji eun yang akhirnya terisak
“Maafkan aku hyunmin ah..aku sudah berusaha, tapi aku tidak bisa membohongi persaanku, bahwa aku sangat menyukai Ji eun..” tambah Su hoon. Hyunmin menatap nanar mereka satu persatu.
“Menggelikan sekali aku dikhianati oleh 2 orang yang kusayangi,,,hyung aku kecewa sekali padamu..” ujar Hyunmin tersenyum sinis.
“Dan kau!” seru Hyunmin sambil menunjuk ke arah Ji eun “selamat, ternyata taktikmu untuk mendekati Su hoon hyung berhasil”
Ji eun menatap Hyunmin dengan tatapan merasa bersalah yang sangat besar. “Hyunmin-ah maafkan aku,,aku tau aku salah..” kata Ji eun sambil menggenggam tangan Hyunmin, dengan segera Hyunmin melepaskan genggaman Ji eun.
“Jangan sentuh aku! Dasar cewe busuk gampangan!” maki Hyunmin sambil menatap tajam Ji eun. Ji eun terlihat sangat kaget, baru kali ini ia mendengar Hyunmin berbicara kasar seperti itu.
“Ya! Bagaimana kau bisa bicara kasar begitu terhadap Ji eun!” bela Su hoon. Hyunmin yang tak tahan dengan keadaan ini memutuskan untuk pergi tanpa berkata apa apa, ia merasa sangat kesal, marah, sedih, dan kecewa terhadap 2 orang yang selama ini ia percaya.
******
“Kau mengundurkan diri? Kenapa?” tanya pak pelatih
“Aku mau fokus kesekolah..”jawab Hyunmin sekenanya
“Tapi kan selama ini nilai nilaimu juga tidak terganggukan? Hyunmin-ah kau punya bakat yang luar biasa!” bujuk pelatih, Hyunmin menggeleng pelan.
“mian,,aku tak bisa,,aku permisi dulu” ujarnya sambil membungkuk.
Dan sialnya, ia harus bertemu lagi dengan Ji eun dan Su hoon yang sedang terlihat sedang berdua. Su hoon menyadari Hyunmin yang memperhatikan mereka.
“Hyunmin-ah?” panggil Su hoon, Ji eun menatap ke arah Hyunmin. Hyunmin mengalihkan pandangannya dan melanjutkan perjalanannya. Su hoon mengejarnya dan mendapati tangan Hyunmin.
“Hyunmin-ah! Jangan kekanak kanakan seperti ini,,!” seru Su hoon yang mulai kesal melihat sikap Hyunmin. Hyunmin yang sedang kesalpun reflek melayangkan tinjunya ke wajah Su hoon, sehingga Su hoon jadi terhempas.
“Su hoon oppa!” pekikJji eun dan berlari ke arah Su hoon yang kesakitan.
“Maaf saja jika aku kekanak kanak! Kalau aku kekanak kanakan lalu kau menyebut dirimu apa!!!” seru Hyunmin dan segera meninggalkan mereka berdua.
next--> (~^o^)~ Last part
Hashlin Panda
next--> (~^o^)~ Last part
0 comment:
Posting Komentar