[FF] THE BOYS OF SUPER SPACE PART 1

Senin, 12 Maret 2012



Title : The Boys Of Super Space

Author : HashlinPanda

Genre : friendship, School, Love

Cast :

- Lee Mika a.k.a Lee Suhoon (DGNA)
- Park Hyun Cheol a.k.a Karam (DGNA)
- Woo Hyunmin (DGNA)
- Lee Injun (DGNA)
- Jeon Jihwan a.k.a Jay (DGNA)
- Amber (F(X))
- Bang Minah (Girl's Day)
- other cast


Resume :

5 sahabat yang menjabat sebagai petinggi osis. Selalu bersama, bahagia, Dan mengerti satu sama lain. Tapi, ternyata mereka masih belum memahami satu sama lain sedalam yang mereka kira. Masih banyak yang disembunyikan, masih banyak yang dipendam, sehingga satu persatu duri itu muncul, dan mengancam persahabatan mereka. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------





“Injoon, apa yang kau inginkan saat ulang tahun nanti?”

Aku langsung memalingkan wajahku ke arah sumber suara, ommaku. “tidak ada” ujarku tersenyum

“hee? Tidak adaa?” pekik omma, ia mengelap tangannya ke celemek dan melangkah kearahku yang sedang sibuk melahap sarapan. Omma menarik kursi disebelahku dan menatapku lekat lekat.

“benarkah? Tahun inipun tak ada yang kau inginkan?” tanya omma lagi

Aku mengangguk “paling aku hanya ingin meminta uang untuk mentraktir bocah bocah lapar itu”

Omma tersenyum “baiklah, ultahmu masih ada 5 hari lagi, just tell me if u want something hunn”

Aku mengangguk lagi kemudian menengguk habis coklat panasku, bersiap pergi kesekolah.

**********

                Hai, aku Lee Injun. 5 hari lagi aku akan berumur 17 tahun. Yah, umur yang sudah terhitung cukup dewasa untuk merasakan cinta. Tapi yah, Sampai saat ini aku hanya sibuk bermain dengan teman temanku, tidak tau kenapa, hanya saja aku belum pernah merasakan jatuh cinta. Kalian jangan salah sangka, aku ini masih normal.

                Aku menatap jam tanganku. Gawat, jangan jangan Hyunmin-hyung bagun kesiangan lagi. Aku melihat ke persimpangan jalan, belum ada tanda tanda mobil sedan hitam yang biasa membawa kami ke sekolah akan datang.

                Aku menghela nafas, masih ingat bagaimana 3 hari yang lalu kami berlima disuruh membersihkan toilet sekolah. Hari ini hukuman apa lagi yang akan ku dapat?. (-_____-)

TITT TIIT

                Tiba tiba terdengar bunyi klakson dari kejauhan, aku langsung mengangkat kepalaku. Akhirnya mereka datang juga, mobil yang sedang melaju kencang itu langsung berhenti didepanku. Sehingga menimbulkan bunyi decitan, dan aku yakin, mereka yang didalam semua terdorong didepan.

                Akupun membuka pintu dan masuk mobil “ya, kau hati2 lah membawa mobil hyunchul hyung”, aku juga menemukan hyunmin-hyung yang sedang mengusap2 kepalanya, sepertinya ia kejedot karena rem mendadak barusan. Karam hyung hanya menunjukkan cengiran dari kaca mobilnya.

“tapi untunglah, hyunmin kan jadi terbangun” tipal mika hyung yang duduk didepan disebelah karam hyung yang menyetir.

“ya!” seru hyunmin-hyung yang masih kesakitan

“ini kan gara2 hyung juga, kau tau injun-hyung, tadi kami menghabiskan waktu hampir 15 menit hanya untuk membangunkannya!” adu jihwan

“wah,,benarkaah?” seruku, yah sebenarnya itu bukan sesuatu yang mengejutkan lagi, untunglah rumahku yang paling dekat dari sekolah, jadi aku tak perlu ikut membangunkan hyunmin-hyung setiap pagi.hehehe

*********

                Dan benar saja, kami berlima terlambat. Dan lagi lagi membersihkan toilet!!!!. Aku menyikat2 lantai toilet dengan kesal. Masa pagi pagi aku sudah wangi begini disuruh menyikat toilet! Mana toilet cewek lagi!.

“wah,,baru kali ini aku masuk toilet cewe” ujar karam-hyung norak sambil memendarkan pandangannya ke ruangan toilet. Kalau ada cewe yang masuk pasti karam-hyung akan di anggap pervert.

“ini bukan pemandangan yang indah sehingga kau memandanginya dengan mata yang bersinar begitu karam-hyung” ujar jay yang sibuk menyikat nyikat wastafel. Dan hyunmin-hyung bertugas membersihkan closet. Yah, dia kami beri tugas yang paling berat karena dialah penyebab utama keterlambatan.

“wah,,aku rasa lama lama lama kita bisa dipecat dari jajaran OSIS nih” gumam mika hyung yang sebenarnya dari tadi Cuma bersandar ke wastafel sambil memegang pel.

“maafkan aku ketua osiis” timpal hyunmin yang masih sibuk dengan closet

“besok kau harus bangun lebih pagi! Aku tidak mau merasakan perasaan akan mati tiap pagi gara gara karam yang membawa mobil secepat itu” seru mika

“ya! Diantara kalian Cuma aku yang lulus test mengemudi tau! Jadi aku masih lebih baik” ujar karam hyung membela diri, ia kemudian mengalihkan pandangannya kepintu, dan kemudian......

“WHOAAAA!!!!!” teriak karam-hyung berbarengan dengan teriakan “KYAAAA!” dari orang yang masuk toilet barusan.

Anak itu berhenti berteriak, kemudian membaca Tanda dipintu toilet, sepertinya ia ingin memastikan bahwa ia tidak salah memasuki toilet.
 
“Ya! Ini toilet cewe!” seru jay kepada anak yang baru memasuki toilet itu, sebenarnya tidak pantas juga seorang cowo berseru seperti itu di toilet cewe seperti ini.

“Ya! Aku cewe tau! Harusnya aku yang bertanya, kenapa kalian ada di toilet cewe!” balas cewe itu kesal sambil menarik sedikit rok-nya.

                Kami berlima langsung melongo, PRIA TAMPAN YANG MEMAKAI ROK?. Cewe itu melipat tangannya kemudian mendengus.

“aku tau apa yang ada dipikiran kalian, sekarang keluarlah” ujarnya lagi

                Tanpa bersuara kami langsung berjalan pelan ke arah luar. Ketika keluar tidak sengaja mataku bertemu dengan mata cewe tampan itu. Dia benar benar tampan, gaya rambutnya seperti cowo cowo itu membuatnya semakin gergous. Aku benar benar kaget ketika mengetahui kalau dia adalah cewe.

********

“dunia yang aneh, bagaimana bisa ada cewe yang tampan begitu?” gumam karam sambil memain-mainkan pensilnya. Sekolah sudah usai, dan sekarang kami berlima berada di ruangan osis. Yah begini begini juga kami adalah petinggi osis.

                Mika-hyung adalah ketua, Karam-hyung wakilnya, Hyunmin-hyung sekretaris, Aku bendahara, dan jay hanya anggota. Yah dia baru kelas satu, tidak mungkin akan mendapatkan posisi seperti kami ini, tapi dia adalah calon kuat untuk menjadi ketua berikutnya setelah mika-hyung tamat beberapa saat lagi.

“itu bukanlah hal yang aneh, kalau begitu bagaimana kau menjelaskan mukamu yang lebih cantik dari cewe kebanyakan itu?” timpal hyunmin hyung yang dibalas dengan lemparan pensil dari karam-hyung.

                Aku ikut tertawa besar karena ulah mereka sampai bahuku ditepuk jay yang juga sedang menahan tawanya.

“oh, iya..hey aku pergi dulu ya” ujarku beranjak dari bangku. Merekapun mengangguk, kecuali jay yang mengikuti langkahku.

******

                Aku mengecek formulir yang ada ditanganku. Yah, sore ini kami mengumpulnya formulir laporan keuangan tiap klub, sebagai bendahara memang inilah tugasku.

“hyung, sekarang gilaran tim basket cowo” ujar jay sambil menunjuk pintu Ruangan olahraga

Aku meneguk ludah, aku masih ingat bagaimana karam-hyung mengamuk disini gara gara ghun-hyung, sang kapten, mengatai karam-hyung cewek yang sedang menyamar menjadi cowok seperti di drama drama. Padahal aku tau ghun-hyung Cuma bercanda karena ia baru menonton drama you are beautiful, tapi karam hyung yang sangat membenci lelucon radikal langsung mengamuk. Jadilah sekarang, anak osis bermusuhan dengan team basket pria.

“hyung, kenapa aku merasa akan masuk kandang singa ya” ujar jay seraya menarik-narik lengan seragamku.
Aku mengehela nafas, dan menatap jay dengan tatapan yang meyakinkan “tenang, kalaupun nantinya kita mati, kita  mati dalam menjalankan tugas, kita akan mati sebagai pahlawan”

                Jay menaikkan sebelah alisnya. Kemudian matanya menagkap seseorang yang baru keluar dari Pintu ruangan olah raga itu, anak itu memakai seragam basket dengan no.punggung 17.

“heey! Kau yang disanaa” panggil jay sambil berlari menuju orang tersebut, sebenarnya jay kurang sopan, main hey hey saja, bagaimana kalau orang itu sunbaemu?.

                Orang yang dipanggil itupun menoleh. Dia menatap jay heran. “hey, apakah ghun-hyung ada didalam? Kami mau meminta laporan keuangan klub basket cowo bulan ini” ujar jay seraya mengeluarkan jurus ampuhnya, puppy eyes, hey jay, cowo tak akan terpengaruh dengan puppy eyesmu itu, itu hanya akan bekerja pada nuna nuna.

                Dia menatap jay dengan tatapan geli. Kan bener kan kataku. “biar ku jelaskan padamu..” ujar orang itu akhirnya

“pertama, pertama aku tidak akan terpengaruh meskipun kau memasang wajah seperti itu, dan kedua kami sudah mengumpulkan laporan keuangan bulan ini” katanya lagi sambil menyentil kepala jay yang kebetulan lebih pendek darinya, akupun berjalan mendekati mereka.

“maaf, tapi kami belum menerima laporan keuangan team basket cowo untuk bulan ini, team basket cewe saja yang baru memberikan laporannya” ujarku menjelaskan

Dia mendengus “aku bukan team basket cowo!”

“haaaaah?”

“hey, kalian orang orang yang ditoilet tadi pagikan?” tanyanya lagi

Aku dan jay mengernyit “aaaaaah kaaau!” seruku dan jay berbarengan

“baguslah kalian sudah sadar, aku dari team basket cewe, namaku amber, dan ghun-sunbae ada dilapangan, silakan kalian menemuinya” ujar anak itu ketus.

                Kenapa kami tidak menyadarinya? Gosh! Dia benar benar terlihat seperti cowo yang tampan dengan seragam basket itu! Memang benar kata karam-hyung, dunia ini tak adil, bagaimana bisa seorang cewe bisa lebih tampan dariku?!.

********

“jadi karam si bangau itu tidak berani lagi menghadapiku?” ujar ghun-hyung sinis ketika aku dan jay datang menghampiri mereka. Jangan tanyakan aku kenapa karam-hyung disebut bangau olehnya, karena aku juga tak tahu, setahuku bangau itu burung dengan kaki kurus dan paruh yang panjang. Ngga karam hyung banget lah.

“kami Cuma mau menghindari hal hal yang tidak diinginkan kembali terjadi” jawabku tenang, aku mengalihkan pandangan pada jay. Ia pura pura asyik memperhatikan Team basket cewe yang sedang bertanding, padahal aku tau sebenernya dia takut. Bagaimana tidak, kami yang tingginya kurang dari 175 ini berhadapan dengan 5 orang cowo dengan tinggi 180 keatas.

Aku menengguk ludah “nah, mana laporan keuangan team kalian?” aku hanya ingin cepat keluar dari sini

“sebentar, sedang diambil haewon hyung” ujar taefung hyung yang sedang mengelap keringatnya.
Oh tuhan, selamatkan aku dari situasi awkward ini.

********

                Akhirnya tugas kamipun selesai, mengelilingi sekolah dan menyinggahi semua klub satu sekolahan capek sekali tau. Dan jay sama sekali tak membantu saat tadi aku berhadapan dengan team basket cowo. 5 orang tinggi itu menatapku sinis terus terusan, padahal Hanya ghun-hyung, tafung-hyung dan juga haewon-hyung yang merupakan sunbaeku. Sedangkan zin dan sulhu merupakan juniorku.

                Aku mematuti diriku didepan kaca mobil karam-hyung yang memantulkan bayangan meskipun secara tidak sempurna. Aku membenarkan poni, seharian disekolah memang membuat tampangku berantakan. Tiba tiba aku menyadari sesuata dan segera bergerak ke arah spion mobil kemudian menemukan pantulan bayangan yang lebih jelas. Mereka semua memandangiku dengan heran.

“yaaah, jerawat lagiii” keluhku ketika menemukan sebuah jerawat yang muncul dipipiku

Jihwan terkekek, “hey itu Cuma jerawat” ujar karam hyung yang menyingkirkanku dari kaca spionnya karena mau masuk mobil.

“tapi hyung! Yang dijidat aja belum hilang!” seruku sambil mengangkat poniku

“kan kau bisa menutupinya dengan ponimu jadi tak masalah” ujar hyunmin-hyung

Aku mendengus dan ikut masuk mobil, mendadak aku merasa krisis percaya diri. Kenapa teman temanku wajahnya mulus semua? Kenapa bisa ada cewek yang lebih tampan dariku? Kenapa hoobae2 justru lebih tinggi dariku? Sungguh sekarang aku merasa jadi orang yang paling jelek satu sekolahan.

*********

Bruak! Karam hyung terpental, sekilas terlihat darah yang keluar dari hidungnya. Ghun-hyung menarik kerah kemaja karam dan kembali memukul wajahnya.

“bagaimana ini? Wajah tampanmu terluka” ejek ghun hyung seraya menatap karam dengan tatapan meremehkan.

 bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Aku hanya bisa berdiri disini. 

Hal ini berawal saat aku dan karam hyung yang baru kembali dari kantin berpapasan dilorong sekolah dengan ghun-hyung. Ghun hyung mengatakan karam hyung banci karena tak berani menemuinya secara langsung kemaren saat pengembailaian laporan keuangan.

 Awalnya ia tak menaggapinya, Tapi ketika ghun hyung berkata “dari dulu curiga, dari dulu kalian hanya berlima saja, dan apalagi akhir akhir ini tidak pernah dekat dengan cewe, jangan2 kalian berlima gay dan saling mencintai satu sama lain” karam hyung langsung meninju pipi ghun-hyung. 

 Aku menatap kaki ku. Tidak apa apa, aku tak bisa membiarkan karam hyung babak belur begitu

Aku menarik lengan ghun-hyung yang akan kembali menghajar wajah karam hyung. Dengan sedikit ancang ancang aku langsung menendang pipinya. Kemudian menariknya lagi dan mendaratkan tendangan diperutnya, kemudian kuakhiri dengan tinju belakang yang sekarang mengenai pipi kirinya. Semua kulakukan sebelum ia sempat membalas satupun seranganku, yah tidak percuma aku pernah mengikuti latihan karate selama 4 tahun.

“injunie! Jangan!” seru karam-hyung, aku tau ia pasti cemas. 

Ghun-hyung ternyata lebih kuat dari dugaanku ia kembali berdiri dan berusahan melemparkan tinju kearahku. Aku berhasil menghindar tapi. Nyut. Rasa sakit, rasa sakit itu terasa lagi. Aku langsung memegangi pergelangan kaki kiriku yang merupakan sumber dari rasa sakit itu.

“huh, kau kenapa?” ejek ghun-hyung “berani sekali kau menendangi wajah sunbae-mu seperti ini” lanjutnya sambil menarik kerahku. Aku memejamkan mataku bersiap menerima pukulan itu. Tapi secara tiba tiba cengkraman ghun-hyung terlepas. Aku membuka sebelah mataku. Dan menemukan Ghun-hyung yang sedang dihajar oleh cewe tampan kemaren.

“ya! Amber! Kenapa kau malah ikut campur!” seru ghun-hyung

“sudahlah sunbae, klub kita akan mendapat masalah kalau begini” ujar cewe itu tenang

“benar sekali, kalian semua ikut keruangan saya” seru seseorang yang pendek, sedikit botak, tambun dan tua yang merupakan kepala sekolah kami. Aku dan karam-hyung saling bertatapan dan menghela nafas. Oh, tidak lagi.

********

“kalian gila” komentar mika-hyung ketika barus saja memasuki Ruang kesehatan. ya,  Setelah diceramahi oleh kepala sekolah kami semua dibawa ke Ruang kesehatan. Kecuali ghun-hyung ia memutuskan untuk pulang saja.

“masih untung kalian tidak di skors” ujar hyunmin-hyung yang sudah membawakan tas karam hyung dari kelas. Sementara jay sedang dalam perjalanan dalam mengambil tas-ku. Karam-hyung bangun dari kasurnya.

“ya, injun-ah, apa kakimu baik baik saja?”

Aku menoleh tetap dengan posisi baringanku ini dan mengulas sedikit senyum. Sebenarnya kaki ini tidak berhenti mendenyut dari tadi.

“mwo? Jadi tadi kau juga ikut berarntem? Bukan hanya kena hajar?” tanya hyunmin-hyung. Aku mengangguk.

“ya! Apa kau lupa dengan cederamu? Itulah yang menyebabkan mu berhenti karate kan? Lalu sekarang kenapa malah ikutan menyerang?” omel mika-hyung

“habis, karam-hyung sepertinya perlu dibela” ujarku setengah mengejek, karam hyung mendengus.

“kalau begitu ayo kita kerumah sakit sekarang” ujar karam hyung yang berdiri sambil memegangi kepalanya.

“hei, apa kau bermaksud untuk menyetir?” tanya mika ragu

“memangnya kenapa?”

“ya! Kau sadar saja mobilnya udah oleng-olengan begitu!” seru hyunmin-hyung

“Kalau bukan aku siapa lagi yang menyetir!” balas karam kesal

“heei semua lihat apa yang aku temukaan” suara sok imut jay tiba tiba menggema di ruang kesehatan ini.

“kau membawa tas ku? Terimakasih” ujarku datar, jay terkadang suka berlebihan. Ia mem-poutkan bibirnya

“bukan hanya itu!, aku membawa Amber!!!, dia tadi hanya berdiri didepan pintu, jadi kutarik saja kedalam” ujarnya sambil menarik keluar amber dari balik pintu

Cewe tampan itu lagi. Ia menggaruk garuk rambutnya dan tak berani menatap kami.

“mau apa kau kesini?” tanya karam hyung yang sedang menyandang tas-nya.

Cewe itu menatap karam, kemudian menghela nafas dalam. Dan membungkuk 90 derajat. “maafkan kelakuan kapten tadi,” ujarnya. Kami semua menatapnya heran. Kenapa malah anak ini yang minta maaf?.

“yah, ini juga tak ada urusannya denganmu” ujar karam-hyung seraya mengeluarkan kunci mobil dari sakunya

“kau gila! Kau mau menyetir?” seru hyunmin-hyung

“ya! Memangnya siapa lagi yang akan menyetir?”

“biar aku saja!”

“ya! Kau itu belum punya SIM!”

“bagaimana kalau aku?” tawar amber tiba tiba

Kami semua langsung hening. Heeeeh?.

“biar aku yang membawanya! Tunggu sebentar aku akan mengambil tas ke kelas dulu” ujarnya lagi dan langsung berlalu.

 Semua jadi hening. “jadi bagaimana?” ujarku memecah kesunyian.

“yah,,yang penting dia punya SIM” ujar mika-hyung melangkah keluar ruangan. Karam menatap kunci mobilnya, aku tau pasti ia tak rela kalau mobilnya dibawa orang lain.

******

“kau harus membawanya pelan pelan, menukar giginya jangan kasar kasar, juga setirnya....” ceramah karam-hyung pada amber saat kami sedang dalam perjalanan menuju parkiran

Aku terkekeh, benarkan kataku? Ia pasti mencemaskan mobilnya.

“kenapa tertawa hyung” tanya jay, ia membawakan tasku

“karam-hyung takut mobilnya aka bergores” ejekku

“ya! Kau lah yang lebih menggelikan ! Digendong begitu oleh cowo, bisa bisa kau dikira gay tau!” balas karam.

Yah karena sekarang kakiku tak bisa dibawa berjalan hyunmin-hyung lah yang mengendongku. Akupun cemberut.

“ya! Apa kau juga tak ingat, saat tanganmu terkilir dulu yang menyuapimu makan kan aku juga!” seru hyunmin-hyung yang juga tak terima. Berbuat baik malah diejek.

Karam mencibir. Dasar, persahabatan kami memang aneh. Pantas saja semua orang curiga pada kedekatan kami yang terlihat tidak wajar ini. Tapi tenang, kami semua masih normal. Akupun tertawa tanpa suara. Tiba tiba aku menyadari tatapan amber. Ketika aku menatap balik, ia memalingkan wajahnya dan pura pura berkonsentrasi pada panduan tak penting karam-hyung.

*******

 “apa yang harusku katakan pada omma nanti?” keluhku seraya menatap lilitan perban yang membalut pergelangan kakiku.

“ya, kau masih mending wajahmu tak luka luka sepertiku, aku tak tau apa yang akan appa katakan nanti” ujar karam-hyung sengit

Aku menatapnya kesal, dan ngomong2 mobil ini terasa lebih sempit dari biasanya gara gara ada satu tambahan. Yah, cewe tampan yang ternyata bernama amber itu dan ternyata ia juga kelas 2 sama denganku, hanya beda kelas.

“nanti aku turunnya disekolah saja ya, karam sunbae sudah baikan kan?” ujarnya seraya menyetir

“heh? Memangnya rumahmu dimana?” tanya karam-hyung

“rumahku tidak jau dari rumah injun, hanya saja sepedaku ada ada sekolah, aku tidak ingin meninggalkannya”

“kau bersepeda ke sekolah?” tanya jay, ia mengangguk

“whoaa,,hyung, ayo kita juga bersepeda kesekolah” ajak jay exited

“kau gila? Dengan mobil saja kita selalu terlambat gara gara seseorang” sindirku

Orang yang merasa disindirpun pura pura sibuk bersiul. /red: hyunmin/

*********

                Hari ini semua orang menatap kami heran. Yah gosip memang lebih cepat menebar di sekolahku. Cerita kami berkelahi sudah menebar luas disekolah, malah gosipnya jadi berubah kalau kami berkelahi gara gara merebutkan amber. Dasar pembuat gosip gila.

“injun-a! My super lovely pure injunie! Apa benar kemaren kau  bertengkar demi memperebutkan amber?” aku langsung dihadapkan rentetan pertanyaan oleh Minah ketika sampai dipintu kelas. Berikut dengan beberapa pengikutnya dibelakang yuang berekspresi serupa. Aku tersenyum.

“aniyoo,,kenapa kau percaya gosip itu minah-ssi?hahaha”

“benarkah injunie?”

“tentu sajaa!”

“aah,,untunglaaah” ia mengenggam tanganku dengan kedua tangannya. “aku kira injun-ku yang pure sudah tak ada lagi,,ternyata ia masih seperti dulu”

“haha,,tapi aku bukan injunmu” bantahku seraya melepaskan gengamannya

Minah mem-poutkan bibirnya “ya,,kita kan berwajah mirip! Itu tandanya jodoh tauu..suatu saat kau akan menyadarinya!” seru minah ketika aku sudah melangkahkan kaki dengan pincang menuju bangkuku.

“waaah! Injunie! Kenapa kau berjalan pincang begituuu”

Aku menghela nafas, heuh, sepertinya hari ini akan lebih melelahkan dari yang biasanya.

********

                Aku baru saja membeli cola kesukaanku dan duduk ditepi taman. Karena kaki pincang ini aku jadi kesulitan menaiki tangga. Hyunmin-hyung juga sudah tak mau menggendongku. Dia bilang dia tidak mau di curigai gay, karena akan membuat fans2 cewe-nya curiga. Beuh, lebih baik kau pikirkan saja pacarmu yang dipohang itu hyunmin-hyung.

              Tiba tiba aku menemukan sesuatu. Si cewe tampan itu. Sedang berlatih basket di lapangan basket yang jarang terpakai dibelakang sekolah ini. Akupun memutuskan untuk kesana, berniat mengucapkan terimakasih.

                Ia menyadari kedatanganku dan berhenti mendrible bola. “hai” sapaku canggung, ia tersenyum, seperti cowo. “butuh bantuan?” tawarnya, aku mengibaskan tangan. Bahkan ia juga punya inisiatif seperti coowo. Akupun duduk tribun kemudian ia menyusul duduk disebelahku.

“kenapa kau berhenti latihan?” tanyaku

“oh? Kukira kau mau mengajakku berbicara?” ujarnya heran dan beranjak dari bangku, aku menahan pergelangan tangannya. Ia menatapku heran.

“ya sudah kita bicara saja”

Ia tersenyum dan kembali duduk

“jadi bagaimana kakimu?” tanyanya

“kakiku? Hmm, sepertinya tidak bagus, mungkin besok aku tidak akan sekolah saja”

“eh kenapa?”

“hem,,agak susah kemana mana dengan kaki ini, anak anak itu juga tidak mau membantuku, memang sih hari ini mereka menjemputku sampai kerumah...”

“lebih baik memang istirahat dirumah saja, akan lebih cepat sembuh” potongnya, ya tuhan, bahkan nada bicaranya seperti cowo. Aku jadi seperti cewe yang sedang dikhawatirkan cowonya.

“eum,,yeah..”

Tiba tiba hp amber berbunyi, ia segera meraih Hp-nya dari saku. Dan tersenyum ketika melihat layar hp-nya.

“pacarmu?” ternyata cewe macam dia juga punya pacar, kuharap pacarnya adalah cowo

Ia tersenyum miring “ani”

Aku membentuk O dengan bibirku. Sejujurnya aku tak punya topik untuk berbicara dengan anak ini. Tapi ini lah aku, outgoing boy.

“injun-ah”

“mwo..?”

“boleh,,boleh aku minta no ponselmu?” ujarnya  seraya menyodorkan hapenya dengan hiasan tengkorak itu, sedikit menyeramkan, punyaku saja gantungannya mashimaro

“untuk apa?”

“eumm,,tidak untuk apa apa sih”

Keadaan jadi hening, aku tidak tau harus memberikan no.ku atau tidak pada anak ini, kemudian ia menghela nafas dan menarik HP-nya. “ya sudah tak apa apa” ujarnya pelan, kepalanya menunduk tapi aku dapat melihat wajahnya yang memerah

“pffffft”

Ia mengadah “kenapa kau malah tertawa?”

“bwhahahahaha! Habis kau lucu sekali! Ternyata mukamu juga bisa memerah! Hahahah XD”

Amber mem-pout-kan bibirnya, ia terlihat kesal. Tapi aku tetap saja tak bisa menghentikan tawaku.

“hei berhentilah tertawa”

“hahahaha,,iya,,hahahaha”

“berhentilah tertawa atau aku akan menciummu”

Hening

Mwoya? Apa aku tak salah denganr? Men-ci-um-ku? Aku mengalihkan pandanganku kearahnya, kenapa bisa bisanya sebagai cewe ia menggatakan line line terkenal para AKTOR didrama drama.

“ja,,,jangan bercanda amber-ssi,,haha” ujarku garing

“kalau begitu berikan aku no. Hape mu” ujarnya memaksa, akupun mengambil hapenya. Aneh sekali, sekarang aku merasa menjadi cewe yang diincar cowo. Sungguh menggelikan!.

*********



“hei menurut kalian apakah amber itu benar benar seorang yeoja?” sekarang kami berada diruang osis, kakiku sudah sembuh, dan besok adalah hari ulang tahunku.

“eum? Kenapa kau berpikir begitu?” tanya mika-hyung yang sibuk menandatangani
Surat yang diketikkan hyunmin-hyung tadi pagi.

“molla,saat bersama nya aku diperlakukan seperti yeoja”

“mwo? Hyung! Kau jatuh cinta?” sambar jay yang dari tadi sibuk dengan psp-nya, padahal hyunmin-hyung sudah menyuruhnya untuk memasukkan surat surat kedalam amplop. Beruntung sekarang hyunmin hyung sedang pergi menelpon yeoja chinggu-nya.

“aniyoo, hanya saja aku tidak suka ada cewe yang lebih,,,gentle dariku”

“ya sudah abaikan saja” ujar mika-hyung

“bagaimana aku bisa mengabaikan kalau di selalu mengirimiku pesan?” Semenjak ku berikan no.ku padanya ia selalu mengirimiku pesan seperti cowo yang sedang melakukan pendekatan pada cewe

“eciee,,bahkan kalian sekarang sudah bertukar no.handphone~” ledek jay

“aku dipaksa tau, lebih baik juga minah, dia kan tipe-ku” ujarku seraya mencibir

“ya! Injun-hyung! Kau sudah janji!” bentak jay

Aku terkekeh, jay gampang sekali dikalahkan. Yah, dia suka pada bang minah yang menjadi fans no.1 ku. Tapi tenang saja jay, hyung tidak akan pernah menghianatimu.

“kalau kau tak suka langsung saja katakan, kasian dia berharap begitu padamu” saran mika-hyung

“lah, aku sama sekali tak memberi harapan padanya..”

“mungkin dia orangnya tak peka, jadi kau harus ngomong langsung”

Akupun mengangguk-ngangguk.benar juga.

*******

                Hari ini aku dan hyunmin-hyung pergi membeli beberapa alat tulis untuk dikantor osis.

“injun-ah~ kenapa kau beli barang barang yang cute seperti itu,,namja itu identik dengan hitam tau!” komentar hyunmin hyung ketika aku memilih stabilo warna warni

“ya, kau gila, jika stabilo berwarna hitam apa kau bisa melihat tulisannya!”

“aku kan Cuma bercanda” ia mem-pout-kan bibirnya, baru saja ia berkata seperti ia sudah menjadi pria sejati, tapi kebiasaannya memonyongkan bibir masih belum hilang, dasar

Tiba tiba hyunmin-hyung menyikut nyikut-ku. “apa lagi, kali ini kau juga ingin kertas berwarna hitam?”

“aniyoo,,lihat itu” ujar hyunmin-hyung norak

“kenapa dengan lelaki itu? ya, jangan bilang sekarang kau suka lelaki hyunmin-hyung”

Ia menempeleng kepalaku “bukan phabo!! Itu amber!”

“haaaaaaa?” akupun mengucek mataku, amber? Baju biru tanpa lengan yang longgar, topi hitam, kalung dngan hiasan yang besar, celana jeans yang agak hitam. Heey? Itu cewe bukan?

“yaa,,benarkah dia cewe? Mana dadanya?” ujar hyunmin-hyung norak, aku langsung menempeleng pipinya, kalau didengar orang lain bisa bisa kami dikira maniac.

Tiba tiba amber menyadari menyadari kami yang tengah memperhatikannya. Ia tersenyum dan melambai, aku dan hyunmin-hyung balas melambai dengan kikuk. Kemudian ia melangkah mendekati kami.

“sedang apa kalian disini?” tanyanya

“me..membeli beberapa hal..” jawab hyunmin-hyung seraya mengangkat penggaris dan beberapa spidol yang ada ditangannya,

“kau sendiri sedang apa?” tanyaku basa basi

“menemani,,,,”

“amber-aaah,,kau dimanaa?” tiba tiba terdengar suara yang familiar, dan tak lama kemudian muncul sosok karam dali balik rak. Spontan aku dan hyunmin hyung melongo. What o_O? Karam dengan amber?

“loooh,,kalian kenapa ada disinii?” tanya karam dengan gaya nyante khas nya

“pantas saja dari tadi ku cari ngga ketemu! Gara gara kau kami harus berjalan kaki membeli barang barang ini tau” komentar hyunmin-hyung,

Kenapa hyunmin-hyung menanyakan hal itu? Harusnya kau bertanya, kenapa amber bisa bersama karam-hyung? Kenapa sekarang mereka bisa pergi berdua? Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan,....dan,.dan kenapa sekarang aku malah berpikiran seperti ini!!!!!!

“injun-ah,,whats wrong?” tanya karam sok sok-an bahasa inggris

Aku menggeleng “aku baru ingat, apa kita sudah membeli isi staples?” mereka bertiga pun memamandangku dengan tatapan heran.

Yah,, baguslah aku tidak perlu mengatakan langsung pada amber untuk berhenti mengirimiku text. Baguslah Karam-hyung yang lebih cantik dari cewe bisa pacaran dengan amber yang lebih tampan dari cowok.

 bukankah hal itu menarik? Seperti cerita didrama drama kan?.  Dan sebaiknya memang cowo jelek sepertiku menyingkir saja. Tunggu, kenapa semua ini membuatku krisis percaya diri lagi, bukan, bukan, ini bukan krisis percaya diri, mungkin ini yang namanya iri hati, dengki, atau cemburu.

*****

“injun-ah happy birthdaaaay!!!!” sebuah teriakan membangunkanku pagi ini

Oh tidak lagi, akupun memilih untuk menarik selimutku tanpa berniat untuk membuka mata

“injun-ah! Yaaa!” omma menari narik selimut ku

“omma! Aku masih ngantuk,,ini masih jam berapaa,,wekerku saja,,belum,,berdering omma,,” ujarku seperti orang mengginggau

“ya, injun! Kami sudah sengaja tengah malam kerumahmu untuk mengucapkan selamat tauu!!” sekarang karam-hyung malah berteriak ditelingaku

Akupun bangkit dari tidurku dan duduk, tapi tetap dengan mata yang terpejam. “tapi jangan segini juga,,apa kah kalian tidak mengantuuk” aku membuka sedikit mataku dan menyisir nyisir rambutku dengan tangan. Karam-hyung dan jay duduk di kiri kananku. Sedangkan hyunmin hyung dan mika hyung duduk dilantai, dihadapanku. omma juga sudah pergi setelah meninggalkan beberapa makanan.

“gomapta teman teman, kalian yang terbaik” ujarku tersenyum, merekapun tersenyum, dan karam hyung menepuk nepuk pundakku.

“kami punya hadiah untukmu” ujar mika-hyung

“hee? Hadiah?”

Hyunmin-hyung mengeluarkan sesuatu dari tas-nya, sebuak buku? Atau album?

“itu scrapbook” ujar karam-hyung ketika aku menatap buku itu dengan heran

“scrapbook?” akupun mulai membuka halaman pertama, isinya foto foto kami yang dihias disana sini, digunting, disusun menjadi seperti sebuah akul cerita. Dengan beberapa tulisan tulisan aneh para anak anak ini. Buku ini seperti mewakili semua hal yang telah kami jalani bersama.

“yah yah yaah,,injun-ah menangiiis” ejek karam yang menemukan air mata disudut mataku

“aniyoo” bantahku dan berusaha tersenyum seperti biasanya. Jay memelukku.

“semoga kita bisa bersama terus selamanya” ujarnya, aku menatap mereka satu persatu.

“haha,,gawat, kalau menagis aku akan dikatakan cengeng” ujarku tertawa tapi dengan air mata yang mengalir, mereka semua tertawa. Kami berlimapun berpelukan, sungguh persahabatan yang sangat indah.

“jeongmal gomawoyoo” pintaku seraya mengusap air mata dengan lengan pajama-ku, sekarang aku benar benar bersalah sudah ber-iri hati pada karam-hyung tadi siang.

*********


4 comment:

  1. ikiky94 mengatakan...:

    kyaaa onn ada ff baru ga blg2 >.<
    KEREEENN onn! ^^b ditunggu lanjutannya XD

  1. Haslin PanDa mengatakan...:

    gyahaha,,,mian saeng XD
    soalnya tadinya belom mau aku publish XD cuman buat jaga2 aja biar file-nya aman XD
    makasii saeeeng :*

  1. ikiky94 mengatakan...:

    kalo lanjutannya udh dipost kasih tw ya onn XD
    oiya aq baca precious mate nangis lho onn ;_;
    tanggung jwb onn bikin aq nangis tngah mlm ><

  1. Haslin PanDa mengatakan...:

    sipp atuh saeng^^
    iya kaaah? heheh
    maaf saeng aku emang hobi bikin FF galau XD
    g tau knp, awalnya mo bkin lucu, belakangan jd galau begitu XD
    cup cup cup~ kke

Posting Komentar