Precious Mate Part 7

Rabu, 14 September 2011

annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~

Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min (DGNA)
- Park Ji Yeon (T-ARA)
- Lee In Jun (DGNA)
- Jeon Ji hwan A.K.A Jay (DGNA)
- DLL

THIS IS THE LAST PART!!!!!



Akhirnya festival musim panas dimulai. Tahun ini festival diadakan sebelum dimulainya kelas musim panas. Tiap kelas menunjukkan perwakilannya masing masing, dan ada beberapa yang mengajukan diri, seperti injun, hyunmin dan jay yang mendaftar sesaat sebelum pendaftaran ditutup. Sehingga mereka mendapat giliran tampil paling akhir.

                “setelah penampilan ini mungkin aku akan terkenal dikalangan para siswi..” ujar injun sambil merapaikan rambutnya didepan cermin yang ada diruang tunggu. Penampilan mereka sekitar 20 menit lagi.

                “bukannya kau sudah populer injunie? Hanya karena kau dekat dengatku saja lama kelamaan kepopuleranmu itu luntur..” ujar ji yeon sambil memasang wajah cemberut.

“ya!” injun menempeleng kepala ji yeon. “itu berarti mereka bukan fans sejatiku! Tidak ada hubungannya denganmu..” ujar injun


“kau sudah terkenal hyung..tadi aku melihat fotomu dijual di stand klub fotografi...” ujar jay dingin sambil menghirup sirup yang dari tadi diminumnya

“benarkah? Berapa banyak? Apakah laku terjual..??!” tanya injun excited. Jay mengangguk “tapi tetap saja yang paling laku ya fotonya hyunmin hyung..”

“benarkah?” tanya hyunmin yang sedari tadi diam.

“aku tidak percaya,,ji hwan-ah,,ayo temani aku ke stand klub fotografi..sepertinya mereka belum profesional mengambil foto..” ujar injun sambil menarik jay, ia mencibirkan lidahnya ke hyunminn. Hyunmin hanya bisa tertawa sambil geleng geleng kepala melihat perilaku sahabatnya yang aneh itu.

                Tapi tawa hyunmin terhenti, ketika menyadari bahwa sekarang hanya tinggal dia dengan ji yeon. Memang banyak orang lain di backstage ini, tapi hal itu sama sekali tak membantunya menghilangkan suasana kaku diantara mereka.

“ji yeon-ah..” tiba tiba seseorang memanggil ji yeon, ternyata itu anak cowok dari kelas 2. Seorang anak yang tampan.

“aku mau bicara sebentar..” ujar anak itu malu malu, entah kenapa tiba tiba ji yeon menatap hyunmin, membuat hyunmin yang dari tadi menatap ji yeon salah tingkah dan menghalihkan pandangannya. Ji yeon menghela nafas, “ baiklah,,,”ujar ji yeon, “min-ah..aku pergi sebentar dulu ya..” pamit ji yeon kepada hyunmin sebelum pergi meninggalkan hyunmin. Hyunmin mengangguk kecil.

                “apakah aku bisa seperti ini? Melihat begitu banyak lelaki yang ingin mendekatinya..apa aku bisa menahan perasaan ini?” gumam hyunmin sambil menatap punggung ji yeon yang terlihat semakin menjauh.

*******

“INJIMIN AJJA!!!!!” seru mereka menyorakkan nama tim mereka sebelum mereka naik panggung. INJIMIN, sebuah nama team yang sebetulnya agak norak, merupakan singkatan dari nama mereka injun, ji hwan dan hyunmin.

“ semoga suksess!!!” ujar ji yeon dengan senyuman yang lebar

“bagaimana ini,,aku deg degan..” ujar jay memegangi dadanya yang dari tadi dag dig dug.

“tenang saja,,kalian sudah berlatih banyak..dan penampilan kalian kemaren itu keren sekali..” ujar ji yeon sambil memeluk jay

“tapi kemaren tepuk tanganmu seperti rintik rintik hujan saja..” ledek injun

“hyung itu kata kataku!” seri jay yang sedang menenangkan dirinya dalam pelukan ji yeon

“itu..itu karena...” perkataan ji yeon berhenti karena pandanganya bertemu dengan hyunmi, dan seperti biasa hyunmin mengalihkan pandangannya.

“karena apa..?” tanya inju lagi

“karena..saat itu perutku saat itu sangat tidak nyaman..” alasan ji yeon. Ahh,,kenapa aku memakai alasan yang memalukan begini. Injun dan jay membelalakkan mata mereka dan tertawa. Sekilas, ji yeon juga melihat senyum kecil hyunmin. Ah..sampai sampai hyunmin ikut menertawakanku,,sungguh memalukan. Batin ji yeon sambil memukul pelan kepalanya.

“ya..penampilan terakhir..dan mungkin saja penampilan yang dari tadi kalian tunggu tunggu,,,kita sambut performance dari INJIMIN!!!” seru MC memanggil mereka

“ji yeon-ah,,setelah ini datanglah keatap..ada yang ingin kubicarakan..” bisik injun sesaat sesaat sebelum naik panggung. Apa yang akan injun katakan?. Tanya ji yeon dalam hati.

only you niga anim nal gochil su eobseo nandasi useul su ga eobseo 
it’s only you my baby it’s only you

kkeutnabeorin chueogeul honja wae nochi motago butjaba jinagan geu saram bonaejugo saeroun sarmeul sara
o~ nado ara geuraeya handaneun geol nado ara

cheoeum han dareun mitji antaga duljjae dareun gyesok uldaga
setjjae dareun maeumeul dajapgo dareun sarameul manna 
o~ boryeo haesseo
hajiman naneun useul su eobseosseo

only you neomani nareul sallil su isseo i nunmureul meomchul su isseo geureoni eoseo naege dorawajwo
only you niga anim nal gochil su eobseo nan dasi useul suga eobseo
it’s only you my baby it’s only you

listen, neon cham areumdawosseo useul ttaemyeon nuni busyeosseo hwanhan geu misoe nan eonjena neogseul irko maratji
o~ miss you baby neomunado nan niga bogo sipeo

amudo nareul ihae motae geuttae geurigo jigeumdo
naega wae ireokekkaji neoege jipchageul haneunji 
o~ ihae motae hajiman neoneun algo itjanha

only you neomani nareul sallil su isseo i nunmureul meomchul su isseo geureoni eoseo naege dorawajwo baby~
only you niga anim nal gochil su eobseo nan dasi useul suga eobseo
it’s only you my baby it’s only you~ baby

Yo ijeoboryeogo haetjiman amman noryeogeul haebwado jakkuman neoman 
chatge doeneun geol ajikdo hwanhan 
geu misoga gyesok tteoolla cham han 
simhaji eojjaeseo ireoji
domuji ichyeojijiga anha gyesok chaewojijiga annneun teong binjagiga isseo
neomani chaeul suga isseo

oh~ only you neomani nareul sallil su isseo(nan jugeogago isseo~)
i nunmureul meomchul su isseo geureoni eoseo naege dorawajwo~
only you niga anim nal gochil su eobseo
nan dasi useul suga eobseo
it’s only you my baby it’s only you~ yeah~
(only you, 2PM)

Translation

only you, if it's not you, I can't be fixed
I wouldn't be able to breathe again
it's only you my baby it's only you

Why can't I let go of the memories that have already ended
why do I keep holding onto them alone
After letting that person left me, go, I live a new life
Oh~I know it too, that it's the way it should be, I know it too

Though I couldn't bring myself to believe it the first month,
After nothing but crying for the second month
And on the third month, holding onto my whole heart
I tried to meet other people
But I couldn't bring myself to smile

only you, only you can bring me to life
I can't stop these tears
So just come and return to me
only you, if it's not you, I can't be fixed
I can't bring myself to smile again
it's only you my baby it's only you

listen, You were really beautiful. When you smiled, I was blinded by the light
To that bright smile, I lost track of all thought
Oh~miss you baby, I really miss you so much

No can understand me, and also as of now
why to this day I still have a deep attachment to you
Oh~though they don't get it, you have known it

only you, only you can bring me to life
I can't stop these tears
So just come and return to me
only you, if it's not you, I can't be fixed
I can't bring myself to smile again
it's only you my baby it's only you

Yo, I tried to forget you but,
no matter how hard I tried, I keep finding myself looking for you
And even until now, I keep remembering that bright smile
Isn't it pitiful, how did it come to be this way
I'm unable to quite forget everything altogether
There continues to exist an empty spot that refuses to be filled
It can only be filled by you

only you, only you can bring me to life
I can't stop these tears
So just come and return to me
only you, if it's not you, I can't be fixed
I can't bring myself to smile again
it's only you my baby it's only you yeah~
narration.
Are you doing okay? I'm not doing well, I need you.

*********


                Performance mereka berakhir degan tepuk tangan dan jeritan para murid murid cewek. Aksi mereka sungguh mengesankan. Hampir semua siswa memberikan standing applause untuk mereka.

                Beberapa saat setelah performace mereka berakhir, ji yeon langsung bertolak ke atap. Tempat ia dan injun janjian. Ia memilih untuk datang lebih dulu dari pada injun yang sedang sibuk menerima pujian dari siswa siswi.

“apa yang akan dikatakan injun padaku..?” gumamnya. Beberapa hari yang lalu ia menyatakan perasaannya pada hyunmin. Dan hyunmin bilang berhentilah untuk membuatnya susah.

“memangnya aku menyusahkannya dari segi apa..?” omel ji yeon

“aigoo ji yeon-ah..kau sedang bicara sendiri kah?” ujar injun yang tiba tiba sudah berdiri tepat dibelakangnya

“omo,,injun-ah,,kau sudah datang?” ucap ji yeon basa basi, injun mengangguk kemudian duduk dilantai ji yeon mengikutinya.

“sudah lama kita tidak nongkrong disini...” gumam injun

“ya, apa yang kau katakan, terakhir kita disini bahakan belum sampai 2 minggu” protes ji yeon. Injun tertawa kecil.

“ji yeon ah...tentang aku menyukaimu..itu memang benar..” ujar injun sambil menatap lurus ji yeon. Ji yeon hanya bisa mengangguk, ia tak tau akan berkata apa.

Injun mengalihkan pandangannya kelangit, lalu melanjutkan perkataannya “karena menyukaimu, aku tak suka melihat kau dekat atau menyukai laki laki lain,,,” injun berhenti sejenak.

“termasuk hyunmin..” lanjutnya

“injunie...”

“tunggu..biarkan aku selesai berbicara..” kata injun sembari menempelkan telunjuknya dibibir ji yeon.

“waktu melihatmu dengan hyunmin aku merasa sangat marah, entah kenapa aku malah pergi minum. aku menyesali diriku yang selalu menunda nunda menyatakannya padamu,,padahal setiap hari ji hwan selalu memaksaku untuk mengatakannya padamu...”

“aku berpikir, apa bagusnya hyunmin? Kenapa kau dengan gampangnya bisa jatuh cinta pada hyunmin yang baru kau kenal? Kenapa bukan aku? Hal itu selalu berputar putar dalam otakku, aku memutuskan untuk menjauh dari kalian...”

“aku memutuskan begitu, tapi pada suatu hari hyunmin mengunjungiku dan mengatakan dia sudah menyerah terhadapmu dan bilang padaku untuk tidak lagi menghindar...”

“benarkah?” tanya ji yeon kaget, injun mengangguk.

“tentu saja saat itu aku belum bisa berpikir dengan jernih, aku tidak tau apa yang akan kulakukan, kau adalah sahabatku dan orang yang kusukai, hyunmin juga sahabatku yang kusayangi..aku memikirkan itu,,aku tidak mau ada yang tersakiti antara kita..” ujar injun sambil menatap hangat ji yeon

“dan sekarang aku sudah yakin, pernyataanku tentang menyukaimu itu anggap saja tak pernah ada, tapi maksudnya bukanya aku jadi membencimu,,aku menyukaimu,,tapi hanya sebatas sahabat,,sahabat yang akan selalu ada disampingmu,,,”lanjut injun

“injun-ah...” tanpa sadar air mata ji yeon menetes “gomawo..aku juga sangat menyukai dan menyayangimu,,,” kata ji yeon sembari memeluk injun

“sekarang giliranmu....” bisik injun, ji yeon melepaskan pelukannya. Dan menatap injun heran.

“giliranmu bercerita phaboo..aku akan mendengarkannya sekarang..” ujar injun sambil memegang telinganya, ji yeon tersenyum kecil. Dan meghela nafas panjang.

“pertama injun-ah..hyunmin bukanlah orang yang baru ku kenal..” kata ji yeon sembari menunduk

“maksudmu?”

“pertama kali aku bertemu dengannya,,ah,,bukan..pertama kali berbicara dengannya saat aku bekerja di mini market dekat stasiun 2 tahun lalu, waktu itu ia menyapaku dan memberiku semangat untuk bekerja, sejak saat itulah aku menyukainya..”

“benarkah? Kenapa kau tak pernah cerita,,,”

“tentu saja aku malu phabo,,saat itu kan dia punya cewe dan hampir satu sekolah ini menyukainya...” kata ji yeon sambil memukul pelan bahu injun

“lanjutkan,,” kata injun kemudian

“sejak itu aku memperhatikannya, dan setahun kemudian aku bekerja lagi dimini market itu, dan akhirnya aku bertemu lagi dengannya..tapi..”

“tapi?”

“ia terlihat berbeda, wajahnya sangat suram,,terlihat benar benar sedih..ia bahkan memarahiku..” ujar ji yeon tertawa kecil

“memarahimu??” tanya injun sengit, ji yeon mengangguk.

“ sejak saat itu aku patah hati, dan berniat untuk melupakannya. Tapi ternyata sekarang aku malah sekelas dengannya. Aku juga tidak bisa bohong, kalau aku merasa sangat beruntung bisa sekelas dengannya. Walaupun sekelas, aku tak pernah berbicara padanya.  Lalu ketiga kalinya aku berbicara dengan hyunmin diruang musik..saat itu aku mendengarkan ia bernyanyi, dan ia menyadari kedatanganku. Aku memuji nyanyiannya,,tapi dia malah berkata “apakah aku targetmu berikutnya?”.”

“hahaha..menurutku wajar saja min-goon seperti itu..” ledek injun

“tentu saja aku marah! Ternyata dia sama saja dengan yang lainnya, menganggapku seperti itu, lalu,,aku bertemu lagi dengannya dirumah makan..tiba tiba ia minta maaf padaku,,dan berkata ia memperhatikanku..dan mulai berpikir aku bukanlah cewek seperti itu..dan untuk kesekian kaliya aku jatuh cinta pada hyunmin,,semenjak itu kami menjadi dekat..apalagi dia menjadi teman sekamar kalian,,jadi aku sedikir ragu untuk membicarakannya...”

“kau pikir kami ini tukang beber rahasia?” protes injun

“hehehe..aku sangat malu sekali untuk menceritakannya..tapi ketika aku mau menceritakannya kau malah berubah jadi aneh, kau mengatakan kau menyukaiku, hyunmin juga menjadi dingin terhadapku, aku merasa benar benar terpuruk..”

“mian ji yeon-ah...” kata injun sambil mengelus rambut ji yeon

“tidak apa apa injunie,,berkat itu aku tau bagaimana perasaannya padaku...” ujar ji yeon pelan

“maksudmu?”

“ begitu banyak masalah,,dan akirnya aku mengaku padanya kalau aku menyukainya, tapi dia mengatakan tolong jangan membuat dia susah lagi..aku..apa baginya aku ini sangat merepotkan??” isak ji yoe, ia sudah tak mambu lagi menahan air matanya.

“jangan menangis ji yeon ah..aku yakin dia berkata begitu demi menjaga perasaanku..” ujar injun sambil memeluk ji yeon yang terisak.

“tapi bagaimana kalau bukan itu alasannya..” tangisnya, injun tak dapat menjawab pertanyaan ji yeon, sebab yang tahu jawabanya adalah hyunmin sendiri. Ia hanya bisa menenangkan sahabatnya yang sekarang sedah kesusahan karena dirinya.

“mianhe ji yeon-ah...” bisik injun

****

“ya! Jay-ah,,kau mau menarikku kemana!!!” seru hyunmin

“kita keatap...” ujar jay setengah berbisik

“ya, aku tak mau menguping pembicaraan mereka!..”

“ikut sajaaaaa,,,” tarik jay sekuat tenaga, akhirnya hyunmin mengalah, dan lagi, ia juga tak bisa berbohong kalau sebenarnya ia juga penasaran apa yang injun dan ji yeon bicarakan.

“pertama injun-ah..hyunmin bukanlah orang yang baru ku kenal..” perkataan ji yeon membuat hyunmin kaget, apa maksudnya/ bukankah pertama kali mereka bertemu diruang musik?. Tapi pertanyaan hyunmin terjawab diperkataan ji yeon selanjutnya.

                “hyung benarkah?” tanya jay  padanya, sedangkan hyunmin hanya bisa menggelenengkan kepala, ia fokus pada setiap kata kata yang dilontarkan oleh ji yeon.

Ji yeon menangis, menagis karena dirinya yang begitu jahat. Padahal ia bermaksud agar diantara mereka tak ada yang terluka, dia sudah mengorbankan kebahagiaan yang selama ini ia harapkan. Tapi kenapa? Kenapa ji yeon tetap menagis? Apakah keputasannya untuk mencoba melupakan ji yeon adalah salah besar.

“jay-ah..aku sudah berkorban demi mereka,,tapi kenapa ji yeon tetap menangis..?” bisik hyunmin ketika mereka memutuskan untuk berhenti menguping pembicaraan injun dan ji yeon, mereka memilih untuk duduk ditangga yang jarang dilewati orang.

“mungkin karena itu bukanlah kebahagiaan yang ia harapkan hyung..”

“maksudmu,,,?”            
                                                          
“ ji yeon membutuhkan hyung untuk berbahagia..” jawab jay sambil menatap hyunmin yang terlihat sangat bingung

“ternyata...ia sudah menyukaiku selama itu,,aku benar benar merasa sangat bersalah padanya..” ujar hyunmin sambil tertunduk, suaranya kedengaran bergetar

“omo...hyung? kau menangis??” tanya jay

“siapa bilang aku menangis!!” teriak hyunmin dan beranjak meningglkan jay yang menahan tawa.

“hara?” ujar hyunmin ketika menemukan hara dibalik dinding

“maaf,,tanpa sengaja,,aku sudah mendengarkan percakapan kalian..” lirihnya

“berani sekali kau menguping pembicaraan kami!” seru jay, padahal ia dan hyunmin juga melakukan hal yang sama barusan.

Hara tak menaggapi  bentakan jay, ia menatap hyunmin dalam “maaf aku sudah membuatmu susah akhi akhir ini,,dan aku berjanji tidak akan menyusahkanmu lagi..” ujar hara sambil membentuk angka dua dengan jarinya yang lentik.

“maksudmu?”

“hyunmin-ah,,kau harus berbahagia,,,aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu..” ujar hara walaupun dengan senyuman pahit, tapi terdengar tulus. Hyunmin tersenyum kecil.

“gomawo,,semoga kau juga menemukan kebahagiaanmu..” kata hyunmin kemudian berlalu pergi.

“sudah berkali kali ditolak masih saja nguber nguber hyunmin hyung..” ledek jay saat memastikan hyunmin sudah jau dari mereka. Hara mengalihkan pandangannya yang dari tadi ke punggungung hyunmin ke arah jay.

“barusan aku sudah mengatakan menyerah phabo..!” balas hara

“ya! Kenapa kau mengatakan aku phabo!” seru jay

“kau sendiri?! Seharusnya kau memanggilku dengan sebutan noona!!!” balas hara dengan volume yang lebih tinggi.

********


                Sekarang adalah saat yang paling ditunggu tunggu, pengumuman performance terbaik!. Hadiah bagi pemenang merupakan nintendo Wii yang merupakan penyebab utama injun, hyunmin dan jay ikut kompetisi ini.

“kita harus menang...”ujar injun

“ah,,aku sangat meninginkannya..” bisik jay ketika melihat nintendo wii yang sudah diletakkan diatas panggung

“oh ya,,apa kalian melihat ji yeon-ah?” tanya injun tiba tiba, dibalas oleh gelengan hyunmin dan jay.

“kalian tau,,pidato dari pemenang akan disiarkan langsung di tivi tivi sekolah kita, sehingga apa yang akan kita ucapkan nanti akan ditonton dan diketahui semua siswa...” kata injun

“kenapa kau yakin sekali menang injunie..?” tanya hyunmin heran

“ini kesampatanmu min-goon” ujar injun lagi

“kesempatan?”

“jika menang nanti kau harus berjanji padaku, kau akan menyatakan cinta pada ji yeon...” bisik injun

“apa?” seru jay kaget

“didepan semua orang? Jangan gila injunie,,,” protes hyunmin

“ini bukan ide gila,,ini adalah cara terbaik,,”

“lagi pula kenapa aku harus melakukan hal seperti itu..” ujar hyunmin serambi mengerucutkan bibrnya

“min-goo, ini adalah pertarungan kita, aku sudah menyatakan padanya dan aku sudah kalah, sekarang giliranmu..” kata injun sambil memukul pelan bahu hyunmin, hyunmin menatapnya heran.

“ingat,,pertarungan ini harus diselesaikan dengan seadil adilnya..” tambah injun

“hyung,,kau benar baik baik saja..?” tanya jay ragu ragu. Injun mengangguk mantap.

“jeongmal gwencanaa,,,” jawabnya sambil tersenyum

Hyunmin berpikir sesaat..”baiklah,,kalau kita menang tapi ya,,” ujar hyunmin yang masih PD kalau mereka ngga bakalan menang.

“yeah! Kita pasti menang..” seru injun sambil ber hi five dengan jay dan hyunmin

 “kau jangan terlalu yakin injunie..” bantah hyunmin

“pemenang untuk tahun ini adalaahhh..INJIMIN!!!!” seru MC. Injun langsung menatap hyunmin yang terlihat sangat kaget, kita menang??. “ingat janji mu min-goon..” bisik injun

“hyung,,hwaiting!!!” seru jay sambil menarik hyunmin yang masih bengong.

“yeyy!!! Gamsahamnidaa sudah memilih kami sebagai pemenang,,!! “ ujar injun bersemangat ketika Mc memberinya mike

“yee! Nintendo wii!!!!” seru ji hwan yang mana sangat jelas motivasinya ikut acara ini, kemudian mike di opor pada hyunmin.

“ermm...yorobeun..gomawo yo....menyenangkan sekali bisa menang di festival terakir kami disekolah ini sebelum tamat” ujar hyunmin pendek disambut oleh teriakan riuh dan tepuk tangan penonton ,lalu ia mengembalikan mike tersebut pada injun.

“ingat janjimu..” ujar injun tanpa bersuara, hyunmin menggeleng. Jay pun mengambil mike dari tangan hyunmin.

“uri hyunmin hyung ingin menyampaikan sesuatu..” ujar jay dengan senyum evilnya, dengan begini hyunmin tidak bisa menghindar lagi. Wajah hyunmin berubah jadi pucat, padahal ini bukan pertama kalinya ia berbicara didepan umum. Sebagai mantan ketua osis berhadapan dengan kalayak ramai merupakan hal yang biasa baginya, tapi sangat berbeda untuk yang satu ini.

“aa..ermm..aku..” ujar hyunmin terputus putus, semua penonton hening mendengarkan kata kata yang akan dikatakan hyunmin.

“aku..aku ingin mengatakan sesuatu pada sesorang yang membuatku susah akhir akhir ini..erm,,tapi aku juga membuatnya susah sih,,erm,,aku..” hyunmin jadi terbata bata, akhirnya ia menarik nafas panjang utnuk menenangkan dirinya.

“ sebelum ini, seperti yang kalian ketahui, aku adalah orang yang terlalu serius menjalani hidup, dan hanya melihat segala sesuatu dari sudut pandangku, tanpa memikirkan orang lain.tapi semua itu berubah ketika aku bertemu dengan injun dan jay..lalu..orang itu...”

“awal melihatnya aku sama seklai tak tertarik karena dia selalu sendirian, dia hanya memiliki sedikit teman dan begitu banyak musuh, berita berita buruk selalu mengikutinya. Sampai aku menyadari dia bukanlah orang yang seperti itu, dia adalah orang yang paling bersemangat, pekerja keras dan baik hati yang pernah kutemui. Dia tetap tersenyum, walaupun setelah pulang sekolah ia langsung pergi kerka sambilan, dimini market, di restoran, toko buku, toko danging dan banyak lagi...”

“ji yeon-ah..aku menyukai dirimu yang seperti itu..” ujar hyunmin lantang, matanya mencari cari keberadaan ji yeon. Para hadirinpun kasak kusuk.

                Hyunmin menatap injun dan jay, mereka juga sedang memendarkan pandangan mereka ke arah kursi penonton. Hyunminpun menghela nafas.

“baiklah kalau begitu,,hanya itu yang bisa kusampaikan..maaf aku sudah membuatmu menderita akhir akhir ini...”ujar hyunmin sambil menunduk

“min-ah!!!” panggil seseorang dari belakang panggung, semua pandangan orang menuju padanya. Park ji yeon.

“maaf tadi aku membantu merias dibelakang..mereka butuh bantuan perias karena aku pernah bekerja disalon jadi aku menawarkan diri” jelas ji yeon terengah engah, kelihatannya ia berlari untuk sampai sini.

Hyunmin tersenyum kecil, dan melangkah menuju ji yeon. Dengan sigap MC membveri ji yeon mike satu lagi. Dengan memasang wajah bingung akhirnya ji yeon menerimanya. Suasana hening sesaat, hyunmin dan ji yeon saling menatap.

“hyunmin-ah...aku....aku tidak pernah bekerja ditoko daging...” ucap ji yeon dengan polosnya, membuat semua orang tertawa kecuali hyunmin. Mulutnya terlihat menganga. Ji yeon maju beberapa langkah.

“semuanya apa kabar, mungkin selama ini kalian mengenalku dengan citra yang sangat jelek, tapi aku bersumpah, aku bukanlah orang seperti itu. Aku Cuma murid SMA biasa, yang bahkan tak pernah pacaran. Aku tak pernah menyukai sesorang sebelum bertemu dengan hyunmin 2 tahun yang lalu. Dan aku tau persis, dengan perkataanku barusan akan membuat kalian semakin membenciku, kenapa aku yang memiliki citra yang jelek ini menyukai seorang hyunmin ?. Tapi...” ji yeon menghentikan perkataannya dan menoleh kearah hyunmin. Hyunmin terlihat menunggu kelanjutan dari perkataan ji yeon. 

Lalu ia berbalik menatap jay dan injun. “hwaithing..” ujar mereka berdua sambil mengepalkan tangannya.

“aku memang tak menginginkan untuk dibenci lagi lebih dari ini..tapi aku tidak bisa merelakan perasaanku hanya karena takut dibenci, asalkan ada hyunmin disampingku, lalu injun dan jay..aku merasa akan baik baik saja..jadi jangan ubah pandangan kalian terhadap hyunmin, injun, dan jay. Jika kalian tidak suka padaku tidak apa apa, tapi jangan libatkan mereka, karena mereka adalah orang orang yang baik...” jelas ji yeon sambil menunduk, suasana jadi hening, ji yeon tak berani melihat reaksi perkataan lancangnya barusan.

                Tiba tiba tepukan tangan mengisi ruangan. Ji yeon mengangkat wajahnya. Semua orang bertepuk tangan. “apakah..ini artinya kalian tidak membenciku? Ji,,jika ia,,mohon berikan tepuk tangan yang lebih keras...” ujar ji yeon takut takut.

                Tak disangka, suara tepuk tangan semakin keras, sehingga menggema keseluruh ruangan. “a..apakah artinya,,aku boleh bersama hyunmin..” tanya ji yeon dengan suara bergetar. 

Tiba tiba sebuah pelukan hangat datang dari belakang. “saranghae...” bisik hyunmin. Ji yeon tak dapat menahan air matanya, ini adalah hari yang paling membahagiakan dihidupnya selama 17 tahun ini.

“hyung, kau tak apa apa?” bisik jay, raut wajah injun tak dapat berbohong, ia terlihat sangat sedih dengan senyum penuh paksaan.

Injun mengangguk “setelah ini kau harus menemaniku...”

“kemana? Kau mau pergi minum lagi? Jangan hyung...” larang jay dengan suara yang sangat kecil

“phabo!! Menemaniku makan ice cream,,ice cream kan tidak membuatmu mabuk..”

“tapi membuatmu sakit perut,,” ledek jay

********



“apa? Kau masih ada kerja sambilan sampai jam 9?” seru hyunmin

“mian hyunmin-ah..aku harus menggantikan shift yuri oennie,,dia sedang sakit..” ujar ji yeon dengan wajah yang sangat menyesal.

“baiklah kalau begitu akan kutunggu..” kata hyunmin sambil menegeluarkan buku buku dari tasnya. 

“aku akan belajar disini...kau lanjutkan saja perkejaanmu..”lanjut hyunmin

“tapi hyunmin-ah...”

“mwo?”

“kau tidak bisa duduk begitu saja,,kau harus memesan sesuatu..” ucap ji yeon pelan

“mworago??!!!! Baiklah kalau begitu,,aku pesan kopi..!” ujar hyunmin kesal.

------

“mianhe hyunmin-ah..hari ini sudah membuatmu repot...” ucap ji yeon dalam perjalanan pulang

“ini sudah ke 14 kalinya kau minta maaf hari ini..” ledek hyunmin

“ah..mian..” ji yeon langsung menutup mulutnya, sementara hyunmin mempelototinya.

                Diperjalanan sesekali hyunmin mendapati cowok cowok lain memperhatikan ji yeon. Ji yeon memang selalu menarik perhatian lelaki kemanapun ia pergi. Menyebalkan sekali.

“hyunmin-ah..” panggil ji yeon

“apa?”

“gomawo,,,untuk semuanya..”

“apa maksudmu? Kau ingin berakhir?” tanya hyunmin heran

“ani!!!” jawab ji yeon cepat, “ aku hanya ingin berterimakasih itu saja...”

Hyunmin tersenyum kecil. “dasar aneh..” gumamnya

“aku bahkan ingin berteriamakasih pada ibumu, karena sudah melahirkan pria tampan dan baik hati sepertimu..”

“hah? Kau ingin bertemu dengan ibuku??”

“aah,,ani,,maksudku bukan begitu..ah bukannya aku tak mau bertemu dengan ibumu tapi...” ucapan ji yeon terhenti karena hyunmin mengecup pipinya.

                Ji yeon sangat kaget, dan hyunmin tersenyum hangat padanya. “arasso...aku mengerti walaupun kau tak menjelaskannya”. Ji yeon hanya bisa menunduk, ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah, hyunmin menggandeng tangan ji yeon.

“hyun min-ah...” panggil ji yeon pelan

“apa?”

“kenapa tidak menciumku disini..?” tanya ji yeon polos dengan menempelkan telunjuknya dibibir. Sangat kyopta. Hyunmin membelalakkan matanya.

“shiroyoo..” ujarnya kemudian

“kenapa begitu? Padahal kau pernah melakukannya dengan hara!” protes ji yeon menyusul hyunmin yang sudah jalan duluan.

“sudah kubilang itu bukan keinginanku phabo..” jelas hyunmin

“kenapa kau malah mengataiku phabo? Lalu bagaimana dengan mantanmu? Apa kalian juga pernah melakukannya? Apakah first kiss mu dengannya? Atau dengan hara? Atau yang lain?” tanya ji yeon bertubi tubi

“aku tidak akan pernah mejawab apa yang kau tanyakan barusan park ji yeon-ssi..” jawab hyunmin, ji yeon menggembungkan pipinya.

“kau tidak cocok memasang wajah seperti itu,,” ucap hyunmin sambil tertawa kecil

“ aku yang dulu tak usah kau pikirkan, yang jelas sekarang dan mungkin seterusnya akan akan terus bersamamu...” bisik hyunmin

“kenapa kau memakai kata ‘mungkin?’” protes ji yeon yang membuat hyunmin kesal.

“hahh..hari ini begitu banyak hal hal yang membuatku kesal..” keluh hyunmin

“hah? Apa lagi?”tanya ji yeon heran, hyunmin membalikkan tubuhnya.

“kalian berhentilah, dari tadi aku tau kalau kalian mengikuti kami”  seru hyunmin

“hehehehehe..ketahuan ya..” ternyata injun dan jay

“ya, kenapa kalian mengikuti kami..?” tanya ji yeon yang kaget melihat 2 sahabatnya

“mian ji yeon-ah,,aku sangat bosan belajar dikamar....” jawab injun, padahal dia sama sekali tak belajar.

“aku dipaksa oleh injun hyung....” alasan jay

“siapa yang memaksamu!” bantah injun, tiba tiba hape jay berbunyi.

“sebentar, aku angkat dulu..” ujarnya dengan wajah yang mencurigakan lalu mengambil jarak dari mereka.

“halo, ada apa?” jawab jay

“ji hwan-ah..hari ini aku melihat topi polar bear,,terlihat sangat cute dan hangat,,cocok sekali untukmu..”ujar seseorang di seberang

“apa? Itu sangat kekanak kanakan!”

“sudah ku bilang cocok denganmu..hae won oennie juga berkata begitu kok,,aku beli ya,,nanti kau harus pakai..”

“tidak mauu,,kau jangan sembarangan hara noona...” ujar jay

“hara noona...?” koor suara dari belakang jay, jay langsung menoleh.

“ya! Kenapa kalian menguping!!” serunya

“hara noona?” ujar injun dengan tatapan curiga

“bahkan kau tidak memanggilku noona!” kata jiyeon, “ji hwan-ah..bagaimanapun kau harus menceritakannya pada kami..” ujar hyunmin sambil merangkul jay.

“sudah kubilang ini bukan seperti yang kalian pikirkan!!” teriak jay, akhirnya pada malam itu jay diledek habis habisan oleh hyunmin, injun dan ji yeon. 

Akhirnya, walaupun begitu banyak masalah yang terjadi diantara mereka, membuat mereka sadar, bahwa kehadiran yang lain sangat berharga.mereka membutuhkan satu sama lain, berbagi satu sama lain, dan taka ada rahasia satu dengan yang lainnya.apapun akan mereka lakukan agar hubungan baik ini bisa terjalin degan baik selamanya.

------END


Sementara itu

“kenapa hara?” tanya hae won noona

“entah lah,,sepertinya ji hwan sedang bersama teman temanya” jawab hara sambil memutuskan sambungan teleponnya

“ooh,,kenapa kalian ngga jadian aja sih? Tapi aku tidak setuju kalau kau memakai cara ketika kau mendekati hyunmin untuk mendekatinya..” terang hae won

“tenang saja oennie, aku tidak akan seperti itu kepada anak kecil..” jawan hara, “kali ini biar aku menjadi orang yang pasif, aku cukup melihat apa yang dia lakukan untuk merebut hatiku..” lanjt hara sambil terkekeh kecil. 

Hae won hanya bisa geleng geleng melihat kelakuan temannya itu,ji hwan-ah teryata sudah dewasa, jika memang dia yang kau sukai berusahalah untuk mendapatkan hati orang ini. Batin hae won.

PREV 

END!!!!! Terimakasih bagi yang sudah mengikuti FF ini dari awal sampe akhir^^
Jritik dan sarannya saya tungguuuu~



0 comment:

Posting Komentar