TroubleMaker (4th Trouble part 2)

Jumat, 26 Agustus 2011


SiDers alias silent readers dilarang masuk


intinya FF ini Haram bagi yang pelit komen (sadisssz)

aku cuma mengharapkan Komen dan like dari kalian semua


author : Hashlin Panda


leave a comment and dont be a silent readers please^^


gamsa!!!



Yang pernah ngikutin FF ini sebelum-nya pasti(mungkin) udah tau,,,


Kalian tinggal ngebayangin Cast2 ini sama Idol yang menurut kalian cocok untuk peran2 ini (cielahhh)


kalau aku ngebayangin-nya kayak gini ::



Karam as Ye Jun


Sully as Nan Hee


Hyung Jun as Gong Chan


YuRi as Eun Joo







Gongchan sedang melaju dengan mobil sport kebanggaannya. Sekarang ia sedang menuju lokasi syuting. Menjalaskan rutinitasnya sebagai aktor.


“ye jun-ah,,mari makan siang bersama” ajaknya kepada seorang pria bernama ye jun. Seorang penyanyi yang merupakan aktor pendatang baru. Sebenarnya ia kurang menyukai pria ini, tapi karena ada seseorang yang meminta bantuannya terpaksa ia lakukan.


“gongchan-ssi,,tolong besok bawakan ye jun untukku disini kira kira ketika jam kalian istirahat...kumohon “ ujar nan hee pada gong chan lewat percakapan di telfon


Ya, karena nan hee, gadis yang ditemuinya ketika ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Lee nan hee penyelamatnya, dan juga seseorang yang sangat disayanginya walaupun ia sudah menikah. Ya, aku memang selalu tidak beruntung kalau soal percintaan batinnya.


“gongchan-hyung..bukannya kita mau makan? Kenapa ke pantai? Kau mau makan seafood?” tanya ye jun, gongchan menggeleng dan menghentikan mobilnya.


“ ada seseorang yang menunggumu..” ujarnya sambil menunjuk keluar jendela, ia menunjuk seorang gadis yang sepertinya melukis di atas pasir pantai.


“nan hee-ah??” ucap ye jun heran, iapun segera beranjak dari mobil “ aku pergi dulu hyung, terimakasih” serunya, dan dengan segera berlari ke arah gadis itu.


Aku bodoh sekali, malah membantu mereka bertemu seperti ini, harusnya aku menghalangi mereka kan?, agar aku bisa merebut nan hee. Tapi sayang sekali, aku tak bisa melakukan itu nan hee,,,, kau sudah terlalu baik padaku, dan aku tidak mau menyakitimu. Asal kau bahagia itu sudah cukup, asal melihatmu tersenyum aku juga bisa tersenyum. Batinnya.


********


“nan hee-ah,,apa yang kau lakukan???” seru ye jun pada nan hee dari jauh


“oppa,,,saengil chukae,,,” teriaknya sambil memamerkan ucapan selamat ulang tahun yang digoreskannya dipasir pantai. ye jun sangat kaget melihat tulisan saengil chukae yang sangat besar di atas pasir yang dibuatkan nan hee untuknya. ye jun pun segera berlari ke arah nan hee, dan memelukknya.


“ gomawo jagiya..” ucapnya


“ne...” nan hee membalas pelukannya.


“ah,,oppa,,ini,,,hadiah ulang tahunnya...” nan hee mengeluarkan sesuatu dari baju hangatnya


“itu apa..?” tanya ye jun. Nan hee mebuka bungkusan itu dan mengeluarkan isinya.


“ aku membelikan ini untukmu..” ucapnya, dan iapun meraih tangan ye jun kemudian memasangkan jam tersebut.


“wahh,,ternyata sangat cocok..hehehe pilihanku memang tepat,,setiap kali oppa melihat jam ini oppa akan selalu ingat padaku” ujarnya sambil tersenyum puas


“bodoh, aku selalu mengingatmu...” ejek ye jun, nan hee membalasnya dengan senyuman.


“ gomawo...” ucap ye jun lagi, dan nan hee pun mengangguk.


“sekarang oppa pergilah...istirahat sebentar lagi habiskan?” kata nan hee


“benar juga,,kalau begitu kau tunggu dirumah ya! Hari ini aku akan pulang, kita lanjutkan partynya..” ujarnya tersenyum sambil mengenggam tangan nan hee.


“ aku pergi dulu,,,byeee....” ye jun pun berlari sambil melambaikan tangannya. Nan hee pun melambaikan tangannya.


“oppa!!!!” teriak nan hee ketika ye jun mulai menjauh, ye jun menghentikan larinya dan berbalik.


“saranghamnidaa~...” teriak nan hee dengan nada yang aneh


Ye jun tertawa, “nee!!!! nado, ,,jeongmal saranghamnidaa~,,,,,” balasnya, kemudian ia melambai dan melanjutkan perjalanannya. Setelah ye jun terlihat jauh nan he berkata pelan. “ selamat tinggal oppa..” dengan air mata yang menetes dipipinya.


Nan hee mengambil hape, dan melakukan panggilan. “ibu,,hari ini aku akan pulang”.


*******


Sesampaianya di apartemen aku segera membereskan barang barangku dan memasukkannya kedalam koper. Ya, aku sudah memutuskan untuk pergi ke jepang . Sebelum kejepang aku balik ke kampungku dulu. Akupun melihat tiket bus yang ku beli tadi, keberangkatan jam 5 sore. Aku harus pergi sebelum oppa pulang.


Aku melihat sekeliling rumah, mungkin ini terakhir kalinya aku menginjakkan kakiku dirumah ini. Aku menatap foto pernikahan kami, disana kami berdua tersenyum, yah walaupun aku tau senyuman itu tidak tulus. kau tunggu dirumah ya! Hari ini aku akan pulang, kita lanjutkan partynya.aku jadi teringat kata kata oppa.


“baiklah, satu malamm lagi saja aku disini,,bolehkan,,,” ujarku pelan dan segera berangkat untuk membeli kue ulang tahun. keinginan bersama oppa benar benar membuatku lemah. akupun memutuskan untuk menunda keberangkatanku.

********


“nan hee-ah,,hiasan ini kugantung disini yaa..” seru ji yeon. Nan hee mengangguk. “ya, nan hee...kenapa kau hanya membeli roti sponge yang polos..?” tanya hye mi. “aku mau mendekornya sendiri,,,kalian diamlah,,aku mau berkonsentrasi,,lanjutkan saja dekorasinya....” kata nan hee sambil mencari bahan bahan yang dibutuhkan.


“yaa,,nan hee-aah...” seru ji yeon dan hyemi, “ gomawoo,,” ucap nan hee dari dapur. Hari ini nan hee menelpon mereka untuk membantu dekorasi, ya, hari ini hari ulang tahun ye jun idola mereka, tentu saja mereka sangat bersemangat. Bahkan mereka sudah menyiapkan kado yang akan mereka titip ke nan hee untuk di berikan ke ye jun nanti.


Akhirnya pendekoran ruangan maupun kue ulang tahunpun selesai, mereka mengistirahatkan tubuh mereka didepan tv. Nan hee menghidupkan tv.


“ya, walaupun ye jun-nim sudah menggelar konferensi pers tapi beritanya masih saja tetap ada” komentar ji yeon ketika melihat berita tentang ye jun di tv.


“kasian sekali kalian nan hee-ah..” ujar hye mi prihatin


“keadaan ini tak lama lagi kok..” jawab nan hee


“maksudmu?” tanya hye mi


“ bukan kalian juga tau? Aku lulus unversitas tokyo,,tentu saja aku ke jepang...”


“lalu apa ye jun-nim akan ikut?” tanya jiyeon. Nan hee menggeleng “ tidak..”


“ya! Bagaimana bisa kau meninggalkan suamimu sendiri disaat saat begini? Harusnya kau mendukungnya..” omel ji yeon


“disaat saat begini kau harus disisinya,,” tambah hye mi


“aku,,sudah memutuskan akan meninggalkan oppa..” ujar nan hee pelan


“mwo??maksudmu?” seru ji yeon dan hyemi serempak


“mungkin berakhir dengan perceraian...” tambah nanhee, “nan hee sadarlaah..apa yang kau pikirkaan??aku tahu ini semua sulit,,tapi tabahlaah” ujar ji yeon sambil menguncang nguncak tubuh nan hee. “ tabahlah nan hee-ah..” rengek hyemi.


“ini juga demi kebaikannya, kalau aku pergi dari oppa, semua permasalahan ini akan selesai..” ucap nan hee saraya tersenyum miris, sedangkan kedua temannya Cuma bisa menatap nan hee dengan sedih. “maafkan kami tak bisa membantumu” ujar ji yeon lirih


“tidak apa apa,,kalian sudah sangat membantuku,,” jawab nan hee, “nan hee-ah,,besok kami akan menemanimu ke bandara..” pinta hye mi sambil memeluk nan hee, diikuti oleh hye mi. “gomawo,,aku sangat beruntung memiliki sahabat seperti kalian” ucap nan hee lirih.


********


Ye jun tersenyum senyum sendiri dilokasi syuting jika sudah mengingat kejadian tadi siang, nan hee memberikan suprise party untuknya. Walaupun selama ini dia sudah pernah mendapat suprise party yang lebih mewah atau hadiah yang lebih mahal, tapi baginya, suprise party dan hadiah dari nan hee adalah sebuah kado ulangtahun yang paling indah di hidupnya.


Ye jun mengacak isi tasnya, mencari sesuatu. Sebuah kotak yang berisi couple ring. Ya, cincin pernikahan mereka yang selama ini di pegang ye jun. Sebelumnya mereka berpikir mereka tidak membutuhkan cincin tersebut, tapi sekarang ye jun sudah berubah pikiran. Ia ingin mengenakan cincin itu, menandakan hubungannya dengan nan hee, dia memutuskan untuk tidak menyembunyikan statusnya lagi pada media. Ia memasang cincin miliknya pada jari manisnya. “ya, ternyata sangat bagus sekali,,,” gumamnya.


“PD-nim, apakah sceneku sudah selesai,,? Bolehkah aku pulang duluan?” ye jun minta izin kepada pak sutradara. Pak sutradara melihat jam, “sekarang masing jam 18.00,kenapa kau buru buru,,scenemu masih ada..” ujarnya dingin.


“kalau begitu, apakah bisa pengambilan gambarku diundur jadi besok saja,,soalnyaa---” ye jun beralasan tapi dipotong oleh PD-nim


“kau pikir syuting ini bisa berjalan seenak perutmu hah? Hari ini kau akan bergadang” seru PD-nim sambil meninggalkan ye jun yang bengong. “yang benar sajaa,,” gumamnya


Berkali kali ye jun melihat jamnya, jam yang tadi siang diberikan nan hee. Sekarang sudah jam 20.00. “aku tidak mau tau, pokoknya hari ini aku harus pulang bagaimana pun caranya..” gumamnya. Tiba tiba datang seorang staf “ ye jun-ssi,,kau dipanggil ke studio 3”.


“memangnya aku ada pengambilan gambar disana?” tanya ye jun heran, satf itu hanya mengangguk lalu pergi, dengan sangat malas iapun melangkahkan kakinya menuju studio 3.” Hari ini adalah ulang tahunku, tapi pekerjaanku bertambah berat,,akh,,aku ingin pulang” gerutunya.


Ketika ia sampai, ruang studio 3 terlihat gelap. “apa apaan ini? Apa staff tadi hanya mempermainkanku? Sungguh hari yang menyebalkan!!” teriaknya kesal. Tiba tiba lampu dihidupkan dan muncul suara teriakan orang orang. “saengil chukae park ye jun-ssi” teriak semua orang kompak.


Ye jun kaget, suprise party untuknya!. Disana ada para hyung-nya dari connect3, menejer, pd-nim, beserta kru kru yang lain. “whooa,,,gomawo,,” ujarnya takjub melihat suprise party yang begitu keren ini.


“ kami menyiapkannya untukmu,,” ujar jemin membawa kue ultah dengan lilin yang menyala, disampingnya ada kiseop dan eun joo noona.


“tiuplah lilinnya ye jun-ah..dan ucapkanlah permohonanmu,,” pinta eunjoo noona


Ye jun memejamkan matanya, memikirkan apakah permohonannya, sebenarnya begitu banyak permohonan yang ada dikepalanya, dan ia berkata “ semoga kebahagian selalu bersamaku, aku harap orang orang yang aku sayangi selalu ada disampingku..” lalu meniup lilin diiringi tepuk tangan orrang orang.


Partypun dimulai, begitu banyak makanan yang enak disini. Ye jun yang ingin pulang, tapi juga merasa tak enak melihat teman temannya yang sedang menikmati pesta. Ia melihat jam untuk kesekian kalinya sekarang jam 23.00, sudah sangat larut, apakah nan hee sudah tidur?. Iapun memutuskan untuk menelfon nan hee, dan menuju veranda studio.


“halo?” jawab nan hee diseberang


“jagiya,,maafkan aku pulang terlambat,,teman temanku mengadakan pesta juga disini, jadi aku tak bisa se----” belum selesai penjelasannya, pembicaraannya sudah dipotong oleh nan hee


“tidak apa apa, selamat berpesta..”


“ya, apakah kau marah..?”


“tidak, aku Cuma mengantuk,,”


“ya! Sifatmu itu jelek sekali, harusnya kau bilang, ya,,,aku akan menunggmu,,”


“ne,,araseoo...” teriak nan hee


“setelah ini aku akan pamit pada pd-nim, jadi kau jangan tidur dulu, ingat itu!” seru ye jun sembari memutuskan sambungan telefonnya. Dasar anak itu sifatnya jelek sekali.


“ sedang bertengkarkah?” tiba tiba sebuah suara mengejutkan ye jun, iapun menoleh kebelakang.


“noona?” ujarnya, eunjoo noona tersenyum, lalu berdiri disebelahnya, menyandar pada pagar veranda.


“ye jun-ah,,kau tak apa apa?” tanyanya


“aku? Aku baik baik saja noona..”


“benarkah?”


“hmm,,sebenarnya ada sedikit masalah,,kau tau kan? Soal pemberitaan itu,,tapi diluar semua itu aku baik baik saja” ujarnya sambil tersenyum, eun joo menatapnya


“ye jun-ah,,benarkah pak direktur menyuruhmu bercerai dengan nan hee?” tanya noona hati hati, ye jun terdiam, lalu mengangguk.


“lalu?” tanya noona lagi


“kami tidak akan bercerai,,” jawabnya mantap


“kau,,lalu bagaimana dengan kariermu?”


“mollayo,,mungkin aku harus beralih profesi,,” ujarnya sambil tertawa


“ye jun-ah,,aku tau bagaimana perjuanganmu bisa sampai tahap ini,,ikut audisi, training selama bertahun tahun, promosi kesanan kemari, dan lain-lain. apakah kau ingin melepaskan segalanya? Melepaskan apa yang telah kau perjuangkan selama ini..?”


Ye jun hanya diam, karena sebenarnya ia juga tidak punya jawaban atas pertanyaan noona barusan,


“aku,,,jika dulu aku tidak mengujimu,,mungkin keadaan tidak akan seperti ini” ucap noona lirih


“maksud noona?”


“bukankah sudah pernah kubilang, waktu itu aku hanya menguji keseriusanmu,,tapi..”


“sudahlah noona” potong ye jun, “berhentilah membahas masa lalu..” lanjutnya


“masa lalu? Hal itu terjadi bahkan belum 100 hari yang lalu ye jun-ah,,dan kau bilang itu masa lalu?”


“semua yang sudah terlewati adalah masa lalu noona..”


“karena itukah dulu kau bilang tidak ada kesempatan kedua bagiku?”tanya noona. Lagi lagi ye jun hanya diam, karena sebenarnya ia mengucapkan kata kata itu hanya untuk menakut nakuti noona , agar noona menerima pernyataannya pada saat itu, tapi sayang sekali strateginya tidak berhasil.


Eun joo terisak, ia tak dapat menahan air matanya lagi. “kenapa diam saja! kAtakanlah sesuatu!” seru noona yang sudah tak tahan melihat sikap ye jun yang dingin padanya.


“noona,,kau kenapa menangis?” ye jun heran melihat noona yang tiba tiba menangis. Noona terus menangis sesegukan.


“ka,,kalau begitu aku pulang dulu noona, sampai jumpa,,” ujar yejun lalu ia membalikkan tubuhnya, menuju studio, tiba tiba eun joo memeluknya dari belakang.


“noona,,apa yang kau lakukan? Lepaskan...” bisiknya


“jangan pergi ye jun-ah,,maafkan aku,,kembalilah padaku,,kembalilah menjadi seperti yang dulu lagi..” isak noona,


“aku yang dulu tidak akan pernah kembali lagi noona, mungkin dulu aku memang mencintaimu, tapi kau sia siakan, dan itu hanya akan jadi bagian dari masa laluku” ujarnya sambil melepaskan pelukan noona.


“lalu bagaimana dengan kariermu..? apakah kau akan mengorbankan semuanya demi nan hee?” tanya noona


“aku mohon padamu  noona, tak usah pedulikan urusan kami lagi, sekarang aku permisi dulu, nan hee sudah menungguku dirumah” ujarnya dingin sembari meninggalkan noona yang tangisnya semakin menjadi.


Sementara dibalik semua itu, jemin, kiseop, manejer-hyung mengintip semua kejadian tadi, mereka sangat kaget. aPakah itu benar benar park ye jun yang dikenalnya, park ye jun yang sangat egois dan hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri sekarang sudah memikirkan orang lain, bahkan mau mengorbankan segalanya demi orang tersebut. Orang yang merubah ye jun seperti itu adalah nan hee.


“baru kali ini aku melihat ye jun sekeren itu,,” bisik jemin


“uri ye jun,,sangat dewasa..” tambah ki seop


“nan hee-ah sangat hebat, bisa merubah ye jun menjadi seseorang seperti itu,,aku benar benar terharu,,benarkah merekah harus berpisah” ujar hyung-nim pelan, sedangkan mereka yang berdua lagi hanya manggut manggut.


**********


Ye jun membuka pintu apartemen mereka, ruangan terlihat sangat gelap. Apa si pabo itu sudah tidur?. Iapun memuka sepatunya lalu menghidupkan lampu.” Saengil chukae oppa!!” tiba tiba nan hee datang dari arah dapur sambil membawa kue dan lilin. Senyuman diwajah ye junpun mengembang, dan ia melangkah menuju nan hee.


“seperti biasa ucapkan permohonanmu dan tiup lilinnya..” ujar nan hee smbil menyodorkan kue tart cantik dengan lilin yang menyala.ye jun memejamkan matanya seraya mengucapkan permohonannya dalam hati kemudian meniup lilinnya.


“apa permohonanmu?” tanya nan hee


“aku tidak akan memberi tahumu,,” ujarnya sambil menjulurkan lidah, nan hee menatapnya sebal.


“whoaa,,,ini semua kau yang menyiapkan” seru ye jun melihat dekorasi ruang tengah


“ji yeon dan hye mi membantuku,,,kau tau,,kue ini aku sendiri yang mendekornya..” ucap nan hee bangga seraya meletakkan tart itu di meja depan tivi kemudian duduk disofa.


“gomawo jagiya..” ye jun pun duduk disebelahnya. Merekapun menikmati kue dan hidangan yang telah disiapkan nan hee.


“nan hee-ah,,kesinikan tanganmu..” ujar ye jun pelan, nan hee menatapnya heran dan mengulurkan tangannya.


“ada apakah?” tanyanya, ye jun mengeluarkan sesuatu dari kantong nya, kotak cincin pernikahan mereka.


“he,,bukan kah itu..” tebak nan hee


“ya, cincin pernikahan yang selama ini kita lupakan..” ujar ye jun sambil mengambil tangan nan hee


“sekarang aku akan memasangkannya dijarimu” dan iapun memasangkan cincin itu di jari manis nanhee


“pasangkan untukku juga” lanjut ye jun sambil memberikan cicncin ke tangan nan hee, nan hee mengangguk dan tersenyum lalu memasangkan cincin di jari ye jun.


“nan hee-ah,,aku sudah memutuskan akan berkata jujur pada media..”


“maksud oppa?”


“iaa,memberitahukan hubungan kita ke media,,dalam waktu dekat ini..”


“bukannya..bukannya president mengancam oppa,,jika tidak bercerai ia akan mengeluarkan oppa dari agency?” tanya nan hee pelan


“ bagaimana kau bisa tau hal itu? Tanya ye jun heran


“errmm,,gong chan yang memberi tahuku..”


“soal itu,,,”


“oppa tidak usah berbuat sampai seperti itu demi aku,,” ujar nan hee seraya menggenggam tangan ye jun


“maksudmu,,?” tanay ye jun heran, tapi nan hee tak menjawab apa apa, ia melepaskan genggaman tangannya dari ye jun, tapi dengan cepat ye jun kembali menggenggam tangan nan hee.


“maksudmu berkata begitu apa?” tanyanya lagi


“tidak ada maksud apa apa,,”ujar nan hee tersenyum.


*******


“ibu benarkah nan hee pulang?” tanya seung hyun siang itu dirumahku. Ibu mengangguk dan mempersilakan seung hyun kekamarku.


“nan hee-ah..!” serunya ketika membuka pintu kamarku


“aa,,seung hyun ah,,sudah lama tak nertemu,,kangen sekali...”


“kenapa kau disini?aku dengar dari ibu katanya kau akan pindah ke jepang?” tanyanya panik


Aku mengangguk “iya,,aku mendapatkan beasiswa,,hebatkan..”


“lalu bagaimana dengan ye jun-nim?”


Aku terdiam , lalu berkata “ aku memutuskan untuk bercerai...”


“nan hee-ah? Apakah aku salah dengar? Dulu di telfon kau mengatakan kau sudah mulai mencintainya,,kenapa sekarang mau bercerai? Apa karena masalah skandal ye jun-nim itu?”


“ini yang terbaik...perusahaan mengancam akan memecatnya jika tak bercerai denganku,,”


“apa? Jadi demi kariernya dia menceraikanmu?”


“tidak,,akulah yang meninggalkannya,,”


“tapi kenapa?”


“kenapa kau masih bertanya seung hyun ah..tentu saja karena aku sangaat mencintainya, jadi aku meninggalkannya, agar kariernya yang sudah lama ia bangun tidak hancur!!”


“apa kau yakin ini akan membuatnya bahagia..?”


“mollayo,,,yang jelas aku sudah berusaha dengan caraku sendiri, ibu juga sudah setuju,,besok pagi pagi aku akan ke seoul menemui mertuaku, dan langsung ke bandara menuju tokyo..” kelasku panjang lebar. Seung hyun menatapku kasihan.


“jangan menatapku seperti itu seung hyun-ah..” ujarku sambil tersenyum, seung hyun menangis dan memelukku.


“maafkan aku tak bisa membantumu nan hee-ah...”.


***********


Seperti dugaanku, appa dan omma sangat kaget dengan keputusanku. Mereka mecegahku, tapi aku benar benar tidak bisa mundur lagi, ini keputusan yang sudah aku pikirkan masak masak. Orang tuaku yang ikut bersamaku juga ikut membantu menjelaskan keadaan yang ada. Aku benar benar minta maaf pada mereka dan berkata aku sangat menyayangi keluarga ini. Untuk saat ini aku merasa inilah jalan yang terbaik, dan kami memang tak punya banyak pilihan. Kutatap oppa yang dari tadi hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun.


“aku perlu bicara berdua dengan nan hee dulu” ujarnya lalu menarik tanganku menuju balkon rumah, sedangkan orang tua kami hanya bisa saling beratatapan.


“benarkah keputusan ini diambil berdasarkan hatimu yang paling dalam?” tanya ye jun pelan tapi penuh emosi, aku mengangguk. “ jangan hanya mengangguk, jawab aku, apakah itu adalah keinginan hati kecilmu?” tanya ye jun yang tampaknya sudah tidak bisa menahan emosinya lagi


“iya, aku sudah memikirkan ini masak masak,” jawabku pendek


“nan hee-ah,,,untuk menyelesaikan masalah ini kita tidak perlu bercerai..”


“kita tak punya pilihan lagi oppa,,,”


“kau bicara apa? Kita masih memiliki banyak pilihan..”


“kalau begitu coba sebutkan padaku? Apa yang akan kau lakukan jika kau nanti keluar dari perusahaanmu?”


“aku masih bisa mencari pekerjaan yang lain nan hee-ah...”


“tidak bisa begitu oppa,,untuk sampai titik ini aku yakin perjuanganmu tidak gampang, dan aku juga tak mau merusak kariermu sekarang,”


“nan hee-ah..”


“lalu, apa kau tak memikirkanku? jika mereka tau apa nanti jadinya pandangan masyarakat padaku, mungkin saja aku akan dihabisi oleh penggermarmu, mungkin selanjutnya hidupku tidak akan normal lagi, dan perkuliahankupun akan terganggu” jelasku sambil melepaskan cincin pernikahan kami dari tanganku dan menyerahkannya pada oppa.


Oppa hanya terdiam sambil menatap cincin itu“ ini adalah pilihan yang terbaik untuk saat ini oppa, kalau begitu aku pergi dulu” akupun melangkahkan kakiku meninggalkannya.


“aku mau mengorbankan segalanya untukmu, tapi apakah kau juga tak bisa berkorban untukku nan hee-ah?” serunya


“maaf, aku tak bisa oppa” ujarku dingin, walau sebenarnya hatiku sangat sakit, aku ingin menangis tapi kutahan, oppa inilah pengorbananku untukmu, aku tak ingin kariermu selama ini akan hancur begitu saja olehku.


*******


Nomor yang selanjutnya akan kuhubungi sekarang adalah gongchan, orang yang selalu membantuku selama ini. “ halo..” jawabnya


“gongchan-ssi,,bisa kah kau menjaga rahasia?” tanyaku


“kau punya banyak rahasia nan hee-ah,,apakah itu..”


“jika aku mengatakan aku sekarang sedang menuju bandara dan akan naik penerbangan ke tokyo sore ini kau tidak akan mengatakannya ke siapa siapa kan?”


“apa? Maksudmu?” tanyanya


“ aku akan pergi kuliah ke tokyo,,jadi sekarang aku mau pamit..”


“tokyo??!,” jawab gongchan kaget


“terimakasih atas bantuanmu selama ini dan maaf sudah merepotkanmu selama ini..” akupun menutup sambungan teleponnya,

******


“nan hee-ah..jangan pergii...” rengek ji yeon


“maaf ji yeon ah,,permintaanmu tidak terkabul,,” jawabku sambil meletakkan telunjukku dikeningnya


“nan hee-ah..” ini lagi tambah satu lagi rengekan hye mi, harusnya aku tidak membiarkan menemaniku di bandara.


“ aku pasti akan sering telepon, sms, facebook, twitter,,,masih banyak cara kita untuk berkomunikasikan..”ujarku menenangkan mereka


“tapi tetap sajaa,,” rengek ji yeon semakin parah


“ nan hee-ah,,mana suamimu,,kenapa dia tak mengantarmu..” tanya hyemi


“ dia mungkin sekarang sangat membenciku..”


“apa?” teriak mereka berdua


“aku takut,,jika sekarang melihatnya hatiku akan melemah, sekarang aku harus menguatkan hatiku, aku akan belajar ke jepang yeeii!!!” ujarku sambil menyemangati diri sendiri


“nan hee-ah..” panggilan seorang pria mengagetkan kami.


“go...”aku langsung menutup mulutku, sedang ji yeon dan hye mi sudah seperti orang yang hilang kesadaran.


“kau mau pergi kemana” gongchan memakai kacamata hitam yang dulu pernah kuberikan padanya.


“bukankan tadi sudah ku bilang? Aku akan pergi ke jepang un------” tiba tiba gongchan memelukku.


“kenapa..kenapa kau pergi..?” tanyanya


“a..aku,,Cuma tidak ingin kariernya berakhir..aku Cuma ingin dia bahagia,,”


“haruskah dengan cara seperti ini?”


aku mengamnggukkan kepalaku,,


“ lalu bagaimana denganku? Kau tidak memikirkan bagaiman perasaanku?”


“gong,,gong chan-ssi..?”


“ aku harus bagaimana kalau tak bisa bertemu denganmu lagi? Selama ini aku menyembunyikan perasaanku padamu, menolong hubunganmu denga ye jun walaupun hatiku terasa sangat sakit, cerita ceritamu tentanagnnya,,tetap aku dengarkan,,karena aku berpikir jika kau masih tetap tersenyum kepadaku,,walaupun hanya sebagai teman itu sudah cukup,,tapi,,sekarang? Kau mau pergi..?” jelas gongchan dengan penuh emosi, aku sangat kaget dengan pernyataan gongchan barusan, apakah gongchan menyukaiku?, berarti selama ini aku sudah membuatnya menderita. Tanpa disadari air mataku menetes.


“maafkan aku,,” hanya itu yang bisa aku katakan sekarang


“lain waktu,,jika kita bertemu lagi aku akan membalas kebaikanmu,,,aku sangat bahagia bertemu denganmu, mempunyai teman sepertimu,,yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya,,joengmal,,gomawo...” ucapku


Pengumuman keberangkatanpun berkumandang. “ aku pergi dulu ya,,” ucapku sambil memeluk mereka satu persatu . gongchan memelukku erat dan aku menepuk nepuk pundaknya. “sampai jumpa lagi,,suatu saat kau pasti menemukan kebahagiaanmu gongchan, hwaithing~” ujarku sambil tersenyum.dan menuju ke pintu keberangkatan.


Sementara itu


Ye jun berlari lari dibandara, melihat kiri kanan merusaha mencari sosok seseorang, ya, lee nan hee, sesorang yang baru saja menceraikannya beberapa waktu yang lalu. Sudah lama ia berputar mencari sosok nan he yang masih belum ditemukan, hingga akhirnya ia melihat sosok nan hee didekat pintu keberangkatan, dan hendak menuju kesana tiba tiba ia menghentikan langkahnya, ia melihat ada gongchan disana, gongchan memeluk nan hee erat, lalu nan hee menepuk nepuk punggung gongchan dan tersenyum padanya.


Ye jun mematung melihat kejadian itu “nan hee-ah,,sampai beberapa saat tadi aku masih berpikir kau melakukan semua ini demi aku, tapi setelah melihat semua ini, aku menyadari bahwa semuanya hanya untuk dirimu sendiri, sungguh wanita yang egois..” ujarnya lirih dan tanpa sadar air matanyapun menetes. “dan aku adalah orang yang bodoh yang sangat mencintai wanita pembuat masalah dan egois itu,,,”


Sebelum masuk kepintu keberangkatan nan hee tengok kiri kanan, mencari sosok ye jun yang sebenarnya masih ia harapkan untuk datang. Sudah kuduga si phabo park ye jun itu tidak akan datang, kenapa aku masih mengharapkannya? nan heepun meneruskan langkahnya, selamat tinggal park ye jun yang sangat kucintai, batinnya dalam hati.dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.


*********


next!!!!!! Last Part

0 comment:

Posting Komentar