Precious Mate Part 3

Rabu, 07 September 2011


annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~

Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min
- Park Ji Yeon
- Lee In Jun
- Jeon Ji hwan (Jay)
- DLL




“hyung,,sampai kapan kau begini terus?” tanya jay yang melhat injun sibuk dengan kameranya, kebetulan hyunmin tidak ada dikamar karena ada bimbel.

“memangnya aku kenapa?” tanya nya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar

“terhadap ji yeon-ah..sampai kapan kau mau memendam perasaanmu?”

Injun terdiam sesaat “ entahlah, aku tak begitu yakin ia mempunyai perasaan yang sama denganku, bagaimanapun ia menganggapku sahabatnya, dan aku juga berusaha menganggapnya seperti itu..”

“kalau kau berpikir begitu, kenapa tidak kau hapus sja foto foto itu..” ejek jay

“ jika aku sudah yakin..”

“yakin apa?”

“ya,,yakin untuk menghapusnya..” ujar injun santai

“hyung, aku akan memakanmu!” sorak jay yang terlihat kesal, injun hanya tertawa, sangat menyenangkan melihat jay yang sedang kesal begitu.


*******

“selamat datang..” ujar ji yeon pada pelanggan yang baru saja datang

“kau juga bekerja disini?” tanya orang itu

 “ah,,hyun min-ssi..?!”

                Jiyeon kaget sekali, ternyata hyun min yang datang, ia sangat kesal karena hyunmin melihatnya seperti ini, mengenakan apron dan berantakan seperti ini. Setelah menghabiskan pesanannya hyunminpun beanjak pergi. Dan ji yeon membereskan mejanya.

“kau pulang jam berapa?”  tanya hyun min tiba tiba

“ah? Aku? Sebentar lagi aku akan pulang..”

“kalau begitu kutunggu diluar..” ujar hyunmin seraya meninggalkan tempat duduknya, sedangkan ji yeon mengangakan mulutnya seluas yang ia bisa.

********

“maaf sedikit lama..” ujar ku pada hyun min

                Ketika melihat aku sudah keluar  hyun min langsung melangkahkan kakinya. membuat ji yeon heran, apa orang nin benar benar berniat mangantarku pulang?.mau tak amu aku pun mengikuti hyyunmin berjalan. Sepertinya hyunmin tidak ingin orang lain melihatnya berjalan bersamaku, makanya ia berjalan didepan meningkalkan aku dibelakang sendirian. Tapi ada satu hal yang kusadari, dia tetap menyesuaikan langkahnya denganku, entah kenapa aku merasaa ternyata ia tidak seburuk yang kubayangkan.

                Tiba tiba titik air turun dari langit. “wah hujan,,” gumamku, otomatis aku dan hyunmin berteduh ditepi toko.

“aku tak bawa payung” keluhku

“kalau begitu kita tunggu saja sampai teduh..” jawabnya datar

“baiklah, beruntung sekali bisa menunggu hujan berhenti bersamamu..” ucapku yang sedetik kemudian kusesali, apa yang kukatakan! Perasaanku bisa diketahui oleh hyunmin.

“oh ya?kau tak marah padaku?” tanya hyunmin dengan tawa yang ditahan

“hah?”

“ermm,,itu,,kemaren,,ucapanku padamu waktu diruang musik dulu..” ucap hyunmin terbata

“ah,,itu tida..”

“aku minta maaf, tidak seharusnya aku berkata seperti itu padamu..” potong hyunmin, ia menatap mata ku lurus, membuat jantungku berhenti

“aah,,tidak apa apa,,aku sudah biasa di begitukan..” jawabku setelah berhasil menguasai perasaanku

“semenjak kau berkata seperti itu, entah kenapa aku jadi memperhatikanmu, aku jadi penasaran apakah kamu memang cewek yang seperti mereka katakan..tapi ternyata mereka dan aku juga salah, kau bukan orang yang seperti itu..” jelas hyunmin sambil melayangkan pandanganya ke langit yang mendung.

Yang benar saja? Hyunmin memperhatikanku? Benarkah?. Aku kehabisan kata kata, dan aku merasa mukaku sangat panas saat ini.


“se..sepertinya hujan akan lama turun, lebih baik kita telfon saja injun atau jay untuk menjemput..” ujarku sambil mencari ontak mereka d hapeku.

                Tiba tiba tangan hyunmin menghentikan tanganku yang sedang sibuk dengan tombol tombol.aku menatapnya, tapi ia malah mengalihkan pandangannya. Ia terus mengenggam tanganku, genggamannya terasa sangat hangat, hyunmin kau sungguh jahat, berkali kali kau buata aku jatuhh cinta padamu. Akupun menyimpan hapeku kembali. Kuurungkan niatku untuk memanggil injun atau jay kemari.

Karena aku ingin berdua saja dengan hyunmin, hyun min dan aku berpegangan tangan, menunggu hujan reda, tanpa ada sepatah katapun yang keluar. Walaupun begitu aku sangat bahagia. Berharap waktu akan berhenti, agar aku bisa bersama hyunmin seperti ini selamanya. Romantis sekalikan?.

**********


                Semenjak itu aku dan hyunmin menjadi dekat, kadang kadang dikelas saat aku membalikkan badanku. Aku selalu menemukan mata hyunmin yang kadang kadang menatapku. Ketika mata kami bertemu ia selalu menyunggingkan senyum kecil dibibirnya.

“hyunminnie..” tiba tiba hara melingkarkan tangannya di leher hyunmin sesaat guru keluar untuk istirahat siang.

“makan siang bareng yuk...” ajaknya pada hyunmin dengan sekotak bekal ditangnnya. Aku melihat itu, kemudia hyunmin menatapku. Karena aku tak ingin melihat kejadian itu lebih lanjut aku memutuskan untuk beranjak dari kelas.

“ji yeon-aah~” seru jay dan injun disepan pintu kelas, good timing teman!! Mereka sungguh menolongku dari situasi ini.

******             

   Hari ini saat pulang ji yeon memutuskan untuk pergi ke perpus dulu meminjam beberapa buku. Dengan meminjam buku ke perpus ia bisa berhemat tanpa membeli buku. Dia kembali melihat list buku yang menjadi incarannya hari ini, ada 5. Sedangkan dengan kartu anggota hanya memperbolehkan siswa meminjam 3buku.

“hah,,sayang sekali..” gumamnya sambil menghela nafas.

Tadi sudah kutanya injun dan jay, dan ternyata memang benar mereka tak punya anggota perpustakaan, yah wajar sih, mereka saja mungkin belum pernah menginjakkan kaki di perpustakaan sekolah ini. Batin ji yeon.

“apa yang harus kupilih? Semuanya penting..” gumamnya sambil memandangi buku buku yang tersusun rapi di rak. 


Tiba tiba terdengar suara cekikikan seseorang, ji yeonpun menoleh. Ternyata hyunmin yang sedang menahan tawa.

“ya! Apa yang kau tertawakan”

“apa kau sedang membaca mantra biar buku itu bisa terbang? Dari tadi kulihat kau mengucapkan sesuatu sambil menatap serius buku buku itu..” ledek hyunmin sambil berjalan ke arah ji yeon.

“aniyoo..aku Cuma bingung..” ujar ji yeon sambil mengembungkan pipinya

“kenapa?”

“aku ingin meminjam buku, aku butuh 5 tapi hanya diperbolehkan tiga padahal semuanya penting..”

“lalu?”

“hyunmin-ah,,menurutmu di antara buku buku ini mana yang paling penting?” tanya ji yeon sambil menyodorkan list-nya. Hyunmin melihat kertas yang di beri ji yeon.

“pinjam saja semuanya” ujar hyunmin

“sudah kubilaang..” protes ji yeon tapi tehenti karena hyunmin menyodorkan kartu anggota perpustakaannya. Ji yeon mengambil kartu itu.

“bolehkah?” tanyanya, dibalas anggukan hyunmin.

“wah,,kau terlihat tampan disini” puji ji yeon ketika meliat foto di kartu anggota hyunmin

“ya!” seru hyunmin kesal, “ssttt” ji yeon memberi isyarat diam, hyunminpun hanya berdehem.

Seperti biasa, ditelinga hyunmin selalu terpasang earphone. Hal itu membuatnya semakin cool.

 “apa yang sedang kau dengarkan?” tanya ji yeon

“ah?” kata hyunmin sambil melepaskan sebelah earphonenya

“apa yang sedang kau dengarkan hyunmin-ssi?” ulang  ji yeon dengan tampang kesal. 


Hyunmin tertawa kecil dan memberikan sebelah earphonenya ketelinga ji yeon. Ji yeonpun dapat mendengarkan nada nada yang dari tadi di dengarkan oleh hyunmin, begitu menyenangkan.
Tanpa terasa mereka sudah sampai digerbang sekolah, 


“ gomawo hyunmin-ah, aku suka sekali” ujar ji yeon sambil melepaskan earphone hyunmin dari telinganya. Hyunmin juga melepas earphone dari telinganya kemudian mengeluarkan ipod dari sakunya.

“kau pegang saja dulu..” ujarnya sambil menyodorkan ipod bewarna biru beserta earphonenya.

“aah..tidak usah..” banta ji yeon, hyunmin mengambil tangan ji yeon, kemudian memberikan ipod tersebut ke tangan ji yeon, dan melangkah pergi.

“go..gomawo hyunmin-ah!” seru ji yeon pada hyunmin yang sudah menjauh, hyunmin berbalik dan tersenyum kecil. Ji yeon terus menatap punggung hyunmin sampai ia berbelok ke komplek asrama cowo.

                Tiba tiba ia tersenyum lebar. “ benar benar gawat, kenapa aku jadi begitu menyukainya..” gumamnya sambil memandangi ipod yang dipinjamkan hyunmin. Bewarna biru, dan dibelakangnya ada stiker HM, huruf H bewarna hijau sedangkan M berwarna pink. Ternyata hyumin bisa seperti ini juga.

******

“dimana ipodmu? Biasanya kau tak pernah terpisah darinya?” tanya injun, hyunmin tersenyum “kupinjamkan pada sesorang”. 


“ ya! Hyunmin hyung! Kau punya yeoja chingu kah” tanya jay tiba tiba. Hyunmin menggeleng.


”lalu? cewe yang kau taksir?” tanya injun lagi.

“siapa? Siapa?” tanya jay yang excited

“ya! Lebih baik kalian teruskan saja belajarnya, apa kalian ingin ikut kelas musim panas? Kalau aku tak mau..” kata hyunmin

“tentu saja aku tak mau..” ujar jay sambil kembali ke meja belajarnya

“kelas musim panas memang sangat mengerikan” ujar injun bergidik ngeri, sambil menuju kasurnya. Ya, injun dari tadi Cuma belajar dikasur.

*********

Ujian sudah berlalu, hanya tinggal 3 hari lagi, liburan sudah akan datang, dengan semangat tinggi ji yeon memulai pekerjaannya di toko buku. Bekerja disini cukup mudah dengan bayaran yang lumayan, hanya menyusun buku buku, me re stock buku buku yang kosong dan lain lain. Hanya saja diaharus memakai high heels. Dan ini pertama kalinya ia mengenakan ini, kemaren jaymeminjamkan punya kakaknya untuk ji yoen pake hari ini.

“ah,,jay-ah baik sekali..” gumamnya pelan, dan ia sangat kaget. Dari kejauhan ji yeon melihat hyunmin yang sedang mencari cari buku, hyunmin memakai kemeja kotak kotak dengan kaos hitam didalamnya, terlihat sangat tampan. iapun memutuskan untuk menghampirinya.

“hyunmin-ssi,,” sapa ji yeon

“whoa.." seru hyunmin kaget “ apa yang kau lakukan disini?” tanyanya

“akubekerja disini” jawab ji yeon seraya memperihatkan id card-nya

“whoo,,kau benar benar bekerja keras..”

“tentu saja! Uang sangat penting!” perkataan ji yeon barusan membuat hyunmin tertawa

“kau terlihat lebih tinggi..” ujar hyunmin kemudian

“ia,,aku memakai high heels yang dipinjamkan jay”

“jay..memakai high heels?” tanya hyunmin heran

“ah ,,bukan,,ini punya kakak cewenya, ia yang meminjamkan untukku..” ujar ji yeon sambil mengibas ngibaskan tangannya.

“wah,,dia sangat baik padamu..”

“tentu saja dia dan jay adalah sahaba terbaikku..” ujar ji yeon bangga. Hyunmin tersenyum kecil.

“ aku mau ada bimbel habis ini, kau pulang jam berapa?” tanya hyunmin

“aku? Aku,,jam 19.00..”

“kalau begitu sehabis bimbel aku akan kesini, tunggu aku ya..” ujar hyunmin sambil memukul pelan kepala jiyeon dengan buku yang akan dibelinya.

*******

GO! NEXT PART!! 
 PART 1 PART 2--PREV*NEXT-- PART 4






0 comment:

Posting Komentar