Precious Mate Part 4

Kamis, 08 September 2011

annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~

Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min
- Park Ji Yeon
- Lee In Jun
- Jeon Ji hwan (Jay)
- DLL



Ji yeon menyelesaikan pekerjaannya, dan menuju ruang ganti. Memakai high heel sungguh sakit, kakinya menjadi lecet lecet.

“hah,,parah sekali,,aku tak yakin bisamemakai sepatu..” gumamnya, ia pun merintih ketikamemasangkan sepatu kets kesayangannya ke kaki penuh lecetnya itu.
Dilihatnya hapenya yang berdering, panggilan dari injun.

“halo?”

“ji yeon-ah..tadi kau meng-sms ku untuk tidak usah menjemputmu benarkah? Jay juga bilang begitu..”

“iaa,,,aku akan pulang bersama temanku,,”

“siapa?”

“pulang nanti akan ku ceritakan,,,bye” ujar ji yeon menutup teleponnya.

                “kau sudah datang?”tanya ji yeon ketika melihat hyunmin didepan pintu toko buku, hyunmin mengangguk.

                “gajja” ujarnya pendek, ji yeon tersenyum dan kemudian mengiringi langkah hyunmin. Tapi jalannya menjadi lebih lambat dari biasanya, dan hyunminpun menyadari hal itu.

                “kenapa kau jalannya jadinya aneh begitu?”

                “ah,,karena tak biasa memakai high kakiku jadi agak sedikit lecet”

                “oh ya? Kalau begitu kita berhenti sebentar, lihat lukamu dulu, perlu diobati atau bagaimana”  ujar hyunmin sambil menuju taman yang ada didekat sana.

 “ya!! Ini namanya bukan sedikit lecett! Lukanya sangat parah tau!!”seru hyunmin ketika ji yeo membuka sepatunya, ji yeon tertawa kecil.

“kau tunggulah disini,  aku cari apotek dulu “ ujar hyumin cemas.

                Ji yeon menatap hyunmin yang sedang pergi, pergi ke apotek untuk mengobati lukanya, hyunmin begitu baik, jika ia baik seperti ini, apakah aku boleh berharap?. Batin ji yeon.
                Setelah mengobati luka ji yeon, hyunmin jongkok, dan berkata.

“dengan kaki seperti itu akan sulit berjalan, sini,”

“hah,,?”

“sini biar kugendong”

“a,,aku ini beratt...” ujar ji yeon, hyunmin pun menarik tangan ji yeon yang mau malu tapi mau, dan membiarkan anak itu bertengger dipunggungnya. Ji yeon kaget sekali.

“ternyata memang berat” ejek hyunmin

“ya!!” ji yeon memukul pelan bahu hyunmin.

                Ji yeon merasa begitu nyaman, ia dapat merasakan kehangatan punggung hyunmin, sedekat iini dengan hyunmin membuat hatinya merasa sangat bbahagia.begitu juga dengan hyunmin, dari raut wajahnya terlihat bahwa sekarang dia merasa bahagia.


*******

“hyung hapemu bunyi “ ujar jay yang terbangun karena dering hape injun.

“oh ya...?” kata injun setengah bangun daan mengambil hapenya, setelah melihat pesan tersebut, ia langsung bangkit dari kasurnya dan bersiap siap seperti hendak pergi kesuatu tempat.

“mau kemana hyung” tanya jay seperti orang yang sedang mengigau

“aku ada urusan sebentar” ujarnya sambil menuju pintu. Sedangkan jay, memilih untuk melanjutkan tidur indahnya.

Injun sudah sampai pada tempat yang dimaksudkan oleh pesan yang ia terima barusan. Ia melihat lagi sms yang tadi diterimanya.

Sender : +6281728889xxxx
Kau ingin tau ji yeon sedang bersama siapa?datanglah ke namsang street sekarang

                Apa yang kulakukan?begitu menerima sms ini aku langsung saja pergi kesini. Sudah kuduga aku dikerjai, kenapa dengan gampangnya aku bisa terpancing dan percaya?. Batin injun sambil memukul pelan kepalanya.
                Ketika ia beranjak pergi, tiba tiba ia melihat sosok hyunmin dari jauh, dan entah kenapa pula ia bersembunyi dibalik dinding dekat sana. Hyunmin terlihat mengendong seorang cewek.

“whoa,,min-goon sudah punya yeojachingu kah?” gumamnya

               
Injun memperthatikan cewek yang digendong hyunmin, ternyata itu ji yeon. Mereka terlihat sangat bahagia. Injun mengucek ngecek matanya, seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat.

“apa aku tak salah lihat? Min-goon dengan ji yeon-ah?” bisiknya

                Ia menjadi membatu. Apakah mereka bepacaran? Lalu Apakah yang akan dilakukannya? Apakah yang akan dilakukan jika memang benar min-goon danji yeon berpacaran? Haruskah ia menerimanya? Lalu bagaimana dengan perasaannya yang selama ini ia pendam?. Injun tak dapat menjawab satupun pertanyaann yang berkecamuk dikepalanya.

*******

“loh? Injun mana?” tanya hyunmin yang baru datang

“tadi pergi keluar sebentar” jawab jay yang sedang sibuk dengan pr-nya.

“oh ya? Kemana?”

“tidak tau, tadi keliatannya sangat buru buru”

“kau sedang apa?pr?”

Jay mengangguk “ aku mengangsur membuat pr musim panas yang sangat banyak ini,, biar nanti pas liburan bisa fokus di dance studio..”

“ooh,,Mau kubantu?”

Jay mengangguk sangat kencang dan menyodorkan bukunya dengan senyuman yang lebar.
Tak lama kemudian injunpun datang, jay-pun langsung menuju pintu.

“hyung, kau dari mana?”tanyanya, tapi injun tidak menjawab.

“hyung kau kenapa? Kau terlihat aneh..” seru jay sambil memegang injun yang seperti orang teler itu.

Hyun minpun menghampiri mereka. “injunie,,kau bau alkohol”, “benarkah?” seru jay kaget dan mencoba mengendus injun.

“bukan urusan kalian!!” bentak injun sambil melepaskan pegangan jay, dan langsung merebahkan tubuhnya dikasur.

“sebenarnya kau dari mana?”tanya hyunmin

“hyung? Kenapa kau minum? Kita kan belum cukup umur,,hyung,,”ujar jay sambil menguncang guncang tubuh injun

“sudahlah, aku mau tidur..” ujar injun pendek. Hyunmin dan jay saling menatap heran. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?,

*********
                
Injun membuka matanya, kepalanya tersa sangat pusing,iapun duduk sembari memegangi kepalanya.

“kau sudah bangun?”tanya hyun min yang sudah berseragam lengkap

“ah ya..” jawab injun pelan

“kepalamu sakit? Tadi aku sudah beli bubr untuk menghilangkan mabukmu, makanlah selagi hangat, aku pergi dulu ya..” jelas hyunmin panjang sambil menuju pintu.

“min-goon” panggil injun, hyunmin menoleh. “gomawo..” ujar injun sambil tersenyum kecil, hyunmin membalas senyumannya. “kami menunggu cerita darimu..” ujarnya sebelum meNghilang dari balik pintu.
                Injun bangkit dari tempat tidurnya, dan menuju meja belajar yang sudah ada bubur seperti yang hyunmin bilang tadi.

“haruskah aku menceritakannya?” gumam injun sambil tersenyum miris

************

“jay-ah,,kenapa injunie ngga masuk?” tanya ji yeon

                Jay memberi syarat pada ji yeon untuk mendekatkkan telinganya dan berbisik.
“apaa????!!!!” pekik ji yeon dengan segera jay menutup mulut ji yeon.

“ya, kalau orang lain tau bagaimana!!” omel jay

“mabuk katamu?” tanya ji yeon pelan dan jay mengangguk.

“kenapa?” tany ji yeon lagi kali ini jay menggeleng “ dia belum cerita, ketika pulang dia marah marah dan langsung tidur”

“memangnya ada masalah apa?” gumam ji yeon

“lalu?kemaren kenapa kau bilang tak usah jemput?”

“oh, itu akan ku ceritakan nanti, bersama injun juga” jawab ji yeon sambil cengengesan.

*******


“hyunmin-ah,,kenapa tidak mau makan siang denganku?” tanya hara sambil melingkarkan tangannya dileher hyunmin, yang membuat cewek satu kelas menatap tajam. Karena seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bagi anak anak cewek sekolah ini hyunmin adalah pangeran yang merupakan miliki bersama.

“aku tidak mau, kenapa hari ini aku juga harus makan siang bersamamu?” bantah hyunmin sambil melepaskan tangan hara. Dan beranjak pergi.
                Setelah kepergian hyunmin, hara didekatioleh anak anak cewek.

“kau mengincar hyunmin kah? Kau pikir kau siapa hah? Kau itu Cuma anak baru! Jadi jangan coba macam macam!” ancam salah seorang dari mereka

“memangnya kenapa kalau aku anak baru??” bantah hara yang tidak terima diancam begitu

“kau ni! Kau kira dengan wajah cantikmu itu kau bisa mendapatkan segalanya hah!!” bentak anak itu sembari mendorong hara sehingga hara terjatuh.

“memangnya kenapa dengan wajah yang cantik?” ujar ji yeon tiba tiba “ memangnya da yang salah dengan memiliki wajah yang cantik hah?” lanjut ji yeon

“kau tidak usah ikut campur!” seru anak yang lain

“dari tadi aku memang tidak berminat ikut campur dengan kalian, dari tadi aku beruisaha sabar mendengarkan perkataan pertkataan yang berasal dari mulut busuk kalian, tapi maaf sepertinya aku tak bisa” ujar ji yeon

“kalian pikir kalian siapa? Bisa seenaknya menilai sesorang itu baik atau buruk? Apakah kalian tak melihat diri kalian sendiri? Bukan hanya wajah kalian yang buruk tapi hati kalian juga lebih buruk!!!”

“buruk katamu? ya! Park ji yeon! cewek busuk spertimu juga tak berhak menghina kami! Kau hanya bisa bersembunyi dibalaik bayangan injun dan jay!” seru cewe itu

“kaliann,,” ujar ji yeon geram

“kau tau tidak?! Gara gara kau jay dan injun juga tidak bisa punya banyak teman!itu karena kau! Yang selalu memanfaatkan mereka!”

“aku tak pernah sekalipun memanfaatkan mereka!”

“oh ya? Kalau begitu kau membayar mereka dengan apa?uang? atau malah dengan tubuhmu?!” hina cewe itu, ji yeon tak dapat menahan emosinya lagi dan bersiap melayangkan tinjunya ke wajah cewek tersebut. Tiba tiba sebuah tangan menghentikannya.

“hyunmin-ssi..” ujar anak itu pelan, ji yeon menoleh kebelakang.

“aku mengenalnya, dan aku tau persis dia bukan cewek yang kalian katakan barusan, yang jelas dia masih lebih baik dari kalian, jadi kalian tidak berhak mengatakan hal yang seenaknya..” ujar hyunmin dengan tatapan yang sangat marah. Membuat anak anak dilokal terdiam dan tak ada satupun yang berani membalas. Hyunminpun menarik tangan ji yeon keluar kelas.

“min-ah,,gomawo..” isak ji yeon pelan

“hei? Kenapa kau malah menangis? Kupikir kau cewe yang kuat..”

“biasanya aku juga tak menangis,aku sudah terbiasa apa yang mereka katakan, tapi entah kenapa sekarang air mata tak berhenti mengalir..”

                Hyunmin memegang pipi ji yeon dan mengusap air matanya. Mereka saling menatap.
“ji yeon-ah...” ujar nya pelan.

                Tapi tiba tiba ada suara yang memanggilnya. “hyunmin!!!!”, ji yeon dan hyunmin pun menoleh ke sumber suara. Ternyata hara, yang sedang berjalan kearah mereka.

“aku ingin bicara dengan mu sebentar” ucapnya, “ bolehkan jiyeon..” lanjut hara lagi
Ji yeon yang tak tau harus menjawab apa hanya bisa mengangguk, hyunmin menatapji yeon heran. Harapun menarik tangan hyunmin.
                Jiyeon hanya bisa menatapi kepergiaan mereka. APa yang kulakukan? Apakah hara akan menyatakan cinta?.
*******
“terimakasih sudah menolongku tadi hyunminn-ah..” ujar hara

“seharusnya pada ji yeon lah kau berterimakasih, bukan padaku.” Jawab hyunmin dingin

“kau suka ji yeon-ssi kah?” tanya hara, raut wajah hyunmin berubah menjadi semakin BT.

“haruskah aku memberi tahukannya padamu?” ujarnya sambil berlalu pergi

“kalau begitu antara injun dan ji yeon siapa yang akan kau pilih!” seru hara

Hyunmin menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. “maksudnya?”

“kau tak tau kalau injun menyukai ji yeon?”

“hah? Yang benar saja, aku bahkan tak yakin kalau kau mengenal injun” dan hyunminpun melanjutkan langkahnya.

“suatu saat kau pasti akan tau dan menyesalinya hyunmin-ah” seru hara lagi, tapi kali ini hyunmin tidak mengubrisnya.

********


Hyunmin membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, besok adalah hari terakhir di asrama. Jadi para siswa sibuk membereskan barang barang mereka untuk menghabiskan waktu liburan dirumah masing masing dan kembali lagi kesini saat liburan berakhir. Kecuali bagi mereka yang mengikuti kelas tambahan musim panas. Mereka harus tetap pergi kesekolah setelah 1 minggu liburan, tapi untuk tinggal diasrama terserah mereka, apakah ingin menginap diasrama atau tetap dirumah.

“kenapa akhir akhir ini injun jarang dikamar?” tanya hyunmin pada jay yang sedang sibuk melipat lipat bajunya kedalam koper. Jay mengangkat bahunya.

“aku juga tak tahu hyung,  sejak ia pulang mabuk begitu dia jadi aneh..”

“benar,,tak seperti biasanya..” gumam hyunmin. Tiba tiba ia teringat akan pernyataan hara tadi.

“hmm..jay-ah..tadi ada orang yang mengatakan sesuatu padaku...”

“apa? Pernyataan cinta? Bukankah kau sudah biasa dengan hal itu?”

“bukan pernyataan cinta..” ujar hyunmin sambil melempari jay dengan bantal

“lalu??”

“tadi,,ada orang yang mengatakan..”

“apa?”

“kalau injunie suka sama park ji yeon...aku memang tau kalau kalian bersahabat tapi...”

“dari mana orang itu bisa tau?” ceplos jay

“hee? Jadi semua itu benar??” tanya hyunmin kaget, dengan cepat jay menutup mulutnya.

“ups, keceplosan” ujarnya pelan, hyunmin menatap jay, seperti meminta penjelasan lebih lengkap.

“aku juga tak bisa menjelaskannya hyung, tapi jika kau melihat kameranya injun hyung kau akan tau..” kata jay sambil berdiri kemudiaN menuju meja injun dan mengambil kamera yang terletak disana.

“kau beruntung,, biasanyanya ia selalu membawanya..” ujar jay lagi sambil menyerahkan kamera itu ke tangan hyunmin
Hyunmin melihat satu persatu foto yang tersimpan dalam kamera digital injun, yang kebanyakan berisi potret potret ji yeon, hyunmin tidak dapat berkomentar mengenai gambar gambar yang dilihatnya sekarang.

                “aneh kan dia? Injun hyung hanya memendam perasaannya, tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya,,injun hyung jadi seperti fansnya ji yeon-ah..” ledek  jay.

“ternyata injunie sangat menyukai park ji yeon” gumamnya sambil terus memandangi layar kamera injun yang dari tadi memperlihatkan gambar gambar ji yeon. Cewe yang injun dan ia sukai.

“hyunmin hyung sekelas dengan ji yeon-ah kan? Sekali sekali bantu lah mereka..” ujar jay dengan wajah polosnya. Hyunmin Cuma bisa tersenyum kecut, membantunya? Bisakah?.

*******

GO NEXT PART!!!!!!^^

PART 5

0 comment:

Posting Komentar