minna!! aku datang lagi:3
sesuai perjanjian~ setiap hari aku bakal usahain update ni FF xD
biar tambah semangat jangan lupa RCL yah?
kalo malas RCL ya udah Gpp,,,pulang sana xD kekekek
btw gomawo bagi chingudeul yang masih mau ngikutin FF gaje ini:))
hontoni arigatou!!!!!
nah nah nah
panda proudly present ~~~~~
Title : AITAKATTA (i wanna see you)
CHAPTER 3
AUTHOR : HASHLINPANDA
cast :
- Ji yeon T-ARA
- Karam DGNA
- Hyunmin DGNA
- Chiharu (OC)
- yoshito (OC)
- jihwan a.k.a jay DGNA
- dan tokoh pendukung lainnya yang merupakan OC
*OC : original character
Genre :
Romance, comedy, drama,
Rating :
Teen
NO SILENT READERS
CHAPTER 3 : UNSEEN FUTURE
----------------------------------------------------------------------------------------
Gazing at each other (no matter when), the two of us (without looking back), the days of our youth that won’t return( Mada minu sono saki e, Daikoku Danji)
That time (the days we spent), the time that is now or never, together with you
Don’t let go of this hand
AUTHOR POV
Esok pagi ketika bangun karam
dikagetkan dengan adanya darah yang berceceran sekitar kerah piyamanya.
Sepertinya darah itu berasal dari hidungnya. Dengan sigap ia langsung berdiri
dan membersihkan noda noda darahnya, ia tak ingin ada yang tau kalau pagi ini
dia mimisan segini banyaknya.
Ia
langsung ke toilet yang ada dikamarnya , dan mencoba membersihkan kekacauan
ini. Tapi darah tak henti hentinya keluar dari hidungnya, iapun berhenti
sejenak, mengambil tisu,,berusaha menghentikan darah tersebut.
“kenapa..?kenapa..?kenapa
penyakit ini datang lagi? Apa aku memang tak berhak hidup lebih lama? Aku belum
mau matii,,,” ujarnya pelan dengan suara bergetar. karam sangat takut, sangat
takut kalau benar penyakitnya memang kambuh lagi,,dia tak tau apa lagi yang
akan dilakukannya,,begitu banyak perjuangannya untuk sembuh, operasi
pencangkokan, kemoterapi dan lain lain. Tapi kebahagian itu hanya datang
sebentar saja, sekarang ia mulai merasakan ketakutan itu lagi,,.
“aku sudah berusaha untuk sembuh,,,kenapa datang lagi??”
Karam terisak. Bukan ia menangis,, ia sudah tak
berani lagi memikirkan masa depannya.
*******
Pagi
ini jiyeon bangun (jauh) lebih cepat dari biasanya. Bahkan jihwan yang baru
pulang marathon pagi kaget ketika menemukan jiyeon yang sudah menyiapkan
sarapan pagi pagi.
“nuna? Kau mimpi buruk?” tanya jihwan, karena menurutnya
hanya itulah alasan yang masuk akan mengapa nuna-nya sudah bangun sepagi ini
“jihwan-kuun~ ohayouu,,” sapanya riang, jihwan bergidik
ngeri
“appa! Apakah kemaren kita belum memeriksa kepalanya? Aku
rasa kemarin kepalanya juga terbentur!" Seru jihwan yang tentu saja tak
ditanggapi oleh jiyeon.
Pagi
ini jiyeon mandi sangat lama, berdandan sangat lama, tapi berangkat kesekolah
sangat awal. Perjalanan yang biasa ditempuh selama 15 menit berjalan kaki,
sekarang hanya dalam 8 menit ia sudah sampai digerbang sekolah. Semua ini
karena karam, ya, hari ini ia ingin bertemu karam kembali, ia sudah merindukan
sosoknya walaupun baru berpisah beberapa jam saja.
Rrrt rrttt hape jiyeon berbunyi ketika mau memasuki gerbang
sekolah, gyaa..dari karamie….!!!yah, sebenarnya mereka kemarin sudah bertukaran
nomor.
“jiyeon-a” sahut karam diseberang sebelum ia berkata halo
atau yobosseo ataupun moshi moshi
“hai, nani? Ima doko ni?”(ya, ada apa? Lagi dimana?) aku
melihat kesekeliling siapa tahu karam memperhatikanku dari jauh.
“aku di suatu tempat disekolah”
“oh ya? Doko? ”
“rahasia” ujar karam yang ternyata sudah berlumuran darah
karena mimisannya. Ia duduk taman selatan sekolah dimana ia tak mau seorangpun
akan menemuinya, melihatnya dalam kondisi begini. pagi inipun ia berhasil
menutupinya dari keluarganya.
“kok rahasia?doko de ?gakkoo o ikimasenka?"(tidak pergi kesekolah?) Tanya jiyeon
ketika sampai diruang kelas. dan tidak melihat karam . Tapi ia menemukan
hyunmin sedang tidur dibangkunya. Dasar gangster abal.umpatnya dalam hati.
“hyunmin sudah datang, kenapa kau belum?” bahkan tas-nya tak
ada dibangkunya
“hari ini aku mau bolos”
“oh ya,,? atashimo (aku juga)…”
“tak usah…sudah ya,,sebentar lagi bel akan berbunyi kan”
“aish,,karamie, kau menelponku hanya untuk ini? Untuk
mengatakan kau mau bolos?” ujar jiyeon dalam suara yang kecil
“ani, aku Cuma mau dengar suara mu” ucapnya pelan
“hehh?nande?(kenapa)”
“aku takut,,”
“takut? Takut kenapa?”tanya jiyeon cemas
TENG.TENG.TENG
Bel berbunyi
“nah, Bel sudah
berbunyi”sepertinya karam juga mendengar suara bel dari seberang sana.
“ok,,annyeong..hati hati ya bolosnya”
“hai”ia pun memutus sambungan teleponnya.
*******
Jiyeon pov
Hari
ini terasa sangat sepi tanpa karam dikelas . Yah biasanya ia duduk dihadapanku.
Dan sekarang? Hanya bangku kosong. Ya ampun! Penyakitku benar benar sudah
kronis! Selain karena gips sialan ini aku tak bisa memperhatikan pelajaran
karena karam! Ya! Kau dimanaaa! ima doko ni? nani shiteru?! (sekarang dimana? sedang apa?) Kenapa nomormu tak dapat kuhubungi?!.
Sekarang
jam istirahat, aku merogoh saku ku untuk mengambil hape, yah siapa tau kali ini
aku bisa menghubunginya. Tapi tangan kiriku tidak sepatuh tangan kananku, hape
itupun terjun bebas kelantai.
“aiish! Sialan! Umpatku pelan dan mencoba menggapai hapeku
yang sudah tergeletak , berharap ia baik baik saja. Tiba tiba seseorang
mengambilkannya untukku.
Aku
baru akan berterimakasih dengan sangat baik tapi ketika melihat sang pahlawan
itu adalah hyunmin kurungkan niatku.
“arigatou” ujarku pendek
“whoaa? Aku sudah menolongmu dan sikapmu masih seperti ini?
Dimana manner mu?” ejek hyunmin yang entah kenapa duduk dihadapanku. Minggir,
itu adalah bangkunya karam, dan Cuma dia yang boleh duduk disana. Pekikku dalam
hati.
“kau yang tak punya manner juga tak berhak menceramahiku”
balasku sambil mencari nama karam di kontak hapeku.
“kau mau menghubungi siapa?” tanyanya seraya mencoba
mengintip layar hapeku. Dengan cepat aku menutup flap hapeku.
“bukan urusanmu”
Ia mendengus, “dari tadi aku penasaran, sebenarnya benda
jelek apa yang sedang menghiasi tanganmu itu?” ejeknya lagi seraya menunjuk
gips-ku
Well, sekarang ia dapat bahan tambahan untuk mengejekku. Aku
bangkit dari bangkuku. Meladeni orang ini sama saja dengan bunuh diri.
“tunggu!” serunya seraya meraih tangan kananku, ya tangan
kananku yang sedang di gips
“aaaww!!!” pekikku
“ah! Mianhe!” ujarnya cepat dan segera melepaskan tangannya,
sementara seisi kelas sudah memperhatikan kami. aku menatapnya kesal. Bahkan
sekarang kau sudah membuat ku ditertawakan orang satu kelas. Ia menatapku
dengan tatapan bersalah.
Aku
melegos pergi keluar kelas . hyunmin adalah cowok terakhir didunia ini yang
akan ku ajak pergi bersama! Aku benar
benar membencinya!. Tiba tiba satu scene dari pertengkaran tadi muncul.
“ah! Mianhe!”
Mianhe?
Apakah tadi ia mengatakan mianhe?. Aku menghentikan langkahku, berbalik menatap
pintu kelas yang belum begitu jauh. Tumben sekali ia bicara bahasa korea?.
*********
Sepulang
sekolah chiharu mengajakku keperpustakaan untuk persiapan ujian tengah semester
yang tinggal 2 minggu lagi. Tapi Sungguh hari ini terasa sangat panjang tanpa
karamie. Chiharu geleng geleng kepala ketika melihat nilai ulanganku yang jelek
jelek, yah karena perbedaan bahasa ini aku semakin sulit untuk mengerti sebuah
pelajaran, dan akhirnya chiharu berinisiatif untuk membantu belajar setiap
pulang sekolah diperpustakaan. Chiharu benar benar sahabat yang baik, daisuki!
“ya ampun sudah hampir 3 bulan aku bersekolah disini, tapi
baru kali ini aku menginjakkan kaki diperpustakaan,,hehehe” candaku ketika kami
mulai memasuki perpustakaan sekolah yang lumayan besar. Oke, menuurutku ini
sangat luas, whaoo,,ada berapa banyak buku yang ada disini? Ckckckckc
“jiyeon-chan, kau tolong ambil tempat duduk disana yah, yang
dekat jendela itu, aku mau mengambil beberapa buku yang kita perlukan” pinta
chiharu sambil menunjuk meja yang ia maksud, aku mengangguk “hai..himee~ (ya,
putri)” ledekku dan chiharu membalasnya dengan cibiran.
Perpustakaan
sekolah ini tergolong ramai. Sejauh mata memandang aku hanya melihat orang
orang yang sedang berkutat dengan buku buku mereka. Oh sial! Gangster abal itu
juga ada diperpus. Srsly, apakah dunia ini begitu sempit sehingga aku harus
terus bertemu dengannya, dan statmen tadi juga kubantah sendiri, kalau memang
benar dunia ini sempit tentu saja dari tadi aku sudah bertemu dengan karamie.
Tak lama kemudian chiharu-pun datang dengan tumbukan buku ditangannya.
“whao,,ippai desune,,,(banyak yah)” komentarku, chiharu Cuma
tersenyum seraya menjabarkan satu persatu buku itu.
“bahan kita kan banyak,,beberapa kita pinjam bawa pulang saja
ya biar bisa dilanjutkan dirumah, kau punya kartu anggota pustaka kan..?
Aku menggeleng, masuk pustaka aja baru hari ini.
“ya sudah,
nanti kita bikin,,sekarang ayo mulaiii” ujar chiharu mulai memilah milah buku.
“chiharu-chan,,”
“nani?
Ada yang tak kau mengerti?”
“iee,,aku
mau mau bertanya..erm,,apa kau dan hyunmin pernah berpacaran?”
chiharu
melihat kearahku, dan menghentikan kegiatan belajarnya. Mukanyapun tiba tiba
merah.
“ahahahaha,,,siapa
yang mengatakan hal itu padamu..?”
“eee,,benarkan?
Kenapa kau jadi salah tingkah begitu??” godaku
“apaan
sih” chiharu jadi malu malu
“lalu kenapa kau berbicara jelek tentangnya padaku dulu?
Ituloh kau berkata sperti line-line yang ada dikomik, kalau dia itu gangster,
anak nakal-----“
“karena aku tak mau kau bermasalah dengannya, dia memang
bukan gangster tapi dia orang yang keras kepala”
“terus,,kenapa
kalian berpisah? Karena dia begitu menyebalkan dan keras kepala?” tebakku sok
yakin
“iee,,dia
cowo yang baik, kami berpisah hanya karena tak cocok, lagian dia selalu sibuk
mengurus oniichan-nya” jelas chiharu
“mengurus
oniichannya?”
“hai,
karam senpai, dia kan sakit,,”
“memangnya
karam sakit apa?”
“aku
juga tak tau pasti, hanya saja karam senpai itu sangat lemah, ia sering mimisan
kadang kadang ia pingsan. Bolak balik masuk rumah sakit, bahkan dirawat dalam
waktu yang sangat lama...dengar dengar sih dia dioperasi dan ikut terapi..”
Aku
kaget mendengarnya, sepertinya sakitnya karam-ah itu parah, bukan sakit yang ku
temui disekitarku. Aku pun terdiam. Chiharu pun menyadari sikapku dan
mengenggam tanganku.
“tapi
yang penting dia sudah sembuh, sehingga bisa bertemu denganmu kan”
Akupun mengangguk, semoga saja karam-ah baik baik saja,
memikirkannya sekarang membuat air mataku terasa akan jatuh.
“nah, sekarang bersemangat lah! Dan carikan buku biologi
untukku!” seru chiharu
“hee? Bukunya sudah sebanyak ini masih kurang?”
**********
Aku menyusuri rak rak buku. Mencari buku yang dimaksudkan
oleh chiharu-chan. Lagi lagi pikiranku mengarah padanya, karam-a sebenarnya
sakit apa? Kenapa tak satupun yang bisa menjawab pertanyaanku?!. Tiba tiba
mataku menemukan sosok hyunmin diujung rak.
Ia
sedang membaca sambil berdiri dengan
kertas kecil di tangan kirinya. hyunmin terlihat sangat serius membalik balikkan buku, sambil
sekali-sekali menengok ke arah kertas kecil itu. apa yang dilakukan anak itu?
ja,,jangan jangan membuat contekan?
Well, aku harus menangkap basahnya kemudian
mengancamnya,,hahahaha. aku memegang kartu matimu min-kun. Akupun melangkah pelankan kakiku, sepertinya ia benar
benar konsentrasi sampai sampai tak menyadari kalau sekarang aku sedang
mengendap-ngendap kearahnya.
“chikuso(sialan),,lambang lambang bulat dan petak petak ini
membuatku frustasi” gumamnya sambil membolak balik buku itu dengan kasar. Eoh?
Bulat bulat dan petak petak?
“ya! Kau membuat contekan ya!!!” seruku yang sukses
membuatnya terkejut sehingga kertas kecil tadi terjatuh dan buku tebal itu
mendarat dikepalaku, tepatnya kepalaku dipukul oleh hyunmin dengan buku.
“aww,,itai!”(sakit) seruku
“ko,,koko de nani shiteruno?” (apa yang kau lakukan disini) tanya
hyunmin pelan sambil menyembunyikan buku tadi dibalik punggungnya. Aku berusaha
mengintip kebalik punggungnya dan ia selalu menghindar. Aku mendengus, dan aha!
Mataku menangkap kertas yang tadi ia jatuhkan, dengan segera aku memungut dan
melihat isinya
“ah! Dame!” (jangan!) teriak hyunmin yang berusaha merebut
kertas itu kembali
“eoh? Apa ini?” daftar huruf hangul? Aku mengalihkan
pandanganku ke arah hyunmin
“kau? Belajar hangul?” tanyaku dengan muka heran
“bukan urusanmu!” serunya kesal seraya merampas kertas itu
dari tanganku, wajahnya terlihat sedikit memerah
Well well,,anak
ini sepertinya gampang sekali untuk digoda alias dikerjai. Tiba tiba aku
mendapat ide.
“eish,,,jangan jangan kau belajar bahasa korea karena
tertarik padaku yaa” ujarku dengan tatapan evil
“nani? Tertarik padamu?”
“heum,,ternyata anak anak sekelas memang benar kalau kau itu
suka padaku..hahaha” ujarku lagi dengan tawa evil
“haaah? Ore ga?kimi o suki desuka? CHIGAI!” (hah? Aku? Suka padamu?
Tidak!) balas hyunmin dengan intonasi yang dinaik turunkan, apakah aku tidak
salah lihat? Wajah hyunmin memerah?
“hontoni?”(benarkah) tampaknya keinginan usilku sangat
tinggi hari ini, akupun menarik lengan hyunmin kemudian mencium pipinya, aku Cuma
ingin tau bagaimana reaksinya.
“haha,,kau kalah woo hyunmin” akupun melangkah pergi dengan
bangga , tiba tiba hyunmin meraih lenganku, ia menarikku sehingga berbalik ke
arahnya, kemudian ia menempelkan bibirnya ke bibirku. Beberapa detik kemudian
ia menatapku dengan senyum sinisnya.
“chigai (bukan) , aku lah yang menang park jiyeon, inilah
akibatnya kalau kau bermain main denganku” ia tertawa bangga dan melangkah
pergi
“WARUI HITO!!(orang jahat!/ penjahat)” sorakku, ia hanya
melambaikan tangannya tampa menoleh kemudian hilang dibalik rak rak buku.
Aku mengelap
bibirku yang tadi diciumnya. Sialan, apa yang terjadi?. Orang itu benar benar
menyebalkan! Apa apaan ini! Aku kesaaal!!!!!!.
Tanpa disadari
dari tadi ada yang memperhatikan mereka. Chiharu. Chiharu yang mencari jiyeon
karena tak kembali kembali juga mencari buku biologi. Chiharu sahabat jiyeon,
dan chiharu ex-hyunmin.
*****************
*TBC*
ahaaaiii TBC lagi?
kependekan ato kepanjangan?
maap ya,,soalnya kayaknya asik aja kalu TBC-nya di tarok disana xD
jangan lupa feedbacknya yaa
komeeeen >o<
likeee >0<
hehehe
gomawo yaaaaah udah baca ampe abis chapter ini :*
sampai ketemu besok di chapter berikutnya (^O^)/
0 comment:
Posting Komentar