annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~
Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min
- Park Ji Yeon
- Lee In Jun
- Jeon Ji hwan (Jay)
- DLL
“injunie..!!!” panggil ji yeon,
injun berbalik dan menghentikan langkahnya.
“kenapa kemaren tak sekolah? Dan
kenapa siang ini tidak ke atap? Kami menunggumu tau!”Omel ji yeon
“mian, aku kurang enak badan..”
jawab injun sambil tersenyum kecut
“oh ya? Kau demam?” tanya ji yeon
sambil menempelkan tangannya ke kening injun
“ tidak demam” ujar injun sambil
menyingkirkan tangan ji yeon
“jangan jangan gara gra kau mabuk
waktu itu ya?” bisik ji yeon
‘ya! Bagaimana kau bisa mengetahuinya?”
“tentu saja aku tau...”
“dari hyunmin kah?”
“ani..dari ji hwan..” jawab ji
yeon sambil mengeleng geleng
“ngomong ngomong soal hyunmin ada
yang ingin kuceritakan padamu, sebelumnya kita cari jay dulu..” lanjut ji yeon
sambil menarik tangan injun
“tidak usah” jawab injun cepat
“kenapa?”
“aku tidak dalam mood
mendengarkan ceritamu..” alasan injun. Ji yeon mengembungkan pipinya,
menunjukkan bahwa ia sangat kesal dengan alasan injun.
“mianhe, mungkin lain kali,
sebentar lagi bel bunyi, kembalilah kekelasmu”
kata injun sambil mengepeskan pipi ji yeon dengan telunjuknya.
“ aku
pergi dulu” lanjutnya dengan senyum yang dipaksakan.
Kenapa ia jadi seperti itu? Apakah dia masih mabuk sampai hari ini?. Pikir ji yeon. Ji
yeon menatap sosok injun yang sudah melangkah jauh darinya.
“injun-ah..jika ada masalah kau
harus menceritakan padku ya!!” seru ji yeon dan injun melambaikan tangannya,
entah itu isyarat setuju atau tidak.
Ji
yeonpun memutuskan untuk kembali kekelasnya, diperjalanan ia menemukan sesuatu yang
aneh.
“apa ini? Tadi aku lewat sini
tidak ada apa apa..” gumamnya sambil melihat kertas yang tertempel. Ji yeon
membulatkan matanya ketika membaca judul besar berita itu.
BERITA TERAKHIR SEBELUM LIBUR MUSIM
PANAS
SASARAN PARK JI YEON SEKARANG
ADALAH MANTAN KETUA OSIS WOO HYUN MIN?.
Disana
juga terpampang foto saat hyunmin mengendong ji yeon waktu itu. Dimana mereka bisa mendapatkan gambar ini?
Bagaimana bisa ada berita ini?. Ji yeon merobek kertas itu dari dinding, tanpa
ia sadari dari tadi semua mata tertuju padanya, penuh dengan bisikan bisikan
yang membuat telinganya panas.
Sepanjang
perjalanan ia Cuma bisa menunduk karena tatapan kejam siswi siswi dan tatapan
aneh para siswa. Dikelas semua orang menatapnya tajam, kemudian ia mengalihkan
pandangan ke hyunmin, tapi hyunmin tidak melihatnya sedikitpun. Ji yeonpun
menuju bangkunya.
“sayang
sekali,sekarang tak ada yang membelamu, tadiku lihat jay shock sekali dan hanya
diam, sedangkan injun entah dimana” ujar seorang siswi
Ji
yeon hanya diam, menurutnya wajar saja jika injun dan jay kaget tau marah, karena ji yeon belum sempat
bercerita pada mereka dan ia berniat akan menjelaskannya sepulang sekolah ini.
“kenapa? Kau ingin hyunmin-ssi
juga membelamu? Gara gara kau nama hyunmin-ssipun ikut tercemar!!! Bisa bisanya
kau mengoda hyunmin-ssi!!”
Ji
yeon membalikkan tubuhnya sehingga cewe itu kaget, kemudian ia mengalihkan
pandangannya pada hyunmin yang dari tadi hanya diam.
“jesonghamnida..” ujar jiyeon
tiba tiba seraya membungkuk 90 derajat, dan mengambil tasnya lalu melangkah
keluar dari kelas tersebut.
“aku bisa gila kalau terus
dilokal itu..” umpatnya dilorong sekolah yang sepi, tanpa sadar air matanya
menetes.
“whoa,,apakah aku menangis? Apa
yang harus kutangisi? Ini adalah hal yang biasa bukan” gumamnya sambil
memandangi kertas kertas yang memenuhi lorong sekolah. Ia mencabuti satu
persatu kertas kertas itu, walaupun ia tak yakin bisa melenyapkan semuanya.
“aku sudah menyusahkan injun dan
jay,bahkan hyunmin.. aku sudah menyusahkan semua orang yang kusyangi..” ujarnya
pelan sambil menatap gambarnya dan hyunmin yang ada pada kertas tersebut.
“aku harus menyelesaikan masalah
yang ubuat sendiri..hwaitung!!” ujarnya menyemangati dirinya sendiri.
*********
“hyung!!” sorak jay didepan kelas
injun, sehingga semua peghuninya menatap jay.
“ada apa?”tanya injun santai, jay
segera menarik hyung-nya itu keluar tanpa memperdulikan tatapan orang padanya.
“kau sudah lihat ini?” tanya jay
sambil memperlihatkaN selembar ketas yang dari tadi dibawanya. Injun menatap
kertas itu sebentar.
“lalu?” tanyanya
“kenapa kau bertaya seperti itu
hyung/ tentu saja kitaharus mengklarifikasinya..””
“apa yang akan diklarifikasi
kalau berita itu memang benar..”
“maksud hyung?”
“itu bukan berita bohong..”
“ba..bagaimana bisaaa?? Jadi ini
bukan foto edittann??”
“sebentar lagi bel bunyi aku
masuk dulu..” ini sudah kedua kalinya bel menjadi alasan injun
“hyung! Sejak kapan kau peduli
dengan bel?”
“ aku pergi dulu..” uajr injun
sambil melangkah pergi
“tunggu dulu,,paling tidak kita harus
mendengarkannya langsung dari ji yeon-ah..” seru jay, tapi injun tetap
melanjutkan langkahnya, tidak menanggapi perkataan jay barusan.
********
Ji yeon membawa kertas kertas
yang dari tadi dicabutnya ke atap.
Diatap tak ada seorang pun, yah wajar saja sebab sekarang sedang jam pelajaran,
mana mungkin injun dan jay bisa ada disini. Ji yeon meletakkan tasnya dan
duduk. Ia menatap kertas kertas itu.
“apa yang akan ku lakukan dengan
kertas kertas ini?” gumamnya
“ji yeon-ah?” sebuah suara yang
sangat dikenal memanggilnya, ji yeon pun menoleh.
“ji hwan ah!!” serunya senang
sambil tersenyum lebar
“waho..ternyata kau sudah
mengumpulkan sebanyak itu” ujar jay sambil duduk disebelah ji yeon kemudiaN meletakkan tumpukan kertas yang lebih banyak dari pada ji yeon
“jay-ah? Kau mengumpulkan lebih
banyak dariku”
“tentu saja..” ujar jay
menyombong
“gomawo..” ucap ji yeon tersenyum
“ya! Bagaimana bisa kau tersenyum
dengan air mata menetes begitu..’ omel jay sambil mengusap air mata ji yeon
“aku tidak tau bagaimana dengan
injun hyung, tapi aku masih belum meninggalkanmu..” lanjut jay
“hehe” ji yeon tersenyum kecil,
begitu juga dengan jay.
“injun hyung seperti ini mungkin
karena dia shock dengan berita ini..” jata jay sambil membaringkan tubuhnya
dilantai
“ya,,mungkin dia marah karena aku
belum cerita,,aku juga belum cerita padamu,,tapi aku memang berniat
menceritakannya, kau ingatkan apa yang...” jelas ji yeon tapi dipotong oleh jay
“bukan masalah belum cerita,
kalau soal itu dengan gampangnya akan kami maafkan, contohnya seperti aku..”
“maksudmu?”
“sekarang aku mau dengar cerita
darimu dulu,..”
“aku..?harus dari mana ya aku
bercerita?”
“kalau begitu biar aku yang
bertanya..apakah benar kau pacaran dengan hyunmin hyung?”
“ani,,kami tidak pacaran” bantah
ji yeon cepat
“lalu? Kenapa fotonya sEperti
itu?”
“waktu itu kakiku lecet, jadi dia
hanya membantuku..”
“kira kira kapan..?”
“hmm..kamis lalu..”
“berarti hari yang sama saat
injun hyung pulang mabuk?” seru jay sambil bangkit
“hmm,,iya..benar juga..”
“apakah injun hyung melihatnya?”
“maksudmu? Karena dia melihat aku
dan hyunmin dia jadi mabuk begitu?” tanya ji yeon heran, jay mengangguk
“ yang benar saja ji
hwan-ah,,kenapa dia harus seperti itu? Tidak mungkin dia sampai pergi minum
sperti itu..kalau memang dia melihat pasti dia akan mengahampiri kemudia marah
marah..”
“kenapA kau beranggapan seperti
itu?”
“tentu saja,,itu yang akan
kulakukan jika melihat injunie atau kau dengan cewe lain..kau juga pasti
begitukan?”
“aku dan kau memang begitu,, tapi
tidak dengan injun hyung..” ucap jay lirih
“kenapa tidak?” tanya ji yeon
“karena aku menyukaimu..” tiba
tiba suara injun terdengar, mereka berdua menoleh kebelakang, disana ada injun
yang berdiri dengan memegang kertas kertas yang bahkan lebih banyak dari yang
jay kumpulkan.
“hyung,,” ujar jay, sedangkan ji
yeon masih membatu, ia merasa mendengar sesuatu yang ganjal.
“aku tidak suka ada cowok lain
didekatmu,,kau ingat? Aku dan ji hwan selalu mengagalkan rencana rencana cowo
cwo yang ingin menembakmu, mungkin bagi ji hwan itu adalah suatu kesenangan,
tapi aku melakukannya karena aku menyukaimu..” kata injun dengan wajah serius
yang jarang sekali diperlihatkannya.
“injun-ah..” lirih ji yeon yang
masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya, injun melangkah mendekatinya
dan jay, kemudian menyerahkan Kertas kertas tersebut ke tangan ji yeon.
“hyung..” ujar jay lagi, injun
pun melangkah pergi meninggalkan dua orang bodoh yang masih membatu.
“injunie...”
“hyung..”
“kenapa ia bisa bersikap se cool
itu?” gumam mereka serempak.
********
“ya!
Apakah ini tugas pengurus osis! Mencabuti berita berita ini!” ujarseorang anak
dengan kepang dua
“apa
boleh buat, ini perintah dari mantan kEtua osis..” jawab anak berkacamata yang
sibuk mencabut kertas ketas yang sebetulnya mengotori sekolah
“tapi
haruskah dia mengerahkan semua pengurus osis untuk melakukan ini? Dia yang
dijadikaN berita kenapa kita yang repot repot membereskannya?”
“hei,,apakah
benar mantan ketua osis woo hyunmin memang seperti yang diberitakan ini?”
“aku
rasa tidak..”
“tapi,,wajah
ketua disini terlihat bahagia, tidak pernah kulihat sebelumnya..”
**********
“jihwan-ah apa yang harus ku
lakukan?” tanya ji yeon, sekarang mereka berdua berbaring dilantai di atap
sekolah, menatap langit yang biru dengan sedikit awan hitam, sepertinya akan
hujan.
“mollayo...” jawab jay, kepalanya
juga terasa kosong sekarang ia tak menyangka ternyata injun benar benar akan
mengatakannya.
“kau menyukai injun hyung?” tanya
jay pada akhirnya
“kalau ditanya begitu tentu saja
aku sangat menyukainya dan menyayanginya..”
“benarkah? Kalau begitu kalian
akan jadian?”
“bukan begitu
jihwan-ah,,masalahnya perasaan seperti ini juga kurasakan padamu..”
“apa ?kau juga menyukaiku???” seru jay kaget
“bukan suka yang seperti yang kau
pikirkan jay-ah...”
“lalu?”
“seperti..seperti..jika
diibaratkan perasaan suka yang kurrasakan pada kalian itu sama dengan
perasaanku pada kakakku..”
“hyun chul hyung mksudmu?”
“ya,,kira kira begitu..”
“aku juga menyayangimu seperti
noonaku sendiri..” ujar jay sambil menunjukkan wajah kyopta nya kepada ji yeon
“ gomawo..dongsaeng..” balas ji yeon sambil mengacak ngacak rambut jay
“kalu begitu bagaimana dengan
hyunmin hyung?”
“apa?”
“apa kau juga merasakan yang
seperti itu juga dengn hyunmin hyung?”
“kalau soal hyunmin,,aku merasa
berbeda..” ujar ji yeon sembari duduk
“beda bagaimana..” tanya jay
sambil mengikuti ji yeon duduk
“aku menyukainya sebagai
cowok...” jawab ji yeon sambil menatap jay lurus
“wao,,sepertinya kau benar benar
yakin dengan perasaanmu..”
“aku sangat yakin,,tapi aku tak
tau apa yang harus kulakukan..”
“yah,,kau terjepit dalam situasi
yang sangat rumit..” ujar jay, merekapun menerawang ,menatap langit yang
semakin gelap karena awan mendung, memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan.
*******
“ji
yeon-ah!!! Kenapa kau malas malasan begini!! Sudah 3 hari liburan berjalan
kenapa kau santai santai terus didepan tv! Kerjakan lah sesuatu..” omel hyun
chul
“oppa,,aku
sedang tidak bersemangat untuk kerja sambilan..” alasan ji yeon yang sibuk
mengganti ganti channel
“paling
tidak belajar, sekarang kau sudah kelas 3 kaan..”
“apalagi
belajar, aku tidak bersemangat..”
“kau
itu kenapa si? Pokoknya kerjakan lah sesuatu, jika terus seperti itu kau akan
gendut tau!”
“iaa,,iaa,,”
“ngomong ngomong kemana injun dan
jay? Biasanyanya mereka rajin main kesini, membawakan makanan..” ujar hyun chul
oppa yang notabenenya memang suka barang gratisan
“tidak tau..” jawab ji yeon
“ya, apakah kalian bertengkar?
Kau hanya punya 2 teman malah bertengkar..”
“ya!!!!!” seru ji yeon kesal dan
melempari oppanya dengan bantal “oppa menyebalkaannn!!!”
*******
Ji
yeon membongkar tas sekolahnya, sekarang rumah sudah sepi sebab oppanya
yang sangat berisik itu sudah pergi kerja sambilan. Walaupun oppanya sangat
berisik dan menyebalkan, tapi dia adalah oppa terbaik didunia ini, oppa yng
sangat memikirkan keluarganya,tampan dan juga pintar, dari smp hingga kuliah
sekarang ia selalu mendapat beasiswa.
“ah..ini
dia..” ujar ji yeon setelah menemukan ipod biru, milik hyunmin.
“bagaimanapun aku harus
mengembalikannya..” gumamnya, tiba tiba ia menemukan barang lain di tasnya.foto
ia, injun dan jay yang tertawa lebar.
“hah,,aku kangen sekali dengan
mereka...”
********
“apa? Injunie mau ikut kelas
musim panas??? Bukan kah kemaren dia peringkat 2?” tanya hyunmin heran
“dia memang aneh, aku yang
mengenalnya dari lahir saja sangat heran,,” kata jay heran, mereka habis dari
dance studio
“kalau begitu,,lebih baik kita
mengunjunginya..” usul hyunmin
“benar juga, rumahnya dekat
dengan rumahku kok, tapi setiap berkunjung ibunya bilang dia ngga mau bertemu
siapa siapa..”
“kalau begitu kita paksa
saja,,lagi pula ada hal penting yang harus kubicarakan dengannya..”
“soal ji yeon kah?” tanya jay,
hyunmin mengangguk.
“aku harap, tidak ada pihak yang
tersakiti..” gumam jay.
*******
“injunie sedang tidak dirumah ji
hwan-ah..” ujar ibu injun
“ ahjuma,,jangan berbohong,,itu
sepatu injun,,” tunjuk jay
“kumuhon ahjumma, aku harus
berbicara dengan injun, sebentar saja..” mohon hyunmin sambil membungkuk, ibu
injun yang tak tega akhirnya membiarkan mereka masuk, kemudian hyunminpun pergi kekamar
injun dilantai 2. Sedangkan jay memilih untuk menonton televisi saja,
membiarkan mereka berbicara 4 mata.
Tok
tok tok, hyunmin mengetuk pintu kamar injun, “apakah ji hwan sudah pergi bu?”
kata injun sambil membukakan pintu
“min-goon..kenapa kau disini?”
tanya injun kaget begitu menyadari yang mengetuk pintu bukanlah ibunya
“apa yang kau lakukan selama
liburan ini..?” tanya hyunmin masuk kedalam kamar injun tanpa dipersilahkan
“ti,,tida ada,,aku berniat
mengisi liburan kali ini dengan kelas musim panas,,kitakan sudah kelas 3..jadi
harus rajin belajar...” ujar injun
“bukan kah hanya karena ingin
melarikan diri?”
“maksudmu? Melarikan diri dari
apa?”
“berhentilah berpura pura
injun-ah,,apa kau masih menganggapku teman..??” ujar hyunmin yang tak dapat
menahan emosinya lagi
“karena kau adalah temanmu
makanya aku begini!! Aku tau kau menyukai ji yeon, ji yeon juga menyukaimu!
Jadi Cuma ini yang bisa kulakukan, tidak menganggu kalian” jawab injun tegas
“bagiku tidak alasan bagimu sampai
sampai kau harus berkorban seperti ini..” ujar hyunmin lirih, injun menatap
hyunmin heran, tidak mengerti dengan apa yang hyunmin katakan.
“ kalau saja dulu aku mau
mengalah dan berbesar hati sepertimu,,mungkin jadinya tidak seperti ini..”
“maksudmu..??”
“cerita ini cukup panjang..” ujar
hyunmin tersenyum kecut
“akan kudengar,,,” ucap injun,
hyunmin menatap injun, ia menghela nafas dan mulai bercerita.
“dulu aku punya sahabat,
persahabatannya kira kira sama dengan persahabatan kau dan ji hwan, rumah kami
berdekatan dan bersahabat dari kecil namanya su hoon, pada suatu saat aku dan
dia yang bercita cita ingin menjadi penyanyi ikut trainee disuatu
perusahaan. Disana aku mengenal seorang cewe yang bernama ji eun . Aku suka padanya sejak pertama kali bertemu, dan akhirnya kami
pacaran..ji eun juga dekat dengan su hoon, kami sering jalan bertiga. Tanpa
kusadari itu adalah trik hyunmin untuk mendekati su hoon. Ia jadian denganku
yang notabenenya adalah sahabat dekat su hoon agar bisa dekat dengan su hoon..”
cerita hyunmin
“lalu?” tanya injun yang
penasaran
“tentu saja aku marah, apa lagi
setelah mengetahui mereka akhirnya pacaran, su hoon dan dia minta maaf padaku,
aku tidak ingin mendengar alasan alasan mereka, aku sangat marah dan membenci
mereka berdua, aku merasa dikhianati oleh 2 orang yang sangat aku sayangi. Aku
meminta mereka untuk tidak pernah muncul dihadapanku lagi, karena su hoon
adalah orang yang baik ia selalu berusaha menepati janji itu..hingga
sekarang..” jelas hyunmin
“kasiahan sakali kau min goon..”
“ tapi tak seharusnya juga aku
egois seperti itu, seharusnya saat itu aku mengalah dan tidak bersikap keras
kepala, aku hanya memikirkan perasaanku saja tanpa memikirkan persaan mereka,
padahal aku tahu, su hoon dan juga ji eun juga tak menghendaki sperti itu..”
ujar hyunmin
“jadi untuk sekarang aku tidak
mau bersikap egois lagi, aku memang menyukai ji yeon, tapi aku sudah
menyerah..” lanjut hyunmin sambil tersenyum
“hyunmin-ah...”
“semua sekarang tergantung
padamu,,hwaiting!!” ujar hyunmin sambil menepuk bahu injun
“aku pergi dulu..” ujarnya lagi
*******
“ ji yeon-ah?” ujar ibu injun
ketika membuka pintu
“annyonghaseyo ahjumma..” sapa ji
yeon penuh senyum
“masuklah ji yeon-ah..”
“ada temannya injun kah?” tanya
ji yeon melihat 3 pasang sepatu cowok disana
“ia,,jihwan dan satu lagi
temannya, aku lupa namanya..tapi sangat tampan,,hehe” jelas ahjuma
“ji yeon kah?” tanya jay yang
dari tadi sibuk menonton tivi. Ji yeon melambaikan tangannya.
“minumlah ji yeon-ah..” tawar
ahjumma seraya meletakkan secangkir teh dihadapan ji yeon.
“ahjumma..untukku mana? Dari tadi
aku duduk disini tak ditawarkan apapun..” protes jay
“ya, biasanya kan kau ambil sendiri ji hwan-ah,,apa kau masih tak
tau dimana letak kulkas?”ledek ahjumma
“ne,,arassooo..akan ku ambil yang
banyak” ujar jay sambil menuju dapur
“anak ituu,,dari dulu manja nya
tak hilang hilang juga..” gumam ahjumma geleng geleng tertawa, aku ikut tertawa
kecil, jay memang selalu menjadi cutie maknae.
“oh ya, ji hwan-ah..besok ahjuma
dan ajussi akan pergi ke incheon, jadi sekali sekali lihat lihat jugalah
injunie, ahjumma perhatikan akhir akhir ini dia aneh sekali..”
“nee,,ahjumma percayakan saja
padaku, aku akan menginap disini...”
“gomawo jihwan-ah..nantiku
belikan oleh oleh..” ujar ahjumma menepuk nepuk bahu jay kemudian berlalu
kedapur.
“tunggu sebentar ya ji yeon-ah..”
ujar ahjumma sebelum pergi kedapur, dan ji yeonpun mengangguk.
“kau tau ji yeon-ah? Bahkan injun
hyung mau ikut kelas musim panas, aneh kan? Aneh kan?” ujar jay sambil
mengambil remote yang ada dihadapanku
“memang aneh sekali injun punya
keinginan seperti itu..” gumam ji yeon
“lalu, bagaimana denganmu dengan
ji yeon-ah?”
“aku? Mollayo,,menurutmu
bagaimana ji hwan-ah?”
“menurutku, sebaiknya kau harus
menceritakan semuanya pada injun hyung..”
“semuanya??”
“ya,,tentu saja termasuk
bagaimana perasaanmu ke hyunmin hyung..”
“apa ituu,,tidak apa apa?” tanya
ji yeon ragu ragu
Jay mengangguk “kejujuran
terkadang memang sangat menyakitkan ji
yeon-ah,,tapi lebih baik dari pada kebohongan” jelas jay dengan bijak
“hahaha..kau terdengar sangat
dewasa jay-ah..” ledek ji yeon
“ahjumma aku permisi pulang
dulu..” seru sesorang dari arah pintu, ji yeon yang merasa mengenal suara itu lau
ia menatap jay, jay pun mengangguk seolah sudah mengerti apa yang ji yeon
tanyakan, dengan segera ji yeon menuju pintu.
Benar,
itu hyunmin. Ia sedang memakai sepatu, bahkan melihat punggungnya seperti
inipun membuat ji yeon sangat bahagia.
“hyunmin ah..” panggilnya pelan, hyunmin
menghentikan kegiatannya tanpa menoleh “apa..” ujarnya pendek kemudian
melanjutkan kembali kegiatan memasang sepatunya.
“aku..mau minta maaf soal
kejadian kemaren,karena aku namamu jadi tercemar..”
Hyunmin bangkit, dan menoleh ke
arah ji yeon “kau dan aku tidak melakukan hal yang salah,,yang salah itu adalah
orang yang membuat berita itu...” potong hyunmin sebelumperkataan ji yeon
selesai
Hyunminpun pergi, tapi tiba tiba
tangannya ditahan oleh ji yeon. Hyunmin menghentikan langkahnya.
“ini..” ujar ji yeon sambil
meletakkan ipod biru milik hyunmin yang akhir akhir ini ada padanya.
“gomawo..” ujarnya lagi, hyunmin
mengambil ipod itu tanpa bicara sedikitpun dan melangkah pergi.
“hah,,sebenarnya pa yang harus
kulakukan..?” gumam ji yeon dengan air mata yang ditahan.
*****
Injun
mengintip dari jendela kamarnya, ia melihat hyunmin sudah pergi dari rumahnya.
Iapun memutuskan untuk turun, karena perutnya yang sudah kelaparan dari tadi.
“omma,,aku sangat lapar...”
keluhnya, tapi ia jadi sangat kaget ketika melihat ji yeon dan jay yang sedang
duduk diruang tv rumahnya.
“kenapa kalian bisa ada disini??”
reflek pertanyaan itu muncul dari bibir injun
“annyonghaseyo injunie..” sapa ji
yeon yang matanya sedikit merah tapi senyuman lebar tetap menghiasi wajahnya.
“mau apa kau kesini ji yeon-ah?”
tanya injun kemudian
“aku,,,ada beberapa hal yang
ingin kukatakan padamu..”
“pulanglah,,,saat ini tidak ada
hal yang ingin kudengar atau kuceritakan padamu...” ujar injun sambil
mengalihkan pandangannya
“hyung!” seru jay, ji yeon
menatap sedih injun.
“injun-ah,,lebih baik kita bicara
dulu sebentar..”
“maaf ji yeon-ah,,untuk sekarang
ini aku tak ingin berbicara padamu, jadi pulanglah” ujar injun yang kemudian
membalikkan badannya dan kembali kelantai 2. Ji yeon hanya bisa menunduk,
menahan air mata sekuat yang ia bisa. Pokoknya ia tak boleh menangis.
******
Jay mengejar ji yeon yang sudah
melangkah menjauh. “ji yeon-ah!!!” panggilnya, ji yeon menghentikan langkahnya.
“baru kali ini in jun berkata
tidak mau berbicara denganku...” ujar ji yeon pelan ketika jay sudah sampai
dihadapannya.
“ji yeon-ah..”
“kalau injun tidak mau lagi
bicara denganku aku harus bagaimana ji hwan-ah” tangis ji yeon meledak, jay
tidak dapat berkata apa apa, karena ia juga baru kali ini melihat injun hyung
yang seperti itu, ia hanya menatap ji yeon dengan tatapan yang sangat sedih.
Dan tiba tiba ia berlari ke arah rumah injun dan masuk. Ji yeon menatap jay
heran. Apa yang akan dilakukannya?.
Injun
melihat semuanya dari jendela kamarnya, jay yang mengejar ji yeon, ji yeon yang
menangis, kemudian jay yang berlari ke arah rumahnya. Entah apa yang akan
dilakukan anak itu. Pikirnya sambil memabringkan tubuh dengan posisi miring
dikasur.
Tak
lama kemudian terdengar bunyi seseorang yang mengetuk pintu. Tapi injun tidak
merespon karena ia tau itu adalah jay. Jay membuka pintu tanpa menunggu injun
membukanya. Injun menoleh sebentar, kemudian kembali keposisinya semula yang
memebelakangi jay.
“kau jangan marah padaku, aku
juga marah pada diriku sendiri yang mengatakan hal sekejam itu padanya..” ujar
injun pelan
“hyung..”
Injun hanya diam
“hyung!!” teriak jay, injun pun
membalikkan tubuhnya menatap lurus ke arah jay.
“sebelumnya mungkin aku pernah
berkata aku akan selalu mendukung hyung, apapun yang terbaik untuk hyung aku
akan mendukungmu, tapi untuk tindakan barusan aku tidak bisa mndukungmu
hyung...aku...” Ujar jay dengan nada yang sangat marah dan dipotong oleh injun
“mianhe,,”ujarnya dengan senyum
yang terlihat sangat sedih, sangat berbeda dengan senyum injun yang biasanya.
Jay terdiam sesaat.
“aku pulang dulu” ujarnya pendek dan
meninggalkan injun.
Setiba dirumah jay langsung menuju kamarnya dan
menurung diri. Semua menserita, injun
hyung, ji yeeon-ah bahkann hyun min hyung, aku yang mengetahui situasi dengan
jelas malah tak bisa melakukan apa apa sesalnya dalam hati seraya
mengepalkan tangannya.
*******
NEXT PART!!!!!!~~~~~
GAMSA!!!!
PART 1 PART 2 PART 3 PART 4--PREV*NEXT-- COMING SOON~
0 comment:
Posting Komentar