Precious Mate Part 1

Senin, 05 September 2011

annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~

Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min (DGNA)
- Park Ji Yeon (T-ARA)
- Lee In Jun (DGNA)
- Jeon Ji hwan A.K.A Jay (DGNA)
- DLL



Hyunmin pov
malhajamyeon neo geureongeojanha
nae chinguwa baram pingeojanha
jeongmal neo mamdaero mamdaero mamdaero
kkeutkkaji geureoke meotdaero salgeoni
As one might say it, you’re like that
You cheated on me with my friend
Really it’s always your way your way your way
Are you really gonna live like this to the end?

Lagu itu ku maknai dalam dalam, aku ikut bersenandung dengan lagu yang ku dengarkan dari i-pod ku. Aku membenamkan kepalaku dalam kelipatan tanganku. Bersenandung dengan hati yang sakit dan hancur. Tanpa kusadari aku melanggar prinsipku “ boys dont cry”. Karena mereka, ya karena mereka aku harus melanggarnya.
*********



Ji yeon pov        



Aku jatuh cinta saat pertama kali melihatnya, pertama kali aku melihatnya  begitu dekat saat musim panas 2 tahun yang lalu. Dia adalah murid yang bersekolah di sekolah sama denganku, tapi dari kelas lain, dan popularitasnya disekolah tidak perlu ditanyakan lagi. Saat aku kerja part time disebuah mini market pada liburan musim panas. Ketika itu ia membeli 2 botol air mineral dan beberapa makanan.

                Aku memang mengenalnya, tapi karena kupikir ku sapapun ia tak kan mengenalku, maka aku putuskan untuk tidak menyapanya. Saat aku sedang menghitung belanjaannya ia berkata.


“bukankah kau satu sekolah denganku?”


Aku kaget “ah,,iya,,anyonghaseyo..”


“kau mengisi liburan dengan kerja part time? Kalau aku ikut trainee” ujarnya sambil tersenyum kecil


“benarkah?” tanyaku heran, ya, ternyata hyunmin memang luar biasa.

Ia mengangguk dan mengambil belanjaannya setelah membayar. “ berjuanglah untuk part time mu” ujarnya sambil melangkah pergi.

“ kau juga,,,berjuanglah dengan latihanmu!” seru ku. Ia pun megangguk dan tersenyum.

                Whoa, tanpa kusadari muka ku terasa sangat panas dan memerah, saat itu lah saat pertama kali berbicara dengannya, dan langsung jatuh cinta kepadanya.
                Hari hari terus berlalu, liburan berakhir dan sekolah dimulai kembali. Tapi dunia aku dengan hyunmin begitu jauh dan berbeda, aku orang yang dibenci oleh semua murid cewe disekolah ini. Sedangkan hyun min, begitu banyak orang yang ada didekatnya, dan aku tak berani untuk mendekatinya. Liburan musim panas datang lagi, dan aku kembali mengambil kerja part time dimini market yang sama, dengan harapan aku bisa bertemu lagi dengannya.
                Tapi sudah lebih dari seminggu di tak juga muncul muncul. Aku jadi sedikit khawatir dan kecewa. Akhirnya ia datang, membeli plester luka dan air mineral. Wajahnya terlihat suram dan menyeramkan. Sangat berbeda dengan setahun yang lalu. Akupun memutuskan untuk membuka pembicaraan.

“erm,,liburan kali ini kau juga ikut trainee hyunmin-ssi?”

Ia menatapku, ku akui tatapan seram itu menghiasi wajahnya yang tampan. “hari ini aku sudah mengundurkan diri..”

“apa? Kenapa??” tanyaku dengan penuh keterkejutan

Dia menatapku heran “apakah aku harus menceritakan alasannya pada orang yang bahkan tak ku kenal?” katanya sinis, lalu membayar dan melangkah pergi, meninggalkan aku yang masih shock. Kenapa dia berubah begitu, oke aku memang tidak terlau mengenalnya, tapi kenapa ia menjadi seperti itu?. Dan semenjak itu pula aku berusaha membunuh keinginanku untuk dekat dengannya.
******** 

Setahun kemudian


Annyong semua, namaku park ji yeon. Sekarang aku adalah siswa kelas 3 sma di DaeGuk high school. Sekolah kami mengwajibkan para murid untuk tinggal diasrama. Biasanya dalam satu kamar dihuni oleh 2 siswa, tapi sekarang hanya aku sendiri. Karena siswi disekolah ini tak ada yang mau berteman denganku.

                Yah, mereka memiliki beberapa alasan. Pertama karena aku cantik, bukannya aku membanggakan diri. Tapi semua orang memang bilang begitu. Karena wajahku yang cantik dan terlihat centil inilah mereka berspekulasi bahwa aku adalah wanita gampangan yang suka merebut cowo orang lain, suka merayu dan lain lain.

Padahal pacaran saja aku belum pernah, tapi mereka malah beranggapan begitu. Yah, aku di cap oleh para siswi disini sebagai cewek nakal, yang bahkan aku sendiri tidak yakin apa definisinya. aku sibuk kerja sambilan untuk membantu kakakku, ya, kami bukan dari keluarga yang mampu. Jadi aku dan kakak berusaha mendapatkan uang untuk sekolahku dan kebutuhan sehari hari. Karena gaji ayahku dikampung tidak akan bisa mencukupinya. Bisa dibilang waktuku ku habiskan di sekolah, tempat kerja, lalu asrama.

                Disekolah ini, bukan, didunia ini aku Cuma 2 orang sahabat. Yaitu lee in joon yang lebih suka menuliskan namanya jadi lee injun dan jeon ji hwan yang lebih suka dipanggil jay. Mereka adalah sahabatku yang sangat berharga.

                Injun adalah seorang remaja laki laki yang sangat bersemangat, ceria dan berisik. Walaupun tindak tanduknya seperti orang yang kurang waras, tapi dia genius. Sampai saat ini yang bisa mengalahkan dia Cuma hyunmin, ya. Dia juara 2 satu sekolahan. Dan aku yakin, injun dapat juara 2 karena ia tak pernah serius belajar, coba kalau dia serius, bahkan orang yang lebih pintar dari hyunminpun bisa ia kalahkan.

                Lalu jeon ji hwan A.k.a Jay, diasekarang masih kelas 2. Aku pertama mengenalnya ketika injun memperkenalkannya padaku saat awal jay masuk sekolah dulu, dia tetangganya injun sekaligus sahabatnya dari kecil. Kesan pertama aku melihatnya ia terlihat sangat cute sekaligus tampan. Dia adalah seorang dancer yang senang menghabiskan waktunya di studi dance bersama teman temannya. Kuakui, ia punya talenta yang sangat besar. Kalau urusan pelajaran ku rasa aku masih lebih baik darinya.

Bel istirahat berbunyi , sehingga membuyarkan lamunanku yang entah kemana. Para siswa membereskan buku buku mereka, dan mulai berkumpul dengan teman temannya. Dan seperti biasa, tahun inipun, didalam kelas aku dianggap mereka tak ada.

“hah,,sebenarnya salahku apa..” gumamku sambil menempelkan kepalaku dimeja.

Tanpa sengaja mataku menemukan sosok hyun min. Ya, tahun ini aku sekelas dengannya. Sungguh suatu keberuntungan bisa melihatnya seperti ini. Dia yang duduk dekat jendela, diterpa oleh sinar yang terang, ia terlihat sedang sibuk dengan i-pod nya, lalu memejamkan matanya sambil mendengarkan musik yang keluar melalui earphonenya, sungguh pemandangan yang indah. Tapi bukan hanya aku seorang yang sedang mengagumi keindahan hyun min sekarang, begitu banyak sisiwi2 yang bahkan dari kelas lainpun ikut ikut sepertiku.

“ji yeon-ah..” sesorang memanggil namaku dari arah pintu, semua pandangan orang tertuju padanya, lalu beralih kepadaku. Cowok yang bernama injun itu melangkahkan kakinya menuju bangkuku lalu duduk dihadapanku.

“ayo kita ke atap” bisiknya dengan senyun inoncent-nya, akupun mengangguk dan beranjak dari bangkuku.
-------
“yaa..!!kalian tega sekali! Membuatku lama menunggu disini!” teriak jay ketika kami baru tiba diatap gedung sekolah

“maaf..kelasku agak telat keluar jihwan-ah...” ujarku sambil garuk garuk kepala

“hmm,,jay-ah,,setelah kau melihat apa yang kubawa pasti kau tak akan marah lagi” kata injun seraya melangkah kearah jay. Jay yang penasaran dengan bungkusan yang dibawa injun itupun mendekat.

“itu apa hyung?” tanyanya                      

“jreeng!!! Ibuku mengirimkan makanan pagi ini!! Siang ini kita makan enak!” ujarnya sambil mengangkat tinggi bungkusan yang ternyata berisi kotak bekal itu.

“whoaa,,,keren sekali in jun-ah..” pujiku ketika melihat makanan yang begitu banyak dan lengkap dalam kotak bekalnya yang besar.

“ayo..ayo,,semua mendekat..kita makaan!!” seru injun sambil menyodorkan sumpit padaku dan jay. Kamipun tersenyum senang.

Atap sekolah adalah tempat rahasia kami, biasanya sangat jarang murid murid naik keatas sini. Sebab pintunya terkunci. Tapi aku tak tau kenapa injun bisa memiliki kuncinya, sehinggga kami bebas menggunakannya, dan setiap istirahat kami berkumpul disini, benar benar waktu yang menyenangkan.
         
 “ji yeon-ah,,hari ini kau part time dimana?” tanya injun dengan mulut penuh makanan
         
 “hari ini menyebarkan selembaran didepan stasiun” jawabku seadaanya
         
 “ya, apakah itu tidak capek? Berdiri terus dan terus tersenyum pada orang orang yang bahkan tidak kita kenal?” tanya jay
         
 “tidak capek, hanya tersenyum saja dan membagi bagikan kertas itu sama sekali tidak capek jay-ah,,lagian itu Cuma sampai selebarannya habis..” jawabku
          
“wa,,kalau kau yang membagikan pasti cepat habis ji yeon-ah..tunjukkan saja senyuman nakalmu itu..hahahaha” ledek injun sambil mencoba menirukan senyumku yang sama sekali tak mirip itu.
          
“ya! Senyumanku itu tidak nakal!” seruku sambil memukul bahunya, tapi hal itu hanya membuat tawa jay dan injun semakin keras. Dasar mereka berdua ini.

******



Tak terasa libur musim panas tinggal sebulan lagi, semua murid sangat menanti nantikan hari itu, karena mereka bisa berlibur dan karena kami sekarang kelas 3, tentu saja liburan diisi degan belajar. Berbeda denganku, tahun inipun aku akan menghabiskan waktu untuk bekerja,,erm,,belajar juga.
                Tiba tiba kami melihat ramai ramai didepan mading. “ ji yeon ah? Ada apakah itu?” bisik injun, dan jay menarikku menuju mading, diikuti injun.

PARK JI YEON MENUNJUKKAN EKSISTENSINYA LAGI, KALI INI KORBANNYA DARI ANAK KELAS SATU

                Mataku membulat melihat judul berita yang terpampang. Kali ini apa lagi??!, memang benar paling tidak satu kali seminggu selalu ada dimading gosip gosip yang tidak benar tentang diriku. Injun menyobek kertas kertas yang tertempel di mading.

“ berapa kali aku katakan pada kalian!! Hentikan lah berita berita bohong yang tak bermutu ini!!” teriak injun

“ memangnya ji yeon salah apa pada kalian?!!!” tambah jay sambil membubarkan orang orang, dan kurasakan semua orang menatapku tajam, dan berangsur angsur bubar.

“ya, apa yang kau lakukan, lihat lah, mereka tambah membenciku..” bisikku sambil menguncang nguncang tangan injun

“kalau aku tidak begitu mereka akan terus menuliskan hal hal yang tak benar ji yeon ah..” jay mengambil alih untuk menjawab pertanyaanku, karena injun hanya diam, sepertinya ia sedang meredam emosinya.

                Aku menatap jay, lalu gantian menatap injun. “ gomawo,,aku senang aku masih punya sahabat yang selalu membelaku....” ujarku sambil tersenyum. Injunpun mengangkat kepalanya yang dari tadi menunduk dan akhirnya ia pun tersenyum.

“ji yeon-ah memang sangat kuat” ujarnya pendek.

                Memang benar, hal hal seperti ini aku sudah terbiasa, awalnya lebih parah dari ini. Seperti sepatuku diloker diisi paku atau disiram. Baju olah raga atau buku pelajaranku di sembunyikan dan hal hal iseng lainnya. Tapi, karena injun dan jay  yang selalu melindungi dan membelaku kejahilan itu mulai berkurang. Hanya tinggal pemberitaan pemberitaan miring tentangku yang tak kunjung berhenti.

                Diujung lorong aku melihat hyunmin yang sepertinya sedang membaca berita itu. Gyaa~ hyunmin-ah membaca berita itu!!. Teriakku dalam hati. Tiba tiba ia mengalihkan pandangannya padaku dan kami bertemu pandang. lalu beberapa detik kemudia ia memaling pandangannya dan berlalu pergi. Hah,,aku merasa jantungku akan berhenti.

“ ji yeon-ah kau kenapa?” tanya injun karena sikap membantuku

“ti,,tidak apa apa..” jawabku, injun dan jay menatapku heran.

*********
   
Author POV
  
Setelah makan siang diatap sekolah seperti hari hari sebelumnya, ji yeon kembali kekelas. Begitu pula dengan injun dan jay. Saat melewati ruang musik, ji yeon mendengar suara, setelah didengar baik baik, suara itu adalah suara nyanyian, suara yang sangat merdu.

                Ji yeon pun mendekati ruang musik tersebut, dan membuka pintu dengan pelan lalu mengintip kedalam ruangan. Ternyata itu hyunmin!
                Ji yeon jadi terpana mendengarkan nyanyian hyunmin, sungguh sura dan nyanyian yang indah. Tiba tiba hyun min menghentikan nyanyiannya dan melihat ke arah ji yeon. Ji yeonpun terkejut.

“mianhe,,sudah menganggumu..” ucap ji yeon pelan pelan

“ ada apa kau disini?” tanyanya

“ah,,tadi aku mendengar suara nyanyian jadi aku penasaran,,ternyata itu..hyun min-ssi...” ujar ji yeon

“suara mu benar benar bagus hyun min-ssi” puji ji yeon sambil melangkah kearahnya. Ia menatap ji yeon tanpa ekspresi.

“aku kah targetmu sekarang?” tanyanya tiba tiba sehingga membuat langkah ji yeon  terhenti.

“maksudmu?”

“ani..” ujar hyunmin pendek dan melangkah pergi melewati ji yeon  tanpa memandangnya sedikitpun.

“ apa kau juga menganggapku seperti itu?”ujar ji yeon pelan

“aku bukan orang seperti itu!!” teriaknya dan berlari keluar ruangan meninggalkan hyunmin yang bingung.

*********

                Mengesalkan sekali. Bahkan sampai hyumin pun berpikir aku seorang cewe yang ngga bener!!. Teriak ji yeon dalam batinnya seraya membersihkan meja restoran tempat ia part time sekarang. Membuat pegawai yang lain terheran heran.

“ahjumma! Dimana ji yeon?” tanya injun sambil memasuki restoran. Ahjumma langsung menunjuk ji eon yang sedang membersihkan meja dengan penuh amarah. Injun langsung berjalan ke arah ji yeon.

“ya ji yeon-ah..kau sudah selesai? Ayo kita pulang,,gajja..” kata injun dengan senyum yang biasanya

“ya! Tidak kah kau lihat aku sedang kesal?” bentak ji yeon

“hei,,kau kenapa?” tanya injun heran. Tanpa mempedulikan pertanyaan injun diapun beranjak menuju ruang ganti.

“sampai kapan kau akan berhenti makan ice cream injoonie?” tanya ji yeon yang meliht injun menikmati ice creamnya

“ya! Ice cream tak akan membuatmu mabuk..”

“tapi bisa membuat gigimu sakit..”
Injun hanya tertawa kecil mendengar nasehat ji yeon yang terdengar sok tahu itu.

“dari pada itu ji yeon-ah,,hari ini ayo kita ke dance studio..” ajak injun sambil menarik tangan ji yeon

“memangnya ada apa?”tanyanya

“ikut sajaa..” kata injun

********

“apa?! mulai hari ini kalian sekamar dengan hyunmin??!” teriak ji yeon yang membuat para dancer yang sedang latihan terganggu konsentrasinya.

“ ya! Suaramu itu terlalu keras” seru jay sambil memukul kepala ji yeon

“apayo..” keluh ji yeon seraya mengusap usap kepalanya

“kenapa kau bisa sekaget itu ji yeon-ah..” tanya injun sambil melahap ice cream rasa green tea yang barusan di ambilnya dikulkas.

“ani,,,” jawab ji yeon sambil merebut cup ice cream injun

“ya!” Teriak injun yang berusaha merebut kembali ice creamnya

“injun-hyung,,ku dengar kau butuh memori card baru untuk kameramu? Kemaren temanku bilang ada diskon di departemen store,,mau pergi bersama?” kata jay sambil menyodorkan brosur ke injun yang sedang sibuk berebutan dengan jiyeon.

“mana?” katanya sambil mengambil brosur itu dari tangan jay

“kau sudah menghabiskan memorimu yang kau beli 7 bulan lalu? Ya sebenarnya kau mengambil gambar apa saja?” tanya jiyeon heran yang dibalas oleh cengengesan injun.

***********



 PART 2 ---- COMING SOON~

0 comment:

Posting Komentar