annyoong~~~~~~~
gimana yah istilahnyaa~
erm,,,jilid ke 2 part 1!!
happy readingg^^
kritik dan sarannya^^
moon maaf kesalahan pengetikan dan EYD-nya
author : Hashlin Panda
leave a comment and dont be a silent readers please^^
gamsa!!!
warning :
Karam as Ye Jun
Sully as Nan Hee
Hyung Jun as Gong Chan
YuRi as Eun Joo
Nan hee’s home
“ ibu aku mau tanya....”
“ apakah dengan menikah dengan ye jun oppa kita akan bahagia?apa biaya kuliahku bisa terseleseikan? Apa hidup kita akan lebih baik? Apakah ibu bisa pergi berobat? Apakah hutang hutang kita bisa dilunasi?” tanyaku seperti kereta api
“ seharusnya begitu,,tapi nanhee,,,”
“kalau begitu aku mau menikah dengan ye jun oppa..”
Ye jun’s home
“ appa, omma, aku mau menikah dengan nan hee,,jadi jangan hentikan karierku,,” ujarnya mantap,
Sekarang
Setelah persetujuan kami berdua, tak lama kemudian kamipun menikah. Dan sekarang kami berada di apertemen baru yang dibelikan appa dan omma sebagai hadiah perkawinan.
“waahh..bagus sekali...” ujarku ketika baru masuk, aku memeriksa setiap ruangannya.
“appa,,,tidak kah ini terlalu sempit?” keluh ye jun yang terbiasa hidup dirumah yang luas.
“ya! Ini cukup luas kok!” ucapku
“ nanti kalau anggota kalian bertambah akan omma belikan rumah yang lebih besar” goda omma
“aa,,uhuk uhuk,,,wah kamar mandinya bagus sekali ya,,,” ucap ye jun mengalihkan pembicaraan, sedangkan aku pura pura tak mendengar saja.
“ ye jun-ah,,tolong jaga putriku baik baik yaa,,aku memohon padamu,,” pinta ayah
“ ya ayah..” ye jun membungkuk
“ nan hee juga,,perlakukanlah suamimu dengan baik, kalian saling menjaga lah berdua ya..” nasehat ibu.
“nee..ibu” ujar kami berdua kompak
“nan, kalian yang rukun rukun ya,,,” omma tersenyum pada kami berdua
“ingat, anggota baru,,” bisik ayah kepada ye jun. “appa!!!” teriaknya.
Dan kehebohanpun berlalu, para orang tua sudah pulang tinggallah kami berdua di apertemen ini. berdua. Sebagai suami istri. Ye jun menatapku. Akupun merasa risih. “apa?” seruku.
Tampangnya berubah jadi sangat jelek. “issh,,,kenapa hidupku begini,,,ini malapetakaa!!!” teriaknya sambil merebahkan tubuhnya di lantai dan meronta ronta.
Akupun duduk disampingnya. “ bagiku ini juga malapetaka tau! Dari pada mengeluh begitu lebih baikkita terima dulu apa yang ada., sekarng duduk lah..kita diskusikan beberapa peraturan..”
Dia langsung bangkit “ benar!!kita perlu membuat surat perjanjian...!!!”. ye jun mengambil kertas dan pena.
“ ya! Kau tulis jugalah punyamu!!” serunya. Akupun mengambil kertas dan pena dan menuliskan beberapa syarat. Setelah menulisny selama 15 menit, lalu mendiskusikannya kamipun sepakat menandatangani surat perjajian tersebut
“ ya! Kau tulis jugalah punyamu!!” serunya. Akupun mengambil kertas dan pena dan menuliskan beberapa syarat. Setelah menulisny selama 15 menit, lalu mendiskusikannya kamipun sepakat menandatangani surat perjajian tersebut
SURAT PERJANJIAN
PARK YE JUN DAN LEE NAN HEE
Berdasarkan kesepakatan yang telah kami rundingkan dan sepakati, kami menulis beberapa syarat dalam menjalankan rumah tangga ke depannya, berikut perjanjiannya:
- - Tidak ada kontak fisik yang intim
- - Harus menjaga rahasia pernikahan kita
- - Tidur dikamar masing masing
- - Tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi masing masing
- - Saling membantu pada batasan tertentu
- - Mematuhi peraturan piket perkerjaan rumah
- - Harus terlihat akur dan mesra didepan keluarga agar tak muncul kecurigaan
- - Tidak menceritakan permasalahan rumah tangga pada orang lain
- - Bila melanggar perjanjian akan dikenakan denda 5.000.000 won
Demikian lah daftar perjanjian yang kami sepakati, bisa bertambah atau dikurang apa bila ada kesepakatan yang baru.
Tanda tangan
LEE NAN HEE PARK YE JUN
“ ya! Kenapa jika melanggar hanya membayar denda! Oppa kan punya banyak uang! “ protesku sebelum menandatanganinya, sementara oppa sudah menandatanganinya.
“kau pikir aku mau mengeluarkan uang sebanyak itu hah? Untukmu? Tidak mungkin, sudah tandatangani saja!!!” bentaknya. Akupun terpaksa menandatanganinya.
“sekarang wawancara.....” ujarku
“hah wawancara,,? Kau kira kita ini perusahaan yang sedang menjalin kerja sama hah? Tadi tanda tangan surat perjanjian sekarang wawancara?”
“ya! Selanjutnya kita hanya berdua saja dirumah ini, kita akan hidup berdua,, jadi paling tidak kita harus mengenal satu sama lain,,apa yang disukai atau tidak,,begitu...”
“hah terserahmulah..” ye jun membaringkan tubuhnya di sofa
“oke,,kau yang pertama,,silakan wawancarai aku,,,”
“hah,,aku tak punya minat untuk mewawancaraimu, kau saja yang mewawancarai aku,,”
“ heh baik lahh,,” kenapa orang ini begitu menyebalkan, “hmm,,pertama,,hal yang harus diketahui seorang istri adalah,,,hmm,,berapa ukuran celanamu?”
“ya!! Apa kau harus mengetahuinya ha? Bagaimana kau bisa menjadikan ukuran celana sebagai pertanyaan pertama??”
“te,,tentu saja itu juga penting,,,” padahal aku Cuma bermaksud bercanda
“aku tidak mau memberitahumu,,ganti pertanyaan,,!!” bentaknya
“oo,,makanan kesukaan?”
“ sup daging,,”
“ooh,,kalau itu aku bisa membuatnya,,,!!!”
“benarkah? Kita lihat saja nanti,,,”
“warna?”
“hitam..”
“ya,,cocok dengan kepribadianmu,,”
“mwo,,??”
“pertanyaan selanjutnya...”
Jadilah malam itu acara wawancara antara aku dan ye jun oppa. Dan sekarng sudang menunjukkan pukul 2 malam. “ ya! Aku ngantuk,,,aku mau tidur,,wawancaranya lanjutkan besok saja..” ujar oppa sambil menguap. “okke,,akupun sebenarnya sangat mengantuk.
“ aku tidur dikamar utama ya,,kau tidur dikamar tamu,,”
“ apa? tidak mau,,aku mau di kamar utama...!!!”
“ lalu kau mau tidur dikamar utama,,berdua denganku??” godanya
“aa..apa,,aku lebih tidak mau lagi!!!”
“ ya sudah, selamat malam, ia menutup pintu kamar dan meninggalkan aku sendiri. Ini tidak adil, semuanya hanya semaumu saja. Malam pertama pernikahan yang harusnya berlangsung bahagia malah menguras air mata. Salahku sendiri kenapa aku mau menikah dengan pria seegois yen jun oppa. Aku harus kuliah rajin rajin, cepat tamat dan bercerai dengannya!!!.
******
pagi ini aku sudah mebulatkan tekad, aku akan menerima pernikahan ini, aku tidak akan mengeluh lagi, aku tidak akan merasa menyesal lagi. Ini adalah keputusanku sendiri, jadin aku harus menanggung semua resiko atas keputusan yang aku ambil ni. Mulai sekorang aku akan mencoba menjadi istri yang baik. Betapa jahatnya ye jun oppa,,aku akan tetap berperilaku baik. Karena aku yakin jika kita berkelakuan baik orang juga akan berkelakuan baik terhadap kita.
Pertama, yang harus dilakukan oleh istri yang baik adalah membuat sarapan. Yakk aku bangkit dari tempat tidu, merapikan rambut dan keluar dari kamar untuk membuat sarapan sebelum oppa ba...
“oppa...??” aku kaget melihat oppa yang sudah bangu jam segini, ia sedang minum coklat panas sambil membaca koran.
“ selamat pagi nona..” sapanya penuh sindiran. Aku melihat jam di dinding, masih jam 5.
“oppa,,bangun jamberapa?” tanyaku
“hmm,,,jam 4 mungkin?”
Laa..?kemarin kan kita tidurnya jam 2-an gitu, berarti ye jun oppa hanya tidur 2 jam. Aku berjalan menuju dapur.
“oppa ingin sarapan apa?”
Ia mengangkat cangkirnya, “pagi pagi aku Cuma minum ini...” ujarnya singkat.
“aah,,begitu,,berarti besok aku harus bangun lebih pagi lagi,,ermm,,aku gosok gigi dulu deh..”
Ditoilet aku menyesali ke bodohanku sendiri, hah...besok aku harus bangun lebih pagi, “semangat lee nan hee” ujarku semangati diriku sendiri di depan kaca.
*********
“nan hee-ah....” sapa ji yeon
“haii,,,ji yeon! Hye mi!”
“ya,,,2 hari kemaren kemana saja? Tak ada kabar...” tanya hye mi menyelidik
“ani,,ada urusan keluarga....” kilahku
“aah..urusan keluarga atau pacar...” goda ji yeon sambil memutar mutarkan tunjuknya kehadapanku
“aku tak punya pacar,,heheh” aku ngga bohong loh, aku Cuma punya suami.hhe
“ kau masih ada kuliah?”
Aku menggeleng “kenapa emangnya?”
Ji yeon dan hyemi saling menatap, mereka kompak menarikku. “ ya! Kalian mau membawaku kemana???” teriakku
“hari ini kita ke MDC TV....kita nonton Musicbank....!! ujar hye mi
“ hitung hitung menambah pengetahuanmu tentang idol!!” tambah ji yeon, hahh,,,dasar anak berdua ini ngga ada habis habisnya kalau udah urusan idol.
Akhirnya kami sampai, begitu ramai orang yang akan menonton pertunjukan ini. Sepertinya sekarang adalah konser outdoor, panggungnya diluar dan keren sekali, setelah mendapatkan tempat duduk yang pas ji yeon dan hye mi mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
“ ya,,itu apa?” tanyaku melihat lampu lampu stick yang dikeluarkan hyemi,.
“ kau peganglah satu,,” ia memberikan satu padaku
“ ini juga,,tiuplah..” ji yeon memberiku balon, merekapun mulai meniup balon. Aku masih terheran heran dengan apa yang mereka lakukan, dan ji yeon memberi isyarat agar aku juga meniup balonnya, terpaksalah kutiup.
“untuk apa sih benda benda ini?” tanyaku setelah selesai meniup balon.
“itu tanda dukungan kita pada idol kitaa..” ujar hye mi bangga
“mendukung idol yang mana?”
“lihatlah tulisannyaa...” tujuk hye mi lagi, Connect3,,,rasanya pernah dengar..
“yaa.....annyonghaseyo semuanya,,inilah idol pembuka kita kali ini,,namja idol yang paling digilai wanita..Connect!!!” seru MC-nya pertanda bahwa acara sudah dimulai, dan musik pun mulai berdentang disusul dengan kemunculan 3 pria. Yang salah satunya orang yang kukenal,,yaitu suamiku park ye jun?!.
“gyyaaaa!!!!”
“yejunn-ssiii...”..”sarangheyooo...”,,,”oppa kau sangat tampan,,”gyaa..”
Semua orang berteriak, semua orang histeris, semua orang memuja dan memuji yejun, semua orang tergila gila pada ye jun oppa, semua orang terasa akan rela apa saja demi oppa,,,aku.. aku merasa berada didunia yang berbeda. Ye jun oppa orang yang sangat berbeda denganku. Ye jun oppa punya begitu banyak orang yang mencintainya, jika dia ingin punya cewe, ye jun oppa hanya perlu memilih dari sekian banyak fansnya. Aku..bukan siapa siapa baginya...tiba tiba aku merasa sangat kesepian.
“ gyaaaa!!! Ye jun oppa!!!” teriak ye jun dan hye mi disampingku, bahkan temankupun seperti ini. Apa yang akan mereka lakukan jika mereka tau seorang park ye jun sudah menikah dengan orang seperti aku?.akan marah? Akan membenci ye jun? Atau mungkin membunuhku?.
“ya! Nan hee-ah..lambaikanlah balon atau lightstick mu,,,,” teriak ji yeon
Aku tidak sanggup lagi ditempat ini,,”ji yeon,,hye mi,,aku pulang dulu...” akupun segera berlari dari tempat ini, menembus orang orang yang histeris melihat oppa. Tanpa sepengetahuanku oppa melihat aku yang mundur dar kerumunan.
“nona yang disana bisa bantu aku?” seorang cowo memanggilku dari belakang dan aku menoleh.
“ada apa?” cowo itu memakai kacamata hitam, sehingga aku tidak mengenali wajahnya.
“ini aku,,” ucap cowok itu sambil membuka sedikit kaca matanya.
“omoo..gong..” sebelum aku selesai menyebut namanya ia memberi isyarat untuk diam. Akupun tidak melanjutkan perkataanku. Akupun mendekatinya, “ sedang apa?” tanyaku.
“ mobilku sepertinya mogok, sekarang aku sedang menunggu bantuan..” ujarnya sambil menendang ban mobilnya pelan.
“wah,,berapa lama lagi bantuan akan datang,,?”
“hmm,,” gong chan melihat jam tangannya “ aku sudah menelpon 15 menit yang lalu, harusnya sebentar lagi sudah datang”
“ oo,,kalau begitu aku akan menemanimu biar tidak bosan,hehehe” tawarku
“gomawo..” ujarnya sambil mengacak ngacak rambutku, “ah itu dia!!..” akhirnya bantuannya datang.
Setelah menyelesaikan beberapa urusan gong chan menyerahkan mobilnya kepada manejer dan montir montirnya. “ aku pergi sebentar” ujarnya, ia pun merangkulku dan menyeretku.
“ gong chan-ssi kita mau kemana?” tanyaku
“kau mau kemana?” tanyanya balik, sementara tangannya masih belum terlepas dari bahuku.
“se..sebenarnya tadi aku bermaksud pergi ke supermarket,,,,” jawabku lirih,,sebab aku berencana akan membuat makan malam nanti.
“supermarket?ya, sudah lama sekali aku tak kesana! Ayo kita kesanaa...” ujar gong chan bersemangat
Gong chan jajan dengan membabi buta,,kami punya troli masing masing. Isi troli gongchan kebanyakan kue kue atau hal yang aneh lainnya. Ketika ku tanya kenapa membeli sebanyak itu ia berkilah untuk pamannya lah, untuk sepupunyalah, dan lain lai. Dasar,,
Sedangkan troliku hanya berisi bahan bahan untuk membuat sup daging malam ini, siap siap lah park ye jun,,kau akan kaget merasakan makananku nanti malam “hahahah”. “kau kenapa?” tanya gongchan yang heran melihatku tertawa sendiri. “ahhh,,ti..tida,,aku se..sedang mencari kecap,,hehehe” kilahku.gong chan hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkahku ini.
Setelah membayar dikasir, gong chan terperangah. Bukan karena harga yang harus dibayarnya, tapi bagaimana cara ia membawa semua ini?. Begitu banyak belanjaan,
“ naik taksi saja gong chan-ssi...biar ku bantu sampai pinggir jalan..”
Alhasil kami menenteng barang barang belanjaan gong chan yang kayak orang mau jualan.
“mianhe,,,membuatmu repot...” ujar gong chan
“ah,,tidak apa apa gong chan-ssi...” jawabku sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal. Gong chan mengulurkan tangannya padaku “gong chan dou imnida...”. ah, bagaimana aku bisa lupa? Kalau aku belum pernah berkenalan dengan gong chanssi, aku memang tau gong chan-ssi, tapi tentu saja ia tak tau namaku. Akupun membalas uluran tangannya. “ jo neun lee nan hee imnida” ujarku sembari tersenyum.
lanjuut~ 2 Part 2
0 comment:
Posting Komentar