TroubleMaker (3rd Trouble part 1)

Rabu, 24 Agustus 2011

Panda proudly present Troublemaker part 5 (jengjengjengjeeeeng*backsound ceritanya)



SiDers alias silent readers dilarang masuk

intinya FF ini Haram bagi yang pelit komen (sadisssz)



aku cuma mengharapkan Komen dan like dari kalian semua



author : Hashlin Panda

leave a comment and dont be a silent readers please^^

gamsa!!!



Yang pernah ngikutin FF ini sebelum-nya pasti(mungkin) udah tau,,,

Kalian tinggal ngebayangin Cast2 ini sama Idol yang menurut kalian cocok untuk peran2 ini (cielahhh)



kalau aku ngebayangin-nya kayak gini ::



Karam as Ye Jun

Sully as Nan Hee

Hyung Jun as Gong Chan

YuRi as Eun Joo



Nah..ayoo mulai ngayal~

Lets cheks it up guys!!!!

happy reading^_______^








Sekarang aku dan gong chan-ssi berada di seberang kiri kolam renang, sedangkan disebarang kanan sangat penuh oleh paa manusia yang berpesta pora, mereka terlihat sangat menikmatinya, dentuman musik, gelak tawa terdangar sampai kesini, tapi disini lebih tenang.


“nan hee-ah,,aku membawa beberapa makanan dan minumann,,,” tiba tiba gongchan-ssi membawa begitu banyak mekanan dan minuman sehingga tangannya penuh.


“omo,,gong chan-ssi,, ini banyak sekali..” akupun bangkit dan menolongnya membawa beberapa. Setelah itu akupun duduk dan gong-chan-ssi duduk disebelahku.


“itu apa?” tanyanya ketika melihat bungkusan yang ada ditanganku


“omo,,ini kado untuk mu,,saengil chukae gongchan-ssi” ucapku penuh senyum


“gomawoo,,” ucapnya sambil mencubit pipiku.


“erm,,nan hee-ah,,give me your phone number...” ujarnya sambil mengulurkan handphone-nya, akupun mengambil handponnya dan mengetikkan nomorku disana lalu mengembalikan hanponnya.


“ gomawo nan hee-ah..” ujarnya sambil mengecup pipiku, akupun kaget.


“ gong chan-ssi...”


“ah,,mianhe,,,kau kaget ya,,kalau begitu aku akan menghapusnya,,” iapun mengelap ngelap pipiku yang tadi diciumnya. Akupun tak dapat menahan tawaku. Gong chan-ssi menatapku heran,


“ memangnya kalau kau mengelapnya semua akan hilang hahahaha...”


Gong chan-ssi tersenyum lalu berkata “ akhirnya kau tertawa....”, aku menatapnya heran


“ dari tadi kuperhatikan kau tidak bersemangat,,ada apa? Bisakah bercerita denganku..?


“ gong chan-ssi,,apakah tidak apa apa orang sepertiku ini..menjadi temanmu?”


“ memangnya kenapa dengan orang sepertimu..aku suka padamu kok,,,”


“orang sepertiku,,bagaimana ya,,aku ini..” aku ragu melanjutkan perkataanku


“ aku sudah menikah,,,” ucapku sambil menatap lurus matanya. Gong chan terlihat kaget sekali, untuk beberapa saat tidak ada kata kata yang keluar dari bibirnya. Dan akhirnya gong cham tertawa, akupun bingung.


“ya, kenapa kau tertawa?” tanyaku heran


“nan hee-ah,,aku kan hanya akan menjadi temanmu,,tidak peduli kau sudah punya suami atau belum...” ujarnya sambil mengacak ngacak rambutku.akupun menatap sebal dan berusaha membalas mengacak rambutnya. Kalau dari jauh orang melihat kami, pasti terlihat sangat mesra.


“nan hee-ah,,,sebelum bertemu denganmu,,,aku sangat takut dengan berita berita yang dikeluarkan media, aku takut mendengar komentar komentar dan kritikan orang orang, aku berusaha hidup tanpa cela sedikitpun, aku tidak mau membuat kesalahan sedikitpun, hidupku begitu tegang, lama lama aku menjadi bukan aku, aku kehilangan arah hidup,,dan berniat mengakhirinya...” gong chan menatapku lurus





“ pada saat itu kita bertemu,,aku merasa itu adalah takdir...terimakasih sudah menyelamatkanku nan hee-ah,,karena kau aku masih bisa merasakan terangnya dunia ini, dan menjadi diriku sendiri,,gomawo nan hee-ah..” gong chan tersenyum


“ joengmal,,,gamsahamnida....” ulangnya lagi, aku tersenyum padanya.


“ jadi,,,jika kau butuh bbantuanku,,ingin aku mendengarkan ceritamu ,,tinggal hubungi ak,,call center 24 jam..” ujarnya sambil membentuk telepon dengan jarinya dan menempelkan ke telinganya.


“ gomawo gong chan-ssi..”


“ya! Jangan bicara begitu formal padaku, panggil gong chan saja, atau oppa juga boleh..” tawanya jahil


“ne,,gong chan..!!” seruku sambil melet.


Terimakasih gong chan, berkatmu pesta ini terlihat lebih baik bagiku, aku tidak perlu menghindari ye jun oppa. Gomawo,,sudah membuat perasaan lebih baikJ.


**********


Ketika sampai rumah, ruangan masih terlihat gelap. Ya! Apa si iblis itu masih belum pulang?. Akupun menghidupkan lampu, dan whoa. Ye jun oppa sudah duduk di sofa, ia mendekapkan keduatanyannya didada.


“ apa yang kau lakukan dikegelapan ini oppa?” tanyaku heran. Oppamelihat jam lalu berkata.


“ kau pikir sekarang jam berapa? Apa pantas seorang anak berusia 18 tahun pulang jam segini?” suaranya sedikit meninggi


“ya! Kita kan pergi ke pesta yang sama!” seruku


“ aku sudah pulang dari tadi...”


“ oh ya? Kenapa tidak mencariku lalu memberiku sedikit tumpangan? Ops aku lupa, oppa pasti mengantar pacarmu dulu kan?” emosiku meledak, aku masuk kamar dengan membanting pintunya.


“ dia bukan pacarku!!” teriaknya dari luar, dan aku mendengar bantingan pintu. Memangnya aku peduli itu pacarmu atau bukan. Aku terduduk di depan pintu, aku tidak akan peduli lagi dengan namja itu!.


**********


“ bangun bangun...” suara sesorang yang berusaha membangunkanku. Aku tidak bergerak, malas sekali bangun pagi ini.


“ya! Bangun, buatkan aku coklat panas..” ujarnya, “tidak mau,,aku masih ngantuk..” aku menarik selimutku. Jika kemarin kemarin kau tidak membuat masalah denganku aku pasti bangun park ye jun. Ini semua adalah salahmu sendiri. Iapun melangkah keluar. Bagus lah si iblis itu sudah pergi.


Tak lama kemudian ia datang lagi, membuka paksa selimutku dan memercik mercikkan air dingin kewajahku. “ ya! Biarkan aku tidur!” aku bangkit dan berteriak lalu menggulung diri dalam selimut lagi. Tiba tiba senyum jahil muncul diwajah ye jun.


“ kalau kau tak mau bangun apa boleh buat, aku akan menemanimu tidur” iapun langsung membaringkan tubuhnya dikasurku. “ya! Apa yang kau lakukan!turun!” teriakku. “argh,,,dingin sekali, bagi aku selimutnya” ujarnya sok manja dan menarik narik selimutku. Kemarahanku semakin memuncak. “ Ya! PARK YE JUN!!” aku langsung menendangnya sehingga ia jatuh dari kasur. “auww..” rintihnya.


“baiklah, aku bangun bodoh!!” aku langsung bangkit dan menuju kamar mandi sedangkan ye jun tertawa tawa kecil.


Ye jun duduk di sofa sambil tersenyum senyum sendiri. Apa yang lucu ha?. Akupun langsung menuju dapur dan membuatkan 2 cangkir coklat panas. Aku melihat jam dinding, sudah kuduga masih jam 4.30, kenapa orang ini bangunnya pagi sekali?.


“nih,,” aku meletakkan gelas bagiannya dengan kesal, dia balas menatapku kesal. Tapi tidakku pedulikan, aku duduk disebelahnya dan menyalakan tivi.


“yah,,jam segini tak ada acara yang bagus....” keluhku


“ya, lebih baik kita pergi berolahraga!” serunya sambil meletakkan gelas yang sudah kosong. Cepet amat ni orang minum. “ ayo,,kau siap siap..” ujarnya sambil masuk kamar. Lagi lagi membuat keputusan sendiri tanpa meminta persetujuanku. Akupun segera menghabiskan coklat panasku, dan langsung masuk kamar untuk bersiap siap.


*********






“waaaaaaa.....!!!!!!!!!!!!!!” oppa melepaskan teriakannya ketika kami sedang joging di taman dekat apartemen


“ ya! Kau bisa membangunkan semua orang” omelku sambil menempeleng kepalanya


“sakit,,!” iapun mempercepat larinya dan meningkalkanku dibelakang, diaterus berlari sambil terus tersenyum kearahku. Apa apaan orang itu, dia kira aku akan gampang merupakan kejadian kemari.


“jagiya kejarlah akuu,,,” serunya sok manja


“mwo? Ya! Jika kau tertangkap kau akan mati!!” balasku


Pagi itu acara joging yang harusnya santai menjadi sangat menegangkan. Aku memburu ye jun seperti binatang buas, sedangkan ye jun yang ketakutan berusaha kabur dariku. Tapi kemampuannya belum apa apa denganku. Aku pun berhasil mengejarnya.


“ kau akan menyesali perkataanmu tadi....” kataku sambil memasang kuda kuda


“oke,,oke,,pukulah aku supaya hatimu tenang..” ucapnya sambil menutup matanya


“ mwo?”


“ sudah kubilang pukul saja aku, aku sudah banyak membuatmu repot!” teriaknya. Ya! Bisa bisanya ia berteriak padaku sedangkan posisinya sekarang sedang terpojok. Sosoknya yang menutup mata itu terlihat sangat kyopta.. ya! Kenapa aku jadi lemah, memang kalau kyopta bagaimana? Tidak boleh dipukul? Akhirnya aku menempeleng kepalanya. Iapun membuka matanya dan menatapku heran.


“ hanya seginikah rasa marahmu padaku?” tanyanya heran


“ya! Jika kau suruh aku untuk melampiaskan kekesalanku padamu kau akan mati babo!!!” teriakku kncang dan aku berlalu meninggalkannya yang garuk garuk kepala karena tak mengerti atas sikapnya. Dasar aneh, apakah itu caranya kau meminta maaf park ye jun?.


*********


Sekarang sedang pelajaran sastra inggris kesukaanku, aku berusaha memperhatikan apa yang dosen terangkan. Tapi ji yeon dan hye mi yang duduk disebelahku tertawa cekikikan membuatku tidak konsen.


“ ya, berhenti lah tertawa, “ ucapku pelan


“ habis kau belum menceritakan tentang pesta ulang tahun tadi malam kan? Jadi kami akan terus membuatmu tidak kosen..” ujar ji yeon seakan akan mau menghantuiku


“nanti kuceritakan, setelah kuliah selesai..’


“ sinncha? Gurre,,,kami tunggu” ujar hye mi pelan.


Tok tok tok. Park sengsenim memukul papan tulis. “ kalian harus membuat sebuah puisi atau lirik lagu berbahasa inggris,,terrserah kalian mau pilih yang mana,,puisi atau lirik..dikumpulkan 2 hari lagi” setelah meninggalkan tugas park sengsenim keluar dari ruangan.


“mwo? Cuma 2 hari,,??? Mencari ide saja butuh waktu satu minggu” keluhku


“ ya, aku memiliki banyak ide,,kata kata indah,,tapi masalahnya,,,aku tidak ahli dalam bahasa inggris.....” keluh ji yeon. Kami bertiga pun mengangguk ngangguk meratapi nasib, tiba tiba wajah hye mi menjadi cerah, seolah ada sesuatu yang terlintas dipikirannya.


“bagaimana kalau kita barter, jiyeon dan aku mencari ide, sedangkan kau menterjemahkannya!!!bagaimana?” seru hye mi senang


“whoa,,sungguh ide yang cemerlang,,uri hye mi memang pintar,,aku setuju,,nan hee-ah kau bagaimana..?” tanya ji yeon, dan akupun mengangguk. Ji yeon merangkul aku dan hyemi, dan berputar putar, ya,,ampun deh teman temanku ini.


“tunggu dulu, tempatnya dimana?” tanyaku


Ji yeon dan hyemi saling menatap lalu berkata “ di tempatmu nan hee-ah”


“mwo? Jangan,,!”


“hayoo lah,,tempat tinggalmu juga tak jauh dari kampuskan,,,” jiyoun dan hye min mengatupkan kedua tangannya, akupun Cuma bisa pasrah , kalu aku tak salah ingat oppa hari ini ada schedule jadi kemungkinan ia tak ada dirumah.


Setelah sampai didepan apartemen aku melihat pintu beranda terbuka. Ya! Apakah oppa sudah pulang, kalau begitu gawat. “ermm,,,teman teman,,sebulum kita naik aku telepon sesorang dulu ya,,,,” alasanku dan sedikit menjauh dari mereka, jangan sampai percakapan kami kedengaran.


Tinutttiniint, kenapa oppa tidak mengangkat ponselnya. Aduh bagaimana ini..”nan hee-ah” seru ji yeon, “yaa,,sebentaaar,,”, ya sudahlah aku kirim sms saja, semoga oppa tidak ada dirumah.


Aku membuka pintu, ternyata benar oppa sudah pulang, sepatu oppa sudah bertengger disana. “ wah,,sepatu cowok! Pacarmukah nan hee-ah...” goda hye mi


“anni,,,ini sepatu oppaku,,” ujarku sambil mengibas ngibaskan tangan.


“o,,oppaa,,,,,aku pulang,,aku membawa 2 teman cewekku kemariii...” teriakku kencang


“ya, buat apa teriak teriak...” tanya ji yoen. Aku Cuma ingin memastikan oppa sudah sembunyi ditempat yang aman. Ah! Foto pernikahan, “ kalian tunggu disini,,,buka lah sepatu kalian baik baik dulu” aku langsung berlari mengambil foto itu, walau berat aku langsung memasukkannya ke kamar ye jun oppa. Omo,,,hp ye jun oppa terletak diatas kasur!. Dimana ia sekarang,,? Jangan jangan,,,,


“nan hee-ah,,kami masuk ya,,,” seru hye mi


“ya...ya..silakan silakan,,” ujarku sambil menutup pintu kamar oppa


“ apa yang kau lakukan?” tanya ji yeon


“se...sedikit beres beres....” jawabku, “kalian mau minum apa?”


“ terserah saja,,,,,” pinta hyemi,,sekilas aku melihat ke pintu kamar mandi. Apakah oppa disana? Batinku.


“ayoo kita mulaii,,” seruku sambil menyajikan minuman


“nan hee-ah,,oppa mu mana?”


“erm,,tidak tau,,mungkin keluar sebentar”


Merekapun mengangguk ngangguk.


“ya! Aku sudah merasakan kata kata indah sudah terlintas dikepalaku,,” seru ji yeon tiba tiba


“ whoa,,daebak ji yeon-ah,,,ini kertas...” jerit hye mi


“ini pensilnya ji yeon nim...” ujarku tak kalah heboh, keadaan sekarang hening, ji yeon sedang berkonsentrasi mencurahkan ide idenya kekertaas. Sedangkan aku dan hye mi menatap tulisan tulisan yang dibuat oleh ji yeon. Tiba tiba...” hacchiimm!!!!” suara bersin seorang pria terdengar dari arah kamar mandi. Kegiatan kami terhenti, dan semua mata tertuju kepintu kamar mandi. Tamat lah sudah batinku.


“ apakah kalian mendengar sesuatu..?” tanya ji yeon, hyemi mengangguk, sedangkan aku hanya bisa tertunduk. “gyaaaahhh!!!!” tiba tiba timbul suara teriakan kesal dari dalam disusul terbukanya pintu kamar mandi.dan muncul seorang pria yang topless dan rambut yang basah “ aku tidak peduli lagi, disana terlalu dingin!!!” teriaknya marah marah, tanpa mempedulikan kami ia masuk kamar dan menutup pintu dengan keras.


Suasana kami tiba tiba menjadi sangat hening. Ji yeon dan hye mi saling menatap satu sama lain, lalu mereka berrdua menatapku yang sudah tertunduk ini.


“ nan hee-ah...apakah tadi oppamu?” tanya hye mi pelan


“oppamu,,kenapa mirip sekali dengan ye jun-nim ya? Bisik ji yeon


“a..anu..itu,,,”


Tiba tiba oppa keluar dengan pakaian lengkap. “ ya aku memang park ye jun! Memangnya kenapa?” serunya. Hyemi dan ji yeon ntah seperti apa mukanya sekarang.


“ya! Nan hee,,kerjakan lah tugasmu dikamar,,minggir aku mau nonton tv...” tambahnya lagi. Akupun membimbing hye mi dan ji yeon yang sudang hilang akal ke kamarku. Setelah menutup pintu kamar, ji yeon berkata “ nan hee-ah,,apakah barusan aku berhalusinasi..?”. sedangkan hye mi langsung merebahkan tubuhnya di kasurku dan menelungkup. “ jika aku tidur apakah aku bisa terbangun dari mimpi” ujarnya pelan.


“ya! Kalian sadarlah,,! Ini bukan mimpi! Ini kenyataan! This is a real fact!!” teriakku keras, maksudnya biar mereka sadar.


“ jadi yang tadi itu benar benar park ye jun? Park ye jun connect3?” tanya hye mi sembarii bangkit. Aku mengangguk.


“gyaa,,otokee,,wajahku pasti terlihat aneh tadi,,,,” keluh ji yeon, “ nan hee-ah,,tolong jelaskan,,sebenarnya hubunganmu dengan ye jun-nim itu apa?” tiba tiba ekspresi ji yeon berubah. Hye mi juga menatapku tajam.


“di,,dia...” bagaimana ini, aku takut, jika aku mengatakan yang sebenarnya apakah mereka akan membenciku. Ataukah haruskah aku berbohong lagi. Tidak tidak aku sudah terlalu banyak berbohong pada teman teman kesayanganku ini. Akupun membungkuk 90 derajat.


“mianhe ji yeon, hyemi,,, sebenarnya ye jun oppa itu adalahh suamiku,,aku tidak bermaksud menyembunyikannya dari kalian,,jongmal mianhe,,jangan membenciku kumohon,,,” ucapku hampir menangis, aku benar benar merasa bersalah terhadap mereka.


Ji yeon dan hye mi menatapku, lalu menyentuh bahuku. “ apa yang kau katakan, kenapa kami harus membencimu nan hee-ah..” ucap ji yeon,,,,” malah kami senang punya teman yang ternyata istri ye jun oppa,,hihihi,ups sorry” canda hye mi.


“hahh,,ternyata..ye jun-nim sudah menikah,,dan istrinya adalah lee nan hee,,” ucap ji yeon menatapku


“kau sungguh beruntuuung lee nan hee,,!!!” teriak hyemi dan ji yeon berbarengan, dan kami saling berpelukan sambil menangis. “ kau harus menjaganyan untukku..!!” ujar ji yeon. Akupun mengangguk. “jangan sampai kalian bilang sam yang lain ya..” tambahku. Merekapun mengangguk serempak.


Aku merenggangkan pelukan kami, menatap mereka satu persatu “ gomawo,,” kataku. Dan kami kembali berpelukan dan menangis keras. Sedangkan ye jun yang sedang menonton tv “ya, apa yang mereka lakukan bising sekali,,aku mau nonton tivi tau..” ujarnya kesal.


***********


Setelah tugas kami selesai akupun mengantar hye mi dan ji yeon sampai halte bus.


“ terimakasih untuk hari ini jiyeon-ah, hyemi-ah,,nanti malam semuanya akan ku translate “ kataku ketika kami sudah sampai di halte.


“its ok,,,” ujar ji yeon berlagak bahasa ingris sambil mengacung acungkan jempolnya.


“ nan hee-ah,,,bolehka aku bertanya?” ujar hye mi pelan, aku mengangguk.


“kemaren yang pesta ulang tahun itu bukan DIA kan? Lalu siapa?” seperti hye mi benar benar mengerti keadaan tidak menyebutkan nama orang itu di tempat umum,hehe.


“ temanku,,kebetulan dia artis juga” bisikku ketelinga hyemi


“ya,,apaa itu,,apa itu,,?” rengek jiyeon tak mau ketinggalan, akupun melanjutka “ gong chan-ssi”


“apaaa....???!!!” teriak mereka berdua, sehingga semua orang dihalte meliahat kami. Akupun memberi israta diam pada mereka. Mereka pun membungku sambil menggaruk- garuk kepala. Aku tak segan lagi bercerita dengan mereka, karena meraka sudah taun semua ceritaku dan ye jun oppa yang dikarenakan perjodohan.


“lalu,,siapa yang kau sukai?” tanya ji yeon lagi


Aku berpikir sebentar “ mollayoo,,,” ucapku sambil geleng geleng kepala, “ ya! Bus kalian sudah datang!” akupun berusaha mengalihkan pembicaraan.


Setelah nona nona perusuh itu naik bus, aku memutuskan untuk tidak langsung pulang. Aku duduk dihalte, lalu merogoh kantong untuk mengambil hape. Aku mencari namanya di kontak , Gongchanssi. Ketika aku berniat menekan tombol call tiba tiba ada panggilan masuk. Ye jun si iblis.Dengan sangat malas akupun mengangkatnya.


“mwo,,,?”


“ ya? Apakah haltenya sangat jau hah? Kenapa lama sekali?” omelnya


“tadi bus nya lama datang” aku berbohong


“ cepatlah pulang,,,”


“kenapa aku harus cepat pulang?”


“po,,pokoknya cepat pulang,,belikan aku ddoboki,,aku ingin makan ddoboki!!” teriaknya, lalu memutuskan sambungannya. Hah?apa apan orang itu?. Hidupku menjadi sangat berantakan setelah bertemu denganmu par ye jun-ssi. Ujarku geram.


******












“ aku pulaaang...” seruku ketika masuk rumah, tapi tak ada jawaban, kemanakah si park ye jun itu?. Akupun menuju dapur, meletakkan ddoboki yang aku beli barusan.. apa apaan orang itu,,tadi menyuruh aku pergi sekarang malah tidak ada dirumah. Menyyebalkan, aku menuju sofa dan mulai melihat lihat tugas tadi.


Orang orang berkata tidak ada manusia yang sempurna


Dan aku tau, kau dan aku bukanlah manusia yang sempurna


Tapi, biarkanlah aku mencintaimu dengan sempurna


Ya,kalimat apa ini, hahh,,benarkah aku harus mentranslate kan kata kata seperti ini? Hahh..aku menelungkupkan mukaku ke meja. Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka, ternyata ye jun oppa.


“ ya, kemana saja? Ddobokinya jadi dingin tuh..” seruku


“aku tadi membantu tetangga memindahkan lemarinya, suamimu sudah berbuat baik malah kau marah marahi” omelnya sambil menuju dapur


“ ddoboki-jjaaaaang” teriaknya, “ gomawo jagiya..” soraknya dari dapur, heh, kalau ada maunya bari deh manggil aku seperti itu.


“jagiya,,,nanti malam aku mau ada perform di KBC TV, kau mau ikut tidak?” tawarnya sambil duduk di sofa


“hah? Tumben sekali kau mengajakku,,” selidik ku heran


“ya, maksudku itu, biar istriku tau bagaimana lelahnya suami mencari uang” jawabnya sambil terus memakan doboki. “ kau mau satu?” dia mengulurkan satu ddoboki padaku. Akupun menggeleng. “ ya makanlah,,!!” ia memasukkan kemulutku secara paksa, dasar orang satu ini.


“ahm,,omashta,,,”


“ kalau kau suka kenapa tak beli sendiri?” tanyaku


“ya? Apakah kau gila, aku bisa habis kalau membeli ditempat keramaian begitu..” terangnya


“oh ya, aku lupa kalau kau itu park ye jun” ujarku pendek


“ kau bersiap siaplah, sebentar lagi kita pergi,,” ujarnya sambil bangkit dari sofa. Hah,,sabar lee nan hee,,sabar...kalau kau marah urusannya bisa lebih panjang.


**********


“ woa,,oppa apakah itu SNSD..??” bisikku pada ye jun oppa, dan iapun mengangguk.


“annyonghaseyo,,,” ye jun membungkuk dan menyapa dengan ramah. Akupun ikut ikuta. Dan para member SNSD-pun membalas salam oppa.


“ pacarmukah ye jun-ssi...?” tanya orang yang seperti sunny( memang sunny). Ye jjun hanya tersenyum, dan minta ijin pergi. Yah, itu memang sudah sewajarnya, hubungan kami tidak boleh diketahui oleh siapapun, apalagi kalau sampai ketahuan wartawan.


Karena lamunan itu aku terpisah dengan ye jun oppa, ya aku harus bagaimana?. Ye jun oppa diamana? Aku melihat kedepan, kekiri dan kekanan. Begitu banyak orang di backstage ini, sehingga sulit bagiku menemukan ye jun oppa. Tiba tiba ada yang mengenggam tanganku dari belakang.


“ya, kenapa jalan begitu cepat, kau meninggalkanku di belakang” omelnya


“oppaa,,kukira aku kehilanganmu,,” rengekku, “ya sudahlah, kau tak akan kehilanganku, muka seperti itu tak cocok denganmu” ujarnya sambil menempeleng kepalaku.


Jahat sekali, padahal aku hampir menangis karenanya. Sekarang oppa tidak melepaskan tangannya dariku. Dia terus membimbingku sampai ke ruang tunggu para artis. Ternyata walaupun oppa punya wajah yang sangat cantik, ia tetaplah seorang namja, punya tangan yang besardan hangat, tinggi...ya! apayang kupikirkan. Babo!.aku memukul pelan kepalaku sendiri.tadi oppa mengatakan kau takkan kehilanganku. Entah kenapa aku merasa senang mendengarnya. Seperti ada sesuatu yang spesial.


“ annyong yorobeun,,,maph saya telat” sapa oppa pada orang seruangan tanpa melepaskan tanganku.


“ya,,coba lihat siapa yang dibawa ye jun...” goda ki seop


“ sekarang bahkan dia sudah membawa nan hee-ah ketempat kerjanya...” tambah jein, sedangkan staf staf lain tertawa kecil.


“ apa yang kalian tertawakan haaahh?” teriak ye jun galak. Dan ops, aku menemukan sosok perempuan itu. Ya, noona-nya ye jun oppa ntah siapa namanya. Ia terlihat sangat kaget.


“namamu nan hee kan?duduk lah disini” ujar lelaki yang seprtinya berumur 30-an ramah kepadaku


“ gomawo,,” akupun duduk, “ dia manager kami..” jelas ye jun oppa yang sekarang sedang siap siap untuk didandani. Akupun tersenyum pada managernya itu.


Dan yang membuatku kesal yang menangani oppa adalah noona itu, hah, dia menyebalkan sekali. Menempel nempel pada oppa seperti itu, sungguh btidak enak dilihat mata. Tunggu, apakah aku cemburu?. Tidak tidak, aku hanya sebal saj melihatnya,,dari pada berpikir yang tidak tidak aku memutuskan membaca majalah. Majalahnya berisi artikel tentang oppa, ya..membahas soal oppa yang akan bermain film. Day of birth : 27 november. Aku jadi teringat kata kata ji yeon, haruskah aku membelikan kado?.


Sekarang tanggal berapakah?. Omo~..sekarang tanggal16 november,,bagaimana ini, uangku juga sudah habis karena membelikan gongchan hadiah. Hahh..sepertinya aku harus cari kerja sambilam. Akupun menghela nafas.


“ kenapa? Kau bosan?” tanya ye jun oppa yang sepertinya mendengarnya. Ia menatapku dari kaca yang didepannya.


“ ani,,,,” jawabku sambil geleng geleng


“ ya,apakah kau sudah bertemu taecyeon hyung nan hee ah,,,?” ttanya jemin. Aku menggeleng.


“memangnya kenapa dengan taecyeon hyung?” tanya ye jun


“ im his big fans...” seruku bangga


“ whoa,,ye jun-ah masak kau tidak tau kesukaan istrimu sendiri?” ejek jemin. Ye jun oppa hanya tersenyum sinis.


“ kalau begitu nan hee,,kau tau siapa idol favorite ye jun-ah...” tanya ki seop


Akupun mengangguk, “ lee hyo ri!!” aku tau sebab sudah kutanyakan pada saat kami wawancara dulu.


“ya,,,nan hee memang istri yang hebat..” puji ki seop. Sedangkan ye jun wajahnya terlihat tidak senang.


*********



Sekarang aku ada dibangku penonton, menonton oppa yang sebentar lagi perform. Musikpun dimulai diikuti riuhnya teriakan para penonton. Oppa terlihat begitu bersinar disana,,seperti orang lain saja,,oppa terlihat lincah sekali dengan gerakan dancenya, gaya rapp-nya,,dandanannya, ekspresinya,,aku suka, mwo? Suka? Aku menyadari keganjilan pemikiranku barusan. Dan saat itu oppa dari atas panggung menatap dan tersenyum padaku. Dan secara reflek aku membalas senyuman oppa. Oh tuhan,,apa yang terjadi padaku, apa ka aku sudah jatuh cinta dengan si ibis itu? Sejak kapan?.


Setelah oppa perform, aku bermaksud berkeliling sebentar, mencari udara segar. Disana begitu banyak orang yang berteriak hingga kupingku sakit.


“ nan hee-ssi,,bisa kita bicara sebentar?” suara seorag wanita memanggilku dari belakang. Ah itu,,si noona.


“erm,,ada apakah?” tanyaku heran,iapun berdiri disebelahku


“ apa motifmu menikah dengan ye jun-ssi?” tanyanya sambil menatapku lurus


“kenapa kau menanyakan itu?”


“ aku melihat kau tidak mencintai ye jun, dan tentu saja ye jun tidak mencintaimu karena orang yang dicintainya itu aku” ucapnya sombong


“ kenapa kau berkata seperti itu?” noona ini berbicara seakan ia tau semuanya


“ aku tau kalian di jodohkan,,tapi untuk dijodohkan kalian pasti juga punya alasan untuk menerima perjodohan itu, kalu ye jun menerima karena kariernya terancam, sedangkan kau, apa? Uang?”


“ jangan asal bicara!!! Kau tidak tahu bagaimana hubuingan kami!! Jadi jangan seenaknya bicara!!!” teriakku marah


“ya! Walaupun kau istrinya ye jun tapi hati ye jun adalah milikku,kau mengerti??”


“ apakah kau mau mulutmu yang busuk itu berhenti berbicara hah?!” emosiku sangat meluap dan aku hendak menamparnya. Tiba tiba tangan seseorang menghalangiku.


“ gong chan?”, gong chan menatap tajam pada wanita itu, dan pada akhirnya wanita itu pergi sambil menatap penuh kebencian kearahku.


“ jika kau menamparnya, maka akan terjadi masalah besar..” ujar gong chan pelan, aku tidak dapan menahan tangisku lagi, aku menutup mukaku dengan kedua tanganku. Sedangkan gong chan menepuk nepuk bahuku dengan lembut, seolah ia ingin menenangkanku. Dibalik sana ada ye jun yang memperhatikan mereka berdua, dan iapun berlalu.


“maaf gongchan,,sudah merepotkan mu,,,” ucapku ketika tangisku mulai reda. Gong chan tersenyum lembut.


“ne, gongchan...bisakah kau menolongku?” ujarku sambil bangkit dari tempat duduk


“ apakah itu?” tanya gongchan


“ ada sesuatu yang ingin ku beli,,,:”


“ lalu,,kau ingin aku membelikannya untukmu?”


“ anniyoo,,aku Cuma ingin minta bantuanmu untuk mencarikan aku kerja sambilan,,hehehe,,kau kan punya banyak teman...” ujarku sambil garuk garuk kepala


“oh ya, kalau begitu aku ada lowongan untukmu..”


“ oh ya apakah tu?”


“ menjadi asistenku..” jawabnya pendek


“mwo..??! asisten?”


“ya,,jadi orang yang membantuku dalam melakukan aktivitas pekerjaanku..”


“oo,,aku mengerti,,okee....” ujarku penuh senyum


“ untuk lebih jelasnya nanti ku telfon..” tambahnya, akupun mengangguk.


“gong chan aku pergi dulu ya,,nanti ye jun oppa mencariku..bye..” aku melambaikan tanganku.


‘ bye,,” balas gongchan, setelah berjalan beberapa langkah aku berbalik.


“ gongchan,,aku tidak terlihat seperti orang yang habis menangiskan..?” tanyaku sambil menatap lurus gong chan. Gong cha menatapku lalu mengacak ngacak rambutku. “ tidak kok..”


“syukurlah,,kalau begitu aku pergi ya,,gomawo gongchan” akupun berlari menuju ruangtunggu connect3.


“ternyata suaminya si park ye jun itu,,,” ujar gong chan lirih

Next part ~ 3 part 2

0 comment:

Posting Komentar