Precious Mate Part 5

Sabtu, 10 September 2011

annyong~~~~
Ini FF yang pernah aku posting sekuel-nya (No one,,anyone)
Happy reading
Please dont be a silent readers^^
and no bashing please^^
gamsa~

Title : Precious Mate
Author : Hashlin Panda
Cast :
- Woo Hyun Min
- Park Ji Yeon
- Lee In Jun
- Jeon Ji hwan (Jay)
- DLL



“injunie..!!!” panggil ji yeon, injun berbalik dan menghentikan langkahnya.

“kenapa kemaren tak sekolah? Dan kenapa siang ini tidak ke atap? Kami menunggumu tau!”Omel ji yeon

“mian, aku kurang enak badan..” jawab injun sambil tersenyum kecut

“oh ya? Kau demam?” tanya ji yeon sambil menempelkan tangannya ke kening injun

“ tidak demam” ujar injun sambil menyingkirkan tangan ji yeon

“jangan jangan gara gra kau mabuk waktu itu ya?” bisik ji yeon

‘ya! Bagaimana kau bisa mengetahuinya?”

“tentu saja aku tau...”

“dari hyunmin kah?”

“ani..dari ji hwan..” jawab ji yeon sambil mengeleng geleng

“ngomong ngomong soal hyunmin ada yang ingin kuceritakan padamu, sebelumnya kita cari jay dulu..” lanjut ji yeon sambil menarik tangan injun

“tidak usah” jawab injun cepat

“kenapa?”

“aku tidak dalam mood mendengarkan ceritamu..” alasan injun. Ji yeon mengembungkan pipinya, menunjukkan bahwa ia sangat kesal dengan alasan injun.

“mianhe, mungkin lain kali, sebentar lagi bel bunyi, kembalilah kekelasmu”  kata injun sambil mengepeskan pipi ji yeon dengan telunjuknya. 

“ aku pergi dulu” lanjutnya dengan senyum yang dipaksakan.

                Kenapa ia jadi seperti itu? Apakah dia masih mabuk sampai hari ini?. Pikir ji yeon. Ji yeon menatap sosok injun yang sudah melangkah jauh darinya.

“injun-ah..jika ada masalah kau harus menceritakan padku ya!!” seru ji yeon dan injun melambaikan tangannya, entah itu isyarat setuju atau tidak.
                Ji yeonpun memutuskan untuk kembali kekelasnya, diperjalanan ia menemukan sesuatu yang aneh.
“apa ini? Tadi aku lewat sini tidak ada apa apa..” gumamnya sambil melihat kertas yang tertempel. Ji yeon membulatkan matanya ketika membaca judul besar berita itu.

BERITA TERAKHIR SEBELUM LIBUR MUSIM PANAS
SASARAN PARK JI YEON SEKARANG ADALAH MANTAN KETUA OSIS WOO HYUN MIN?.

                Disana juga terpampang foto saat hyunmin mengendong ji yeon waktu itu.  Dimana mereka bisa mendapatkan gambar ini? Bagaimana bisa ada berita ini?. Ji yeon merobek kertas itu dari dinding, tanpa ia sadari dari tadi semua mata tertuju padanya, penuh dengan bisikan bisikan yang membuat telinganya panas.
                Sepanjang perjalanan ia Cuma bisa menunduk karena tatapan kejam siswi siswi dan tatapan aneh para siswa. Dikelas semua orang menatapnya tajam, kemudian ia mengalihkan pandangan ke hyunmin, tapi hyunmin tidak melihatnya sedikitpun. Ji yeonpun menuju bangkunya.

                “sayang sekali,sekarang tak ada yang membelamu, tadiku lihat jay shock sekali dan hanya diam, sedangkan injun entah dimana” ujar seorang siswi


                Ji yeon hanya diam, menurutnya wajar saja jika injun dan jay  kaget tau marah, karena ji yeon belum sempat bercerita pada mereka dan ia berniat akan menjelaskannya sepulang sekolah ini.

“kenapa? Kau ingin hyunmin-ssi juga membelamu? Gara gara kau nama hyunmin-ssipun ikut tercemar!!! Bisa bisanya kau mengoda hyunmin-ssi!!”

                Ji yeon membalikkan tubuhnya sehingga cewe itu kaget, kemudian ia mengalihkan pandangannya pada hyunmin yang dari tadi hanya diam.

“jesonghamnida..” ujar jiyeon tiba tiba seraya membungkuk 90 derajat, dan mengambil tasnya lalu melangkah keluar dari kelas tersebut.

“aku bisa gila kalau terus dilokal itu..” umpatnya dilorong sekolah yang sepi, tanpa sadar air matanya menetes.

“whoa,,apakah aku menangis? Apa yang harus kutangisi? Ini adalah hal yang biasa bukan” gumamnya sambil memandangi kertas kertas yang memenuhi lorong sekolah. Ia mencabuti satu persatu kertas kertas itu, walaupun ia tak yakin bisa melenyapkan semuanya.

“aku sudah menyusahkan injun dan jay,bahkan hyunmin.. aku sudah menyusahkan semua orang yang kusyangi..” ujarnya pelan sambil menatap gambarnya dan hyunmin yang ada pada kertas tersebut.

“aku harus menyelesaikan masalah yang ubuat sendiri..hwaitung!!” ujarnya menyemangati dirinya sendiri.

*********

“hyung!!” sorak jay didepan kelas injun, sehingga semua peghuninya menatap jay.

“ada apa?”tanya injun santai, jay segera menarik hyung-nya itu keluar tanpa memperdulikan tatapan orang padanya.

“kau sudah lihat ini?” tanya jay sambil memperlihatkaN selembar ketas yang dari tadi dibawanya. Injun menatap kertas itu sebentar.

“lalu?” tanyanya

“kenapa kau bertaya seperti itu hyung/ tentu saja kitaharus mengklarifikasinya..””

“apa yang akan diklarifikasi kalau berita itu memang benar..”

“maksud hyung?”

“itu bukan berita bohong..”

“ba..bagaimana bisaaa?? Jadi ini bukan foto edittann??”

“sebentar lagi bel bunyi aku masuk dulu..” ini sudah kedua kalinya bel menjadi alasan injun

“hyung! Sejak kapan kau peduli dengan bel?”

“ aku pergi dulu..” uajr injun sambil melangkah pergi

“tunggu dulu,,paling tidak kita harus mendengarkannya langsung dari ji yeon-ah..” seru jay, tapi injun tetap melanjutkan langkahnya, tidak menanggapi perkataan jay barusan.

********
Ji yeon membawa kertas kertas yang dari tadi dicabutnya  ke atap. Diatap tak ada seorang pun, yah wajar saja sebab sekarang sedang jam pelajaran, mana mungkin injun dan jay bisa ada disini. Ji yeon meletakkan tasnya dan duduk. Ia menatap kertas kertas itu.

“apa yang akan ku lakukan dengan kertas kertas ini?” gumamnya

“ji yeon-ah?” sebuah suara yang sangat dikenal memanggilnya, ji yeon pun menoleh.

“ji hwan ah!!” serunya senang sambil tersenyum lebar

“waho..ternyata kau sudah mengumpulkan sebanyak itu” ujar jay sambil duduk disebelah ji yeon kemudiaN meletakkan tumpukan kertas yang lebih banyak dari pada ji yeon

“jay-ah? Kau mengumpulkan lebih banyak dariku”

“tentu saja..” ujar jay menyombong

“gomawo..” ucap ji yeon tersenyum

“ya! Bagaimana bisa kau tersenyum dengan air mata menetes begitu..’ omel jay sambil mengusap air mata ji yeon

“aku tidak tau bagaimana dengan injun hyung, tapi aku masih belum meninggalkanmu..” lanjut jay

“hehe” ji yeon tersenyum kecil, begitu juga dengan jay.

“injun hyung seperti ini mungkin karena dia shock dengan berita ini..” jata jay sambil membaringkan tubuhnya dilantai

“ya,,mungkin dia marah karena aku belum cerita,,aku juga belum cerita padamu,,tapi aku memang berniat menceritakannya, kau ingatkan apa yang...” jelas ji yeon tapi dipotong oleh jay

“bukan masalah belum cerita, kalau soal itu dengan gampangnya akan kami maafkan, contohnya seperti aku..”

“maksudmu?”

“sekarang aku mau dengar cerita darimu dulu,..”

“aku..?harus dari mana ya aku bercerita?”

“kalau begitu biar aku yang bertanya..apakah benar kau pacaran dengan hyunmin hyung?”

“ani,,kami tidak pacaran” bantah ji yeon cepat

“lalu? Kenapa fotonya sEperti itu?”

“waktu itu kakiku lecet, jadi dia hanya membantuku..”

“kira kira kapan..?”

“hmm..kamis lalu..”

“berarti hari yang sama saat injun hyung pulang mabuk?” seru jay sambil bangkit

“hmm,,iya..benar juga..”

“apakah injun hyung melihatnya?”

“maksudmu? Karena dia melihat aku dan hyunmin dia jadi mabuk begitu?” tanya ji yeon heran, jay mengangguk

“ yang benar saja ji hwan-ah,,kenapa dia harus seperti itu? Tidak mungkin dia sampai pergi minum sperti itu..kalau memang dia melihat pasti dia akan mengahampiri kemudia marah marah..”

“kenapA kau beranggapan seperti itu?”

“tentu saja,,itu yang akan kulakukan jika melihat injunie atau kau dengan cewe lain..kau juga pasti begitukan?”

“aku dan kau memang begitu,, tapi tidak dengan injun hyung..” ucap jay lirih

“kenapa tidak?” tanya ji yeon

“karena aku menyukaimu..” tiba tiba suara injun terdengar, mereka berdua menoleh kebelakang, disana ada injun yang berdiri dengan memegang kertas kertas yang bahkan lebih banyak dari yang jay kumpulkan.

“hyung,,” ujar jay, sedangkan ji yeon masih membatu, ia merasa mendengar sesuatu yang ganjal.

“aku tidak suka ada cowok lain didekatmu,,kau ingat? Aku dan ji hwan selalu mengagalkan rencana rencana cowo cwo yang ingin menembakmu, mungkin bagi ji hwan itu adalah suatu kesenangan, tapi aku melakukannya karena aku menyukaimu..” kata injun dengan wajah serius yang jarang sekali diperlihatkannya.

“injun-ah..” lirih ji yeon yang masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya, injun melangkah mendekatinya dan jay, kemudian menyerahkan Kertas kertas tersebut ke tangan ji yeon.

“hyung..” ujar jay lagi, injun pun melangkah pergi meninggalkan dua orang bodoh yang masih membatu.

“injunie...”

“hyung..”

“kenapa ia bisa bersikap se cool itu?” gumam mereka serempak.

********

                “ya! Apakah ini tugas pengurus osis! Mencabuti berita berita ini!” ujarseorang anak dengan kepang dua

                “apa boleh buat, ini perintah dari mantan kEtua osis..” jawab anak berkacamata yang sibuk mencabut kertas ketas yang sebetulnya mengotori sekolah

                “tapi haruskah dia mengerahkan semua pengurus osis untuk melakukan ini? Dia yang dijadikaN berita kenapa kita yang repot repot membereskannya?”

                “hei,,apakah benar mantan ketua osis woo hyunmin memang seperti yang diberitakan ini?”

                “aku rasa tidak..”

                “tapi,,wajah ketua disini terlihat bahagia, tidak pernah kulihat sebelumnya..”

**********


“jihwan-ah apa yang harus ku lakukan?” tanya ji yeon, sekarang mereka berdua berbaring dilantai di atap sekolah, menatap langit yang biru dengan sedikit awan hitam, sepertinya akan hujan.

“mollayo...” jawab jay, kepalanya juga terasa kosong sekarang ia tak menyangka ternyata injun benar benar akan mengatakannya.

“kau menyukai injun hyung?” tanya jay pada akhirnya

“kalau ditanya begitu tentu saja aku sangat menyukainya dan menyayanginya..”

“benarkah? Kalau begitu kalian akan jadian?”

“bukan begitu jihwan-ah,,masalahnya perasaan seperti ini juga kurasakan padamu..”

“apa  ?kau juga menyukaiku???” seru jay kaget

“bukan suka yang seperti yang kau pikirkan jay-ah...”

“lalu?”

“seperti..seperti..jika diibaratkan perasaan suka yang kurrasakan pada kalian itu sama dengan perasaanku pada kakakku..”

“hyun chul hyung mksudmu?”

“ya,,kira kira begitu..”

“aku juga menyayangimu seperti noonaku sendiri..” ujar jay sambil menunjukkan wajah kyopta nya kepada ji yeon

“ gomawo..dongsaeng..” balas ji yeon sambil mengacak ngacak rambut jay

“kalu begitu bagaimana dengan hyunmin hyung?”

“apa?”

“apa kau juga merasakan yang seperti itu juga dengn hyunmin hyung?”

“kalau soal hyunmin,,aku merasa berbeda..” ujar ji yeon sembari duduk

“beda bagaimana..” tanya jay sambil mengikuti ji yeon duduk

“aku menyukainya sebagai cowok...” jawab ji yeon sambil menatap jay lurus

“wao,,sepertinya kau benar benar yakin dengan perasaanmu..”

“aku sangat yakin,,tapi aku tak tau apa yang harus kulakukan..”

“yah,,kau terjepit dalam situasi yang sangat rumit..” ujar jay, merekapun menerawang ,menatap langit yang semakin gelap karena awan mendung, memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan.

*******

                “ji yeon-ah!!! Kenapa kau malas malasan begini!! Sudah 3 hari liburan berjalan kenapa kau santai santai terus didepan tv! Kerjakan lah sesuatu..” omel hyun chul

                “oppa,,aku sedang tidak bersemangat untuk kerja sambilan..” alasan ji yeon yang sibuk mengganti ganti channel

“paling tidak belajar, sekarang kau sudah kelas 3 kaan..”

 “apalagi belajar, aku tidak bersemangat..”

“kau itu kenapa si? Pokoknya kerjakan lah sesuatu, jika terus seperti itu kau akan gendut tau!”

“iaa,,iaa,,”

“ngomong ngomong kemana injun dan jay? Biasanyanya mereka rajin main kesini, membawakan makanan..” ujar hyun chul oppa yang notabenenya memang suka barang gratisan

“tidak tau..” jawab ji yeon

“ya, apakah kalian bertengkar? Kau hanya punya 2 teman malah bertengkar..”

“ya!!!!!” seru ji yeon kesal dan melempari oppanya dengan bantal “oppa menyebalkaannn!!!”

*******

                Ji yeon membongkar tas sekolahnya, sekarang rumah sudah sepi sebab oppanya yang sangat berisik itu sudah pergi kerja sambilan. Walaupun oppanya sangat berisik dan menyebalkan, tapi dia adalah oppa terbaik didunia ini, oppa yng sangat memikirkan keluarganya,tampan dan juga pintar, dari smp hingga kuliah sekarang ia selalu mendapat beasiswa.

                “ah..ini dia..” ujar ji yeon setelah menemukan ipod biru, milik hyunmin.

“bagaimanapun aku harus mengembalikannya..” gumamnya, tiba tiba ia menemukan barang lain di tasnya.foto ia, injun dan jay yang tertawa lebar.

“hah,,aku kangen sekali dengan mereka...”

********

“apa? Injunie mau ikut kelas musim panas??? Bukan kah kemaren dia peringkat 2?” tanya hyunmin heran

“dia memang aneh, aku yang mengenalnya dari lahir saja sangat heran,,” kata jay heran, mereka habis dari dance studio

“kalau begitu,,lebih baik kita mengunjunginya..” usul hyunmin

“benar juga, rumahnya dekat dengan rumahku kok, tapi setiap berkunjung ibunya bilang dia ngga mau bertemu siapa siapa..”

“kalau begitu kita paksa saja,,lagi pula ada hal penting yang harus kubicarakan dengannya..”

“soal ji yeon kah?” tanya jay, hyunmin mengangguk.

“aku harap, tidak ada pihak yang tersakiti..” gumam jay.

*******


“injunie sedang tidak dirumah ji hwan-ah..” ujar ibu injun

“ ahjuma,,jangan berbohong,,itu sepatu injun,,” tunjuk jay

“kumuhon ahjumma, aku harus berbicara dengan injun, sebentar saja..” mohon hyunmin sambil membungkuk, ibu injun yang tak tega akhirnya membiarkan mereka masuk, kemudian hyunminpun pergi kekamar injun dilantai 2. Sedangkan jay memilih untuk menonton televisi saja, membiarkan mereka berbicara 4 mata.
                Tok tok tok, hyunmin mengetuk pintu kamar injun, “apakah ji hwan sudah pergi bu?” kata injun sambil membukakan pintu

“min-goon..kenapa kau disini?” tanya injun kaget begitu menyadari yang mengetuk pintu bukanlah ibunya

“apa yang kau lakukan selama liburan ini..?” tanya hyunmin masuk kedalam kamar injun tanpa dipersilahkan

“ti,,tida ada,,aku berniat mengisi liburan kali ini dengan kelas musim panas,,kitakan sudah kelas 3..jadi harus rajin belajar...” ujar injun

“bukan kah hanya karena ingin melarikan diri?”

“maksudmu? Melarikan diri dari apa?”

“berhentilah berpura pura injun-ah,,apa kau masih menganggapku teman..??” ujar hyunmin yang tak dapat menahan emosinya lagi

“karena kau adalah temanmu makanya aku begini!! Aku tau kau menyukai ji yeon, ji yeon juga menyukaimu! Jadi Cuma ini yang bisa kulakukan, tidak menganggu kalian” jawab injun tegas

“bagiku tidak alasan bagimu sampai sampai kau harus berkorban seperti ini..” ujar hyunmin lirih, injun menatap hyunmin heran, tidak mengerti dengan apa yang hyunmin katakan.

“ kalau saja dulu aku mau mengalah dan berbesar hati sepertimu,,mungkin jadinya tidak seperti ini..”

“maksudmu..??”

“cerita ini cukup panjang..” ujar hyunmin tersenyum kecut

“akan kudengar,,,” ucap injun, hyunmin menatap injun, ia menghela nafas dan mulai bercerita.

“dulu aku punya sahabat, persahabatannya kira kira sama dengan persahabatan kau dan ji hwan, rumah kami berdekatan dan bersahabat dari kecil namanya su hoon, pada suatu saat aku dan dia yang bercita cita ingin menjadi penyanyi  ikut trainee disuatu perusahaan. Disana aku mengenal seorang cewe yang bernama ji eun . Aku suka padanya sejak pertama kali bertemu, dan akhirnya kami pacaran..ji eun juga dekat dengan su hoon, kami sering jalan bertiga. Tanpa kusadari itu adalah trik hyunmin untuk mendekati su hoon. Ia jadian denganku yang notabenenya adalah sahabat dekat su hoon agar bisa dekat dengan su hoon..” cerita hyunmin

“lalu?” tanya injun yang penasaran

“tentu saja aku marah, apa lagi setelah mengetahui mereka akhirnya pacaran, su hoon dan dia minta maaf padaku, aku tidak ingin mendengar alasan alasan mereka, aku sangat marah dan membenci mereka berdua, aku merasa dikhianati oleh 2 orang yang sangat aku sayangi. Aku meminta mereka untuk tidak pernah muncul dihadapanku lagi, karena su hoon adalah orang yang baik ia selalu berusaha menepati janji itu..hingga sekarang..” jelas hyunmin

“kasiahan sakali kau min goon..”

“ tapi tak seharusnya juga aku egois seperti itu, seharusnya saat itu aku mengalah dan tidak bersikap keras kepala, aku hanya memikirkan perasaanku saja tanpa memikirkan persaan mereka, padahal aku tahu, su hoon dan juga ji eun juga tak menghendaki sperti itu..” ujar hyunmin

“jadi untuk sekarang aku tidak mau bersikap egois lagi, aku memang menyukai ji yeon, tapi aku sudah menyerah..” lanjut hyunmin sambil tersenyum

“hyunmin-ah...”

“semua sekarang tergantung padamu,,hwaiting!!” ujar hyunmin sambil menepuk bahu injun

“aku pergi dulu..” ujarnya lagi

*******

“ ji yeon-ah?” ujar ibu injun ketika membuka pintu

“annyonghaseyo ahjumma..” sapa ji yeon penuh senyum

“masuklah ji yeon-ah..”

“ada temannya injun kah?” tanya ji yeon melihat 3 pasang sepatu cowok disana

“ia,,jihwan dan satu lagi temannya, aku lupa namanya..tapi sangat tampan,,hehe” jelas ahjuma

“ji yeon kah?” tanya jay yang dari tadi sibuk menonton tivi. Ji yeon melambaikan tangannya.

“minumlah ji yeon-ah..” tawar ahjumma seraya meletakkan secangkir teh dihadapan ji yeon.

“ahjumma..untukku mana? Dari tadi aku duduk disini tak ditawarkan apapun..” protes jay

“ya, biasanya kan kau  ambil sendiri ji hwan-ah,,apa kau masih tak tau dimana letak kulkas?”ledek ahjumma

“ne,,arassooo..akan ku ambil yang banyak” ujar jay sambil menuju dapur

“anak ituu,,dari dulu manja nya tak hilang hilang juga..” gumam ahjumma geleng geleng tertawa, aku ikut tertawa kecil, jay memang selalu menjadi cutie maknae.

“oh ya, ji hwan-ah..besok ahjuma dan ajussi akan pergi ke incheon, jadi sekali sekali lihat lihat jugalah injunie, ahjumma perhatikan akhir akhir ini dia aneh sekali..”

“nee,,ahjumma percayakan saja padaku, aku akan menginap disini...”

“gomawo jihwan-ah..nantiku belikan oleh oleh..” ujar ahjumma menepuk nepuk bahu jay kemudian berlalu kedapur.

“tunggu sebentar ya ji yeon-ah..” ujar ahjumma sebelum pergi kedapur, dan ji yeonpun mengangguk.

“kau tau ji yeon-ah? Bahkan injun hyung mau ikut kelas musim panas, aneh kan? Aneh kan?” ujar jay sambil mengambil remote yang ada dihadapanku

“memang aneh sekali injun punya keinginan seperti itu..” gumam ji yeon

“lalu, bagaimana denganmu dengan ji yeon-ah?”

“aku? Mollayo,,menurutmu bagaimana ji hwan-ah?”

“menurutku, sebaiknya kau harus menceritakan semuanya pada injun hyung..”

“semuanya??”

“ya,,tentu saja termasuk bagaimana perasaanmu ke hyunmin hyung..”

“apa ituu,,tidak apa apa?” tanya ji yeon ragu ragu

Jay mengangguk “kejujuran terkadang memang sangat menyakitkan  ji yeon-ah,,tapi lebih baik dari pada kebohongan” jelas jay dengan bijak

“hahaha..kau terdengar sangat dewasa jay-ah..” ledek ji yeon

“ahjumma aku permisi pulang dulu..” seru sesorang dari arah pintu, ji yeon yang merasa mengenal suara itu lau ia menatap jay, jay pun mengangguk seolah sudah mengerti apa yang ji yeon tanyakan, dengan segera ji yeon menuju pintu.
                Benar, itu hyunmin. Ia sedang memakai sepatu, bahkan melihat punggungnya seperti inipun membuat ji yeon sangat bahagia. 

“hyunmin ah..” panggilnya pelan, hyunmin menghentikan kegiatannya tanpa menoleh “apa..” ujarnya pendek kemudian melanjutkan kembali kegiatan memasang sepatunya.

“aku..mau minta maaf soal kejadian kemaren,karena aku namamu jadi tercemar..”

Hyunmin bangkit, dan menoleh ke arah ji yeon “kau dan aku tidak melakukan hal yang salah,,yang salah itu adalah orang yang membuat berita itu...” potong hyunmin sebelumperkataan ji yeon selesai

Hyunminpun pergi, tapi tiba tiba tangannya ditahan oleh ji yeon. Hyunmin menghentikan langkahnya.

“ini..” ujar ji yeon sambil meletakkan ipod biru milik hyunmin yang akhir akhir ini ada padanya.

“gomawo..” ujarnya lagi, hyunmin mengambil ipod itu tanpa bicara sedikitpun dan melangkah pergi.

“hah,,sebenarnya pa yang harus kulakukan..?” gumam ji yeon dengan air mata yang ditahan.

*****


                Injun mengintip dari jendela kamarnya, ia melihat hyunmin sudah pergi dari rumahnya. Iapun memutuskan untuk turun, karena perutnya yang sudah kelaparan dari tadi.

“omma,,aku sangat lapar...” keluhnya, tapi ia jadi sangat kaget ketika melihat ji yeon dan jay yang sedang duduk diruang tv rumahnya.

“kenapa kalian bisa ada disini??” reflek pertanyaan itu muncul dari bibir injun

“annyonghaseyo injunie..” sapa ji yeon yang matanya sedikit merah tapi senyuman lebar tetap menghiasi wajahnya.

“mau apa kau kesini ji yeon-ah?” tanya injun kemudian

“aku,,,ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu..”

“pulanglah,,,saat ini tidak ada hal yang ingin kudengar atau kuceritakan padamu...” ujar injun sambil mengalihkan pandangannya

“hyung!” seru jay, ji yeon menatap sedih injun.

“injun-ah,,lebih baik kita bicara dulu sebentar..”

“maaf ji yeon-ah,,untuk sekarang ini aku tak ingin berbicara padamu, jadi pulanglah” ujar injun yang kemudian membalikkan badannya dan kembali kelantai 2. Ji yeon hanya bisa menunduk, menahan air mata sekuat yang ia bisa. Pokoknya ia tak boleh menangis.

******

Jay mengejar ji yeon yang sudah melangkah menjauh. “ji yeon-ah!!!” panggilnya, ji yeon menghentikan langkahnya.

“baru kali ini in jun berkata tidak mau berbicara denganku...” ujar ji yeon pelan ketika jay sudah sampai dihadapannya.

“ji yeon-ah..”

“kalau injun tidak mau lagi bicara denganku aku harus bagaimana ji hwan-ah” tangis ji yeon meledak, jay tidak dapat berkata apa apa, karena ia juga baru kali ini melihat injun hyung yang seperti itu, ia hanya menatap ji yeon dengan tatapan yang sangat sedih. Dan tiba tiba ia berlari ke arah rumah injun dan masuk. Ji yeon menatap jay heran. Apa yang akan dilakukannya?.
                Injun melihat semuanya dari jendela kamarnya, jay yang mengejar ji yeon, ji yeon yang menangis, kemudian jay yang berlari ke arah rumahnya. Entah apa yang akan dilakukan anak itu. Pikirnya sambil memabringkan tubuh dengan posisi miring dikasur.
                Tak lama kemudian terdengar bunyi seseorang yang mengetuk pintu. Tapi injun tidak merespon karena ia tau itu adalah jay. Jay membuka pintu tanpa menunggu injun membukanya. Injun menoleh sebentar, kemudian kembali keposisinya semula yang memebelakangi jay.

“kau jangan marah padaku, aku juga marah pada diriku sendiri yang mengatakan hal sekejam itu padanya..” ujar injun pelan

“hyung..”

Injun hanya diam

“hyung!!” teriak jay, injun pun membalikkan tubuhnya menatap lurus ke arah jay.

“sebelumnya mungkin aku pernah berkata aku akan selalu mendukung hyung, apapun yang terbaik untuk hyung aku akan mendukungmu, tapi untuk tindakan barusan aku tidak bisa mndukungmu hyung...aku...” Ujar jay dengan nada yang sangat marah dan dipotong oleh injun

“mianhe,,”ujarnya dengan senyum yang terlihat sangat sedih, sangat berbeda dengan senyum injun yang biasanya. Jay terdiam sesaat.

“aku pulang dulu” ujarnya pendek dan meninggalkan injun.

                Setiba dirumah jay langsung menuju kamarnya dan menurung diri. Semua menserita, injun hyung, ji yeeon-ah bahkann hyun min hyung, aku yang mengetahui situasi dengan jelas malah tak bisa melakukan apa apa sesalnya dalam hati seraya mengepalkan tangannya.
*******

NEXT PART!!!!!!~~~~~
GAMSA!!!!
PART 1 PART 2 PART 3 PART 4--PREV*NEXT-- COMING SOON~


0 comment:

Posting Komentar