annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~
Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min
- Park Ji Yeon
- Lee In Jun
- Jeon Ji hwan (Jay)
- DLL
“hyung,,sampai kapan kau begini
terus?” tanya jay yang melhat injun sibuk dengan kameranya, kebetulan hyunmin
tidak ada dikamar karena ada bimbel.
“memangnya aku kenapa?” tanya nya
tanpa mengalihkan pandangannya dari layar
“terhadap ji yeon-ah..sampai
kapan kau mau memendam perasaanmu?”
Injun terdiam sesaat “ entahlah,
aku tak begitu yakin ia mempunyai perasaan yang sama denganku, bagaimanapun ia
menganggapku sahabatnya, dan aku juga berusaha menganggapnya seperti itu..”
“kalau kau berpikir begitu,
kenapa tidak kau hapus sja foto foto itu..” ejek jay
“ jika aku sudah yakin..”
“yakin apa?”
“ya,,yakin untuk menghapusnya..”
ujar injun santai
“hyung, aku akan memakanmu!”
sorak jay yang terlihat kesal, injun hanya tertawa, sangat menyenangkan melihat
jay yang sedang kesal begitu.
*******
“selamat datang..” ujar ji yeon
pada pelanggan yang baru saja datang
“kau
juga bekerja disini?” tanya orang itu
“ah,,hyun
min-ssi..?!”
Jiyeon
kaget sekali, ternyata hyun min yang datang, ia sangat kesal karena hyunmin
melihatnya seperti ini, mengenakan apron dan berantakan seperti ini. Setelah
menghabiskan pesanannya hyunminpun beanjak pergi. Dan ji yeon membereskan
mejanya.
“kau pulang jam berapa?” tanya hyun min tiba tiba
“ah? Aku? Sebentar lagi aku akan
pulang..”
“kalau begitu kutunggu diluar..”
ujar hyunmin seraya meninggalkan tempat duduknya, sedangkan ji yeon mengangakan
mulutnya seluas yang ia bisa.
********
“maaf sedikit lama..” ujar ku
pada hyun min
Ketika
melihat aku sudah keluar hyun min
langsung melangkahkan kakinya. membuat ji
yeon heran, apa orang nin benar benar berniat mangantarku pulang?.mau tak
amu aku pun mengikuti hyyunmin berjalan. Sepertinya hyunmin tidak ingin orang
lain melihatnya berjalan bersamaku, makanya ia berjalan didepan meningkalkan
aku dibelakang sendirian. Tapi ada satu hal yang kusadari, dia tetap
menyesuaikan langkahnya denganku, entah kenapa aku merasaa ternyata ia tidak
seburuk yang kubayangkan.
Tiba
tiba titik air turun dari langit. “wah hujan,,” gumamku, otomatis aku dan
hyunmin berteduh ditepi toko.
“aku tak bawa payung”
keluhku
“kalau begitu kita tunggu saja
sampai teduh..” jawabnya datar
“baiklah, beruntung sekali bisa
menunggu hujan berhenti bersamamu..” ucapku yang sedetik kemudian kusesali, apa
yang kukatakan! Perasaanku bisa diketahui oleh hyunmin.
“oh ya?kau tak marah padaku?”
tanya hyunmin dengan tawa yang ditahan
“hah?”
“ermm,,itu,,kemaren,,ucapanku
padamu waktu diruang musik dulu..” ucap hyunmin terbata
“ah,,itu tida..”
“aku minta maaf, tidak seharusnya
aku berkata seperti itu padamu..” potong hyunmin, ia menatap mata ku lurus,
membuat jantungku berhenti
“aah,,tidak apa apa,,aku sudah
biasa di begitukan..” jawabku setelah berhasil menguasai perasaanku
“semenjak kau berkata seperti
itu, entah kenapa aku jadi memperhatikanmu, aku jadi penasaran apakah kamu
memang cewek yang seperti mereka katakan..tapi ternyata mereka dan aku juga
salah, kau bukan orang yang seperti itu..” jelas hyunmin sambil melayangkan
pandanganya ke langit yang mendung.
Yang benar saja? Hyunmin
memperhatikanku? Benarkah?. Aku kehabisan kata kata, dan aku merasa mukaku
sangat panas saat ini.
“se..sepertinya hujan akan lama turun, lebih baik kita telfon saja injun atau jay untuk menjemput..” ujarku sambil mencari ontak mereka d hapeku.
“se..sepertinya hujan akan lama turun, lebih baik kita telfon saja injun atau jay untuk menjemput..” ujarku sambil mencari ontak mereka d hapeku.
Tiba
tiba tangan hyunmin menghentikan tanganku yang sedang sibuk dengan tombol
tombol.aku menatapnya, tapi ia malah mengalihkan pandangannya. Ia terus
mengenggam tanganku, genggamannya terasa sangat hangat, hyunmin kau sungguh
jahat, berkali kali kau buata aku jatuhh cinta padamu. Akupun menyimpan hapeku
kembali. Kuurungkan niatku untuk memanggil injun atau jay kemari.
Karena aku ingin berdua saja
dengan hyunmin, hyun min dan aku berpegangan tangan, menunggu hujan reda, tanpa
ada sepatah katapun yang keluar. Walaupun begitu aku sangat bahagia. Berharap
waktu akan berhenti, agar aku bisa bersama hyunmin seperti ini selamanya.
Romantis sekalikan?.
**********
Semenjak
itu aku dan hyunmin menjadi dekat, kadang kadang dikelas saat aku membalikkan
badanku. Aku selalu menemukan mata hyunmin yang kadang kadang menatapku. Ketika
mata kami bertemu ia selalu menyunggingkan senyum kecil dibibirnya.
“hyunminnie..” tiba tiba hara
melingkarkan tangannya di leher hyunmin sesaat guru keluar untuk istirahat
siang.
“makan siang bareng yuk...”
ajaknya pada hyunmin dengan sekotak bekal ditangnnya. Aku melihat itu, kemudia
hyunmin menatapku. Karena aku tak ingin melihat kejadian itu lebih lanjut aku
memutuskan untuk beranjak dari kelas.
“ji yeon-aah~” seru jay dan injun
disepan pintu kelas, good timing teman!! Mereka sungguh menolongku dari situasi
ini.
******
Hari ini saat pulang ji yeon
memutuskan untuk pergi ke perpus dulu meminjam beberapa buku. Dengan meminjam
buku ke perpus ia bisa berhemat tanpa membeli buku. Dia kembali melihat list
buku yang menjadi incarannya hari ini, ada 5. Sedangkan dengan kartu anggota
hanya memperbolehkan siswa meminjam 3buku.
“hah,,sayang sekali..” gumamnya
sambil menghela nafas.
Tadi sudah kutanya injun dan jay,
dan ternyata memang benar mereka tak punya anggota perpustakaan, yah wajar sih,
mereka saja mungkin belum pernah menginjakkan kaki di perpustakaan sekolah ini.
Batin ji yeon.
“apa yang harus kupilih? Semuanya
penting..” gumamnya sambil memandangi buku buku yang tersusun rapi di rak.
Tiba tiba terdengar suara cekikikan seseorang, ji yeonpun menoleh. Ternyata hyunmin yang sedang menahan tawa.
Tiba tiba terdengar suara cekikikan seseorang, ji yeonpun menoleh. Ternyata hyunmin yang sedang menahan tawa.
“ya! Apa yang kau tertawakan”
“apa kau sedang membaca mantra
biar buku itu bisa terbang? Dari tadi kulihat kau mengucapkan sesuatu sambil
menatap serius buku buku itu..” ledek hyunmin sambil berjalan ke arah ji yeon.
“aniyoo..aku Cuma bingung..” ujar
ji yeon sambil mengembungkan pipinya
“kenapa?”
“aku ingin meminjam buku, aku
butuh 5 tapi hanya diperbolehkan tiga padahal semuanya penting..”
“lalu?”
“hyunmin-ah,,menurutmu di antara
buku buku ini mana yang paling penting?” tanya ji yeon sambil menyodorkan list-nya.
Hyunmin melihat kertas yang di beri ji yeon.
“pinjam saja semuanya” ujar
hyunmin
“sudah kubilaang..” protes ji
yeon tapi tehenti karena hyunmin menyodorkan kartu anggota perpustakaannya. Ji
yeon mengambil kartu itu.
“bolehkah?” tanyanya, dibalas
anggukan hyunmin.
“wah,,kau terlihat tampan disini”
puji ji yeon ketika meliat foto di kartu anggota hyunmin
“ya!” seru hyunmin kesal, “ssttt”
ji yeon memberi isyarat diam, hyunminpun hanya berdehem.
Seperti biasa, ditelinga hyunmin
selalu terpasang earphone. Hal itu membuatnya semakin cool.
“apa yang sedang kau dengarkan?” tanya ji yeon
“ah?” kata hyunmin sambil
melepaskan sebelah earphonenya
“apa yang sedang kau dengarkan
hyunmin-ssi?” ulang ji yeon dengan
tampang kesal.
Hyunmin tertawa kecil dan memberikan sebelah earphonenya ketelinga ji yeon. Ji yeonpun dapat mendengarkan nada nada yang dari tadi di dengarkan oleh hyunmin, begitu menyenangkan.
Hyunmin tertawa kecil dan memberikan sebelah earphonenya ketelinga ji yeon. Ji yeonpun dapat mendengarkan nada nada yang dari tadi di dengarkan oleh hyunmin, begitu menyenangkan.
Tanpa terasa mereka sudah sampai
digerbang sekolah,
“ gomawo hyunmin-ah, aku suka sekali” ujar ji yeon sambil melepaskan earphone hyunmin dari telinganya. Hyunmin juga melepas earphone dari telinganya kemudian mengeluarkan ipod dari sakunya.
“ gomawo hyunmin-ah, aku suka sekali” ujar ji yeon sambil melepaskan earphone hyunmin dari telinganya. Hyunmin juga melepas earphone dari telinganya kemudian mengeluarkan ipod dari sakunya.
“kau pegang saja dulu..” ujarnya
sambil menyodorkan ipod bewarna biru beserta earphonenya.
“aah..tidak usah..” banta ji
yeon, hyunmin mengambil tangan ji yeon, kemudian memberikan ipod tersebut ke
tangan ji yeon, dan melangkah pergi.
“go..gomawo hyunmin-ah!” seru ji
yeon pada hyunmin yang sudah menjauh, hyunmin berbalik dan tersenyum kecil. Ji
yeon terus menatap punggung hyunmin sampai ia berbelok ke komplek asrama cowo.
Tiba
tiba ia tersenyum lebar. “ benar benar gawat, kenapa aku jadi begitu
menyukainya..” gumamnya sambil memandangi ipod yang dipinjamkan hyunmin.
Bewarna biru, dan dibelakangnya ada stiker HM, huruf H bewarna hijau sedangkan
M berwarna pink. Ternyata hyumin bisa seperti ini juga.
******
“dimana ipodmu? Biasanya kau tak
pernah terpisah darinya?” tanya injun, hyunmin tersenyum “kupinjamkan pada
sesorang”.
“ ya! Hyunmin hyung! Kau punya yeoja chingu kah” tanya jay tiba tiba. Hyunmin menggeleng.
”lalu? cewe yang kau taksir?” tanya injun lagi.
“ ya! Hyunmin hyung! Kau punya yeoja chingu kah” tanya jay tiba tiba. Hyunmin menggeleng.
”lalu? cewe yang kau taksir?” tanya injun lagi.
“siapa? Siapa?” tanya jay yang
excited
“ya! Lebih baik kalian teruskan
saja belajarnya, apa kalian ingin ikut kelas musim panas? Kalau aku tak mau..”
kata hyunmin
“tentu saja aku tak mau..” ujar
jay sambil kembali ke meja belajarnya
“kelas musim panas memang sangat
mengerikan” ujar injun bergidik ngeri, sambil menuju kasurnya. Ya, injun dari
tadi Cuma belajar dikasur.
*********
Ujian sudah berlalu, hanya
tinggal 3 hari lagi, liburan sudah akan datang, dengan semangat tinggi ji yeon
memulai pekerjaannya di toko buku. Bekerja disini cukup mudah dengan bayaran
yang lumayan, hanya menyusun buku buku, me re stock buku buku yang kosong dan
lain lain. Hanya saja diaharus memakai high heels. Dan ini pertama kalinya ia
mengenakan ini, kemaren jaymeminjamkan punya kakaknya untuk ji yoen pake hari
ini.
“ah,,jay-ah baik sekali..”
gumamnya pelan, dan ia sangat kaget. Dari kejauhan ji yeon melihat hyunmin yang
sedang mencari cari buku, hyunmin memakai kemeja kotak kotak dengan kaos hitam
didalamnya, terlihat sangat tampan. iapun memutuskan untuk menghampirinya.
“hyunmin-ssi,,” sapa ji yeon
“whoa.." seru hyunmin kaget
“ apa yang kau lakukan disini?” tanyanya
“akubekerja disini” jawab ji yeon
seraya memperihatkan id card-nya
“whoo,,kau benar benar bekerja
keras..”
“tentu saja! Uang sangat
penting!” perkataan ji yeon barusan membuat hyunmin tertawa
“kau terlihat lebih tinggi..”
ujar hyunmin kemudian
“ia,,aku memakai high heels yang
dipinjamkan jay”
“jay..memakai high heels?” tanya
hyunmin heran
“ah ,,bukan,,ini punya kakak
cewenya, ia yang meminjamkan untukku..” ujar ji yeon sambil mengibas ngibaskan
tangannya.
“wah,,dia sangat baik padamu..”
“tentu saja dia dan jay adalah
sahaba terbaikku..” ujar ji yeon bangga. Hyunmin tersenyum kecil.
“ aku mau ada bimbel habis ini,
kau pulang jam berapa?” tanya hyunmin
“aku? Aku,,jam 19.00..”
“kalau begitu sehabis bimbel aku
akan kesini, tunggu aku ya..” ujar hyunmin sambil memukul pelan kepala jiyeon
dengan buku yang akan dibelinya.
*******
0 comment:
Posting Komentar