Title : The Boys Of Super Space
Author : HashlinPanda
Genre : friendship, School, Love
Cast :
- Lee Mika a.k.a Lee Suhoon (DGNA)
- Park Hyun Cheol a.k.a Karam (DGNA)
- Woo Hyunmin (DGNA)
- Lee Injun (DGNA)
- Jeon Jihwan a.k.a Jay (DGNA)
- Amber (F(X))
- Bang Minah (Girl's Day)
- other cast
Resume :
5 sahabat yang menjabat sebagai petinggi osis. Selalu bersama, bahagia, Dan mengerti satu sama lain. Tapi, ternyata mereka masih belum memahami satu sama lain sedalam yang mereka kira. Masih banyak yang disembunyikan, masih banyak yang dipendam, sehingga satu persatu duri itu muncul, dan mengancam persahabatan mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
“Injoon, apa yang kau inginkan saat ulang tahun nanti?”
Aku langsung memalingkan wajahku ke arah sumber suara,
ommaku. “tidak ada” ujarku tersenyum
“hee? Tidak adaa?” pekik omma, ia mengelap tangannya ke
celemek dan melangkah kearahku yang sedang sibuk melahap sarapan. Omma menarik
kursi disebelahku dan menatapku lekat lekat.
“benarkah? Tahun inipun tak ada yang kau inginkan?” tanya
omma lagi
Aku mengangguk “paling aku hanya ingin meminta uang untuk
mentraktir bocah bocah lapar itu”
Omma tersenyum “baiklah, ultahmu masih ada 5 hari lagi, just
tell me if u want something hunn”
Aku mengangguk lagi kemudian menengguk habis coklat panasku,
bersiap pergi kesekolah.
**********
Hai,
aku Lee Injun. 5 hari lagi aku akan berumur 17 tahun. Yah, umur yang sudah terhitung
cukup dewasa untuk merasakan cinta. Tapi yah, Sampai saat ini aku hanya sibuk
bermain dengan teman temanku, tidak tau kenapa, hanya saja aku belum pernah
merasakan jatuh cinta. Kalian jangan salah sangka, aku ini masih normal.
Aku
menatap jam tanganku. Gawat, jangan jangan Hyunmin-hyung bagun kesiangan lagi.
Aku melihat ke persimpangan jalan, belum ada tanda tanda mobil sedan hitam yang
biasa membawa kami ke sekolah akan datang.
Aku
menghela nafas, masih ingat bagaimana 3 hari yang lalu kami berlima disuruh
membersihkan toilet sekolah. Hari ini hukuman apa lagi yang akan ku dapat?. (-_____-)
TITT TIIT
Tiba
tiba terdengar bunyi klakson dari kejauhan, aku langsung mengangkat kepalaku.
Akhirnya mereka datang juga, mobil yang sedang melaju kencang itu langsung berhenti
didepanku. Sehingga menimbulkan bunyi decitan, dan aku yakin, mereka yang
didalam semua terdorong didepan.
Akupun
membuka pintu dan masuk mobil “ya, kau hati2 lah membawa mobil hyunchul hyung”,
aku juga menemukan hyunmin-hyung yang sedang mengusap2 kepalanya, sepertinya ia
kejedot karena rem mendadak barusan. Karam hyung hanya menunjukkan cengiran
dari kaca mobilnya.
“tapi untunglah, hyunmin kan jadi terbangun” tipal mika
hyung yang duduk didepan disebelah karam hyung yang menyetir.
“ya!” seru hyunmin-hyung yang masih kesakitan
“ini kan gara2 hyung juga, kau tau injun-hyung, tadi kami
menghabiskan waktu hampir 15 menit hanya untuk membangunkannya!” adu jihwan
“wah,,benarkaah?” seruku, yah sebenarnya itu bukan sesuatu
yang mengejutkan lagi, untunglah rumahku yang paling dekat dari sekolah, jadi aku
tak perlu ikut membangunkan hyunmin-hyung setiap pagi.hehehe
*********
Dan
benar saja, kami berlima terlambat. Dan lagi lagi membersihkan toilet!!!!. Aku
menyikat2 lantai toilet dengan kesal. Masa pagi pagi aku sudah wangi begini
disuruh menyikat toilet! Mana toilet cewek lagi!.
“wah,,baru kali ini aku masuk toilet cewe” ujar karam-hyung
norak sambil memendarkan pandangannya ke ruangan toilet. Kalau ada cewe yang
masuk pasti karam-hyung akan di anggap pervert.
“ini bukan pemandangan yang indah sehingga kau memandanginya
dengan mata yang bersinar begitu karam-hyung” ujar jay yang sibuk menyikat
nyikat wastafel. Dan hyunmin-hyung bertugas membersihkan closet. Yah, dia kami
beri tugas yang paling berat karena dialah penyebab utama keterlambatan.
“wah,,aku rasa lama lama lama kita bisa dipecat dari jajaran
OSIS nih” gumam mika hyung yang sebenarnya dari tadi Cuma bersandar ke wastafel
sambil memegang pel.
“maafkan aku ketua osiis” timpal hyunmin yang masih sibuk
dengan closet
“besok kau harus bangun lebih pagi! Aku tidak mau merasakan
perasaan akan mati tiap pagi gara gara karam yang membawa mobil secepat itu”
seru mika
“ya! Diantara kalian Cuma aku yang lulus test mengemudi tau!
Jadi aku masih lebih baik” ujar karam hyung membela diri, ia kemudian
mengalihkan pandangannya kepintu, dan kemudian......
“WHOAAAA!!!!!” teriak karam-hyung berbarengan dengan
teriakan “KYAAAA!” dari orang yang masuk toilet barusan.
Anak itu berhenti berteriak, kemudian membaca Tanda dipintu toilet, sepertinya ia ingin
memastikan bahwa ia tidak salah memasuki toilet.
“Ya! Ini toilet cewe!” seru jay kepada anak yang baru
memasuki toilet itu, sebenarnya tidak pantas juga seorang cowo berseru seperti
itu di toilet cewe seperti ini.
“Ya! Aku cewe tau! Harusnya aku yang bertanya, kenapa kalian
ada di toilet cewe!” balas cewe itu kesal sambil menarik sedikit rok-nya.
Kami
berlima langsung melongo, PRIA TAMPAN YANG MEMAKAI ROK?. Cewe itu melipat
tangannya kemudian mendengus.
“aku tau apa yang ada dipikiran kalian, sekarang keluarlah”
ujarnya lagi
Tanpa
bersuara kami langsung berjalan pelan ke arah luar. Ketika keluar tidak sengaja
mataku bertemu dengan mata cewe tampan itu. Dia benar benar tampan, gaya
rambutnya seperti cowo cowo itu membuatnya semakin gergous. Aku benar benar
kaget ketika mengetahui kalau dia adalah cewe.
********
“dunia yang aneh, bagaimana bisa ada cewe yang tampan
begitu?” gumam karam sambil memain-mainkan pensilnya. Sekolah sudah usai, dan
sekarang kami berlima berada di ruangan osis. Yah begini begini juga kami
adalah petinggi osis.
Mika-hyung
adalah ketua, Karam-hyung wakilnya, Hyunmin-hyung sekretaris, Aku bendahara,
dan jay hanya anggota. Yah dia baru kelas satu, tidak mungkin akan mendapatkan
posisi seperti kami ini, tapi dia adalah calon kuat untuk menjadi ketua berikutnya
setelah mika-hyung tamat beberapa saat lagi.
“itu bukanlah hal yang aneh, kalau begitu bagaimana kau
menjelaskan mukamu yang lebih cantik dari cewe kebanyakan itu?” timpal hyunmin
hyung yang dibalas dengan lemparan pensil dari karam-hyung.
Aku
ikut tertawa besar karena ulah mereka sampai bahuku ditepuk jay yang juga
sedang menahan tawanya.
“oh, iya..hey aku pergi dulu ya” ujarku beranjak dari
bangku. Merekapun mengangguk, kecuali jay yang mengikuti langkahku.
******
Aku
mengecek formulir yang ada ditanganku. Yah, sore ini kami mengumpulnya formulir
laporan keuangan tiap klub, sebagai bendahara memang inilah tugasku.
“hyung, sekarang gilaran tim basket cowo” ujar jay sambil
menunjuk pintu Ruangan olahraga
Aku meneguk ludah, aku masih ingat bagaimana karam-hyung
mengamuk disini gara gara ghun-hyung, sang kapten, mengatai karam-hyung cewek
yang sedang menyamar menjadi cowok seperti di drama drama. Padahal aku tau
ghun-hyung Cuma bercanda karena ia baru menonton drama you are beautiful, tapi
karam hyung yang sangat membenci lelucon radikal langsung mengamuk. Jadilah
sekarang, anak osis bermusuhan dengan team basket pria.
“hyung, kenapa aku merasa akan masuk kandang singa ya” ujar
jay seraya menarik-narik lengan seragamku.
Aku mengehela nafas, dan menatap jay dengan tatapan yang
meyakinkan “tenang, kalaupun nantinya kita mati, kita mati dalam menjalankan
tugas, kita akan mati sebagai pahlawan”
Jay
menaikkan sebelah alisnya. Kemudian matanya menagkap seseorang yang baru keluar
dari Pintu ruangan olah raga itu, anak itu memakai seragam basket dengan
no.punggung 17.
“heey! Kau yang disanaa” panggil jay sambil berlari menuju
orang tersebut, sebenarnya jay kurang sopan, main hey hey saja, bagaimana kalau
orang itu sunbaemu?.
Orang
yang dipanggil itupun menoleh. Dia menatap jay heran. “hey, apakah ghun-hyung
ada didalam? Kami mau meminta laporan keuangan klub basket cowo bulan ini” ujar
jay seraya mengeluarkan jurus ampuhnya, puppy eyes, hey jay, cowo tak akan
terpengaruh dengan puppy eyesmu itu, itu hanya akan bekerja pada nuna nuna.
Dia
menatap jay dengan tatapan geli. Kan bener kan kataku. “biar ku jelaskan
padamu..” ujar orang itu akhirnya
“pertama, pertama aku tidak akan terpengaruh meskipun kau
memasang wajah seperti itu, dan kedua kami sudah mengumpulkan laporan keuangan
bulan ini” katanya lagi sambil menyentil kepala jay yang kebetulan lebih pendek
darinya, akupun berjalan mendekati mereka.
“maaf, tapi kami belum menerima laporan keuangan team basket
cowo untuk bulan ini, team basket cewe saja yang baru memberikan laporannya”
ujarku menjelaskan
Dia mendengus “aku bukan team basket cowo!”
“haaaaah?”
“hey, kalian orang orang yang ditoilet tadi pagikan?”
tanyanya lagi
Aku dan jay mengernyit “aaaaaah kaaau!” seruku dan jay
berbarengan
“baguslah kalian sudah sadar, aku dari team basket cewe,
namaku amber, dan ghun-sunbae ada dilapangan, silakan kalian menemuinya” ujar
anak itu ketus.
Kenapa
kami tidak menyadarinya? Gosh! Dia benar benar terlihat seperti cowo yang
tampan dengan seragam basket itu! Memang benar kata karam-hyung, dunia ini tak
adil, bagaimana bisa seorang cewe bisa lebih tampan dariku?!.
********
“jadi karam si bangau itu tidak berani lagi menghadapiku?”
ujar ghun-hyung sinis ketika aku dan jay datang menghampiri mereka. Jangan
tanyakan aku kenapa karam-hyung disebut bangau olehnya, karena aku juga tak
tahu, setahuku bangau itu burung dengan kaki kurus dan paruh yang panjang. Ngga
karam hyung banget lah.
“kami Cuma mau menghindari hal hal yang tidak diinginkan
kembali terjadi” jawabku tenang, aku mengalihkan pandangan pada jay. Ia pura
pura asyik memperhatikan Team basket cewe yang sedang bertanding, padahal aku
tau sebenernya dia takut. Bagaimana tidak, kami yang tingginya kurang dari 175
ini berhadapan dengan 5 orang cowo dengan tinggi 180 keatas.
Aku menengguk ludah “nah, mana laporan keuangan team kalian?”
aku hanya ingin cepat keluar dari sini
“sebentar, sedang diambil haewon hyung” ujar taefung hyung
yang sedang mengelap keringatnya.
Oh tuhan, selamatkan aku dari situasi awkward ini.
********
Akhirnya
tugas kamipun selesai, mengelilingi sekolah dan menyinggahi semua klub satu
sekolahan capek sekali tau. Dan jay sama sekali tak membantu saat tadi aku
berhadapan dengan team basket cowo. 5 orang tinggi itu menatapku sinis terus
terusan, padahal Hanya ghun-hyung, tafung-hyung dan juga haewon-hyung yang
merupakan sunbaeku. Sedangkan zin dan sulhu merupakan juniorku.
Aku
mematuti diriku didepan kaca mobil karam-hyung yang memantulkan bayangan meskipun secara tidak sempurna. Aku membenarkan poni, seharian disekolah
memang membuat tampangku berantakan. Tiba tiba aku menyadari sesuata dan segera
bergerak ke arah spion mobil kemudian menemukan pantulan bayangan yang lebih jelas.
Mereka semua memandangiku dengan heran.
“yaaah, jerawat lagiii” keluhku ketika menemukan sebuah
jerawat yang muncul dipipiku
Jihwan terkekek, “hey itu Cuma jerawat” ujar karam hyung
yang menyingkirkanku dari kaca spionnya karena mau masuk mobil.
“tapi hyung! Yang dijidat aja belum hilang!” seruku sambil
mengangkat poniku
“kan kau bisa menutupinya dengan ponimu jadi tak masalah”
ujar hyunmin-hyung
Aku mendengus dan ikut masuk mobil, mendadak aku merasa
krisis percaya diri. Kenapa teman temanku wajahnya mulus semua? Kenapa bisa ada
cewek yang lebih tampan dariku? Kenapa hoobae2 justru lebih tinggi dariku?
Sungguh sekarang aku merasa jadi orang yang paling jelek satu sekolahan.
*********
Bruak! Karam hyung terpental,
sekilas terlihat darah yang keluar dari hidungnya. Ghun-hyung menarik kerah
kemaja karam dan kembali memukul wajahnya.
“bagaimana ini? Wajah tampanmu
terluka” ejek ghun hyung seraya menatap karam dengan tatapan meremehkan.
bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Aku hanya bisa berdiri disini.
Hal ini
berawal saat aku dan karam hyung yang baru kembali dari kantin berpapasan
dilorong sekolah dengan ghun-hyung. Ghun hyung mengatakan karam hyung banci
karena tak berani menemuinya secara langsung kemaren saat pengembailaian
laporan keuangan.
Awalnya ia tak menaggapinya, Tapi ketika ghun hyung berkata
“dari dulu curiga, dari dulu kalian hanya berlima saja, dan apalagi akhir akhir
ini tidak pernah dekat dengan cewe, jangan2 kalian berlima gay dan saling
mencintai satu sama lain” karam hyung langsung meninju pipi ghun-hyung.
Aku
menatap kaki ku. Tidak apa apa, aku tak bisa membiarkan karam hyung babak belur
begitu
Aku menarik lengan ghun-hyung
yang akan kembali menghajar wajah karam hyung. Dengan sedikit ancang ancang aku
langsung menendang pipinya. Kemudian menariknya lagi dan mendaratkan tendangan diperutnya, kemudian kuakhiri dengan tinju belakang yang sekarang mengenai pipi kirinya.
Semua kulakukan sebelum ia sempat membalas satupun seranganku, yah tidak
percuma aku pernah mengikuti latihan karate selama 4 tahun.
“injunie! Jangan!” seru
karam-hyung, aku tau ia pasti cemas.
Ghun-hyung ternyata lebih kuat dari
dugaanku ia kembali berdiri dan berusahan melemparkan tinju kearahku. Aku
berhasil menghindar tapi. Nyut. Rasa sakit, rasa sakit itu terasa lagi. Aku
langsung memegangi pergelangan kaki kiriku yang merupakan sumber dari rasa
sakit itu.
“huh, kau kenapa?” ejek
ghun-hyung “berani sekali kau menendangi wajah sunbae-mu seperti ini” lanjutnya
sambil menarik kerahku. Aku memejamkan mataku bersiap menerima pukulan itu. Tapi
secara tiba tiba cengkraman ghun-hyung terlepas. Aku membuka sebelah mataku.
Dan menemukan Ghun-hyung yang sedang dihajar oleh cewe tampan kemaren.
“ya! Amber! Kenapa kau malah ikut
campur!” seru ghun-hyung
“sudahlah sunbae, klub kita akan
mendapat masalah kalau begini” ujar cewe itu tenang
“benar sekali, kalian semua ikut
keruangan saya” seru seseorang yang pendek, sedikit botak, tambun dan tua yang
merupakan kepala sekolah kami. Aku dan karam-hyung saling bertatapan dan
menghela nafas. Oh, tidak lagi.
********
“kalian gila” komentar mika-hyung
ketika barus saja memasuki Ruang kesehatan. ya, Setelah diceramahi oleh kepala sekolah kami
semua dibawa ke Ruang kesehatan. Kecuali ghun-hyung ia memutuskan untuk pulang saja.
“masih untung kalian tidak di
skors” ujar hyunmin-hyung yang sudah membawakan tas karam hyung dari kelas.
Sementara jay sedang dalam perjalanan dalam mengambil tas-ku. Karam-hyung
bangun dari kasurnya.
“ya, injun-ah, apa kakimu baik
baik saja?”
Aku menoleh tetap dengan posisi
baringanku ini dan mengulas sedikit senyum. Sebenarnya kaki ini tidak berhenti
mendenyut dari tadi.
“mwo? Jadi tadi kau juga ikut
berarntem? Bukan hanya kena hajar?” tanya hyunmin-hyung. Aku mengangguk.
“ya! Apa kau lupa dengan
cederamu? Itulah yang menyebabkan mu berhenti karate kan? Lalu sekarang kenapa
malah ikutan menyerang?” omel mika-hyung
“habis, karam-hyung sepertinya
perlu dibela” ujarku setengah mengejek, karam hyung mendengus.
“kalau begitu ayo kita kerumah
sakit sekarang” ujar karam hyung yang berdiri sambil memegangi kepalanya.
“hei, apa kau bermaksud untuk
menyetir?” tanya mika ragu
“memangnya kenapa?”
“ya! Kau sadar saja mobilnya udah
oleng-olengan begitu!” seru hyunmin-hyung
“Kalau bukan aku siapa lagi yang
menyetir!” balas karam kesal
“heei semua lihat apa yang aku
temukaan” suara sok imut jay tiba tiba menggema di ruang kesehatan ini.
“kau membawa tas ku?
Terimakasih” ujarku datar, jay terkadang suka berlebihan. Ia mem-poutkan
bibirnya
“bukan hanya itu!, aku membawa Amber!!!, dia tadi hanya berdiri didepan pintu, jadi kutarik saja kedalam”
ujarnya sambil menarik keluar amber dari balik pintu
Cewe tampan itu lagi. Ia
menggaruk garuk rambutnya dan tak berani menatap kami.
“mau apa kau kesini?” tanya karam
hyung yang sedang menyandang tas-nya.
Cewe itu menatap karam, kemudian
menghela nafas dalam. Dan membungkuk 90 derajat. “maafkan kelakuan kapten
tadi,” ujarnya. Kami semua menatapnya heran. Kenapa malah anak ini yang minta
maaf?.
“yah, ini juga tak ada urusannya
denganmu” ujar karam-hyung seraya mengeluarkan kunci mobil dari sakunya
“kau gila! Kau mau menyetir?” seru
hyunmin-hyung
“ya! Memangnya siapa lagi yang
akan menyetir?”
“biar aku saja!”
“ya! Kau itu belum punya SIM!”
“bagaimana kalau aku?” tawar
amber tiba tiba
Kami semua langsung hening.
Heeeeh?.
“biar aku yang membawanya! Tunggu sebentar aku akan
mengambil tas ke kelas dulu” ujarnya lagi dan langsung berlalu.
Semua
jadi hening. “jadi bagaimana?” ujarku memecah kesunyian.
“yah,,yang penting dia punya SIM” ujar mika-hyung melangkah
keluar ruangan. Karam menatap kunci mobilnya, aku tau pasti ia tak rela kalau
mobilnya dibawa orang lain.
******
“kau harus membawanya pelan pelan, menukar giginya jangan
kasar kasar, juga setirnya....” ceramah karam-hyung pada amber saat kami sedang
dalam perjalanan menuju parkiran
Aku terkekeh, benarkan kataku? Ia pasti mencemaskan
mobilnya.
“kenapa tertawa hyung” tanya jay, ia membawakan tasku
“karam-hyung takut mobilnya aka bergores” ejekku
“ya! Kau lah yang lebih menggelikan ! Digendong begitu oleh cowo,
bisa bisa kau dikira gay tau!” balas karam.
Yah karena sekarang kakiku tak bisa dibawa berjalan hyunmin-hyung lah yang mengendongku. Akupun cemberut.
“ya! Apa kau juga tak ingat, saat tanganmu terkilir dulu
yang menyuapimu makan kan aku juga!” seru hyunmin-hyung yang juga tak terima.
Berbuat baik malah diejek.
Karam mencibir. Dasar, persahabatan kami memang aneh. Pantas
saja semua orang curiga pada kedekatan kami yang terlihat tidak wajar ini. Tapi
tenang, kami semua masih normal. Akupun tertawa tanpa suara. Tiba tiba aku
menyadari tatapan amber. Ketika aku menatap balik, ia memalingkan wajahnya dan
pura pura berkonsentrasi pada panduan tak penting karam-hyung.
*******
“apa yang harusku katakan pada
omma nanti?” keluhku seraya menatap lilitan perban yang membalut pergelangan
kakiku.
“ya, kau masih mending wajahmu tak luka luka sepertiku,
aku tak tau apa yang akan appa katakan nanti” ujar karam-hyung sengit
Aku menatapnya kesal, dan ngomong2 mobil ini terasa
lebih sempit dari biasanya gara gara ada satu tambahan. Yah, cewe tampan yang
ternyata bernama amber itu dan ternyata ia juga kelas 2 sama denganku, hanya
beda kelas.
“nanti aku turunnya disekolah saja ya, karam sunbae sudah
baikan kan?” ujarnya seraya menyetir
“heh? Memangnya rumahmu dimana?” tanya karam-hyung
“rumahku tidak jau dari rumah injun, hanya saja sepedaku ada
ada sekolah, aku tidak ingin meninggalkannya”
“kau bersepeda ke sekolah?” tanya jay, ia mengangguk
“whoaa,,hyung, ayo kita juga bersepeda kesekolah” ajak jay
exited
“kau gila? Dengan mobil saja kita selalu terlambat gara gara
seseorang” sindirku
Orang yang merasa disindirpun pura pura sibuk bersiul. /red: hyunmin/
*********
Hari
ini semua orang menatap kami heran. Yah gosip memang lebih cepat menebar di
sekolahku. Cerita kami berkelahi sudah menebar luas disekolah, malah gosipnya
jadi berubah kalau kami berkelahi gara gara merebutkan amber. Dasar pembuat
gosip gila.
“injun-a! My super lovely pure injunie! Apa benar kemaren
kau bertengkar demi memperebutkan
amber?” aku langsung dihadapkan rentetan pertanyaan oleh Minah ketika sampai
dipintu kelas. Berikut dengan beberapa pengikutnya dibelakang yuang berekspresi
serupa. Aku tersenyum.
“aniyoo,,kenapa kau percaya gosip itu minah-ssi?hahaha”
“benarkah injunie?”
“tentu sajaa!”
“aah,,untunglaaah” ia mengenggam tanganku dengan kedua
tangannya. “aku kira injun-ku yang pure sudah tak ada lagi,,ternyata ia masih
seperti dulu”
“haha,,tapi aku bukan injunmu” bantahku seraya melepaskan
gengamannya
Minah mem-poutkan bibirnya “ya,,kita kan berwajah mirip! Itu
tandanya jodoh tauu..suatu saat kau akan menyadarinya!” seru minah ketika aku
sudah melangkahkan kaki dengan pincang menuju bangkuku.
“waaah! Injunie! Kenapa kau berjalan pincang begituuu”
Aku menghela nafas, heuh, sepertinya hari ini akan lebih
melelahkan dari yang biasanya.
********
Aku
baru saja membeli cola kesukaanku dan duduk ditepi taman. Karena kaki pincang
ini aku jadi kesulitan menaiki tangga. Hyunmin-hyung juga sudah tak mau
menggendongku. Dia bilang dia tidak mau di curigai gay, karena akan membuat
fans2 cewe-nya curiga. Beuh, lebih baik kau pikirkan saja pacarmu yang dipohang
itu hyunmin-hyung.
Tiba
tiba aku menemukan sesuatu. Si cewe tampan itu. Sedang berlatih basket di
lapangan basket yang jarang terpakai dibelakang sekolah ini. Akupun memutuskan
untuk kesana, berniat mengucapkan terimakasih.
Ia
menyadari kedatanganku dan berhenti mendrible bola. “hai” sapaku canggung, ia
tersenyum, seperti cowo. “butuh bantuan?” tawarnya, aku mengibaskan tangan.
Bahkan ia juga punya inisiatif seperti coowo. Akupun duduk tribun kemudian ia
menyusul duduk disebelahku.
“kenapa kau berhenti latihan?” tanyaku
“oh? Kukira kau mau mengajakku berbicara?” ujarnya heran dan
beranjak dari bangku, aku menahan pergelangan tangannya. Ia menatapku heran.
“ya sudah kita bicara saja”
Ia tersenyum dan kembali duduk
“jadi bagaimana kakimu?” tanyanya
“kakiku? Hmm, sepertinya tidak bagus, mungkin besok aku
tidak akan sekolah saja”
“eh kenapa?”
“hem,,agak susah kemana mana dengan kaki ini, anak anak itu
juga tidak mau membantuku, memang sih hari ini mereka menjemputku sampai
kerumah...”
“lebih baik memang istirahat dirumah saja, akan lebih cepat
sembuh” potongnya, ya tuhan, bahkan nada bicaranya seperti cowo. Aku jadi
seperti cewe yang sedang dikhawatirkan cowonya.
“eum,,yeah..”
Tiba tiba hp amber berbunyi, ia segera meraih Hp-nya dari
saku. Dan tersenyum ketika melihat layar hp-nya.
“pacarmu?” ternyata cewe macam dia juga punya pacar, kuharap
pacarnya adalah cowo
Ia tersenyum miring “ani”
Aku membentuk O dengan bibirku. Sejujurnya aku tak punya
topik untuk berbicara dengan anak ini. Tapi ini lah aku, outgoing boy.
“injun-ah”
“mwo..?”
“boleh,,boleh aku minta no ponselmu?” ujarnya seraya menyodorkan hapenya dengan hiasan
tengkorak itu, sedikit menyeramkan, punyaku saja gantungannya mashimaro
“untuk apa?”
“eumm,,tidak untuk apa apa sih”
Keadaan jadi hening, aku tidak tau harus memberikan no.ku
atau tidak pada anak ini, kemudian ia menghela nafas dan menarik HP-nya. “ya
sudah tak apa apa” ujarnya pelan, kepalanya menunduk tapi aku dapat melihat
wajahnya yang memerah
“pffffft”
Ia mengadah “kenapa kau malah tertawa?”
“bwhahahahaha! Habis kau lucu sekali! Ternyata mukamu juga
bisa memerah! Hahahah XD”
Amber mem-pout-kan bibirnya, ia terlihat kesal. Tapi aku
tetap saja tak bisa menghentikan tawaku.
“hei berhentilah tertawa”
“hahahaha,,iya,,hahahaha”
“berhentilah tertawa atau aku akan menciummu”
Hening
Mwoya? Apa aku tak salah denganr? Men-ci-um-ku? Aku
mengalihkan pandanganku kearahnya, kenapa bisa bisanya sebagai cewe ia
menggatakan line line terkenal para AKTOR didrama drama.
“ja,,,jangan bercanda amber-ssi,,haha” ujarku garing
“kalau begitu berikan aku no. Hape mu” ujarnya memaksa,
akupun mengambil hapenya. Aneh sekali, sekarang aku merasa menjadi cewe yang
diincar cowo. Sungguh menggelikan!.
*********
“hei menurut kalian apakah amber itu benar benar seorang
yeoja?” sekarang kami berada diruang osis, kakiku sudah sembuh, dan besok
adalah hari ulang tahunku.
“eum? Kenapa kau berpikir begitu?” tanya mika-hyung yang
sibuk menandatangani
Surat yang diketikkan hyunmin-hyung tadi pagi.
“molla,saat bersama nya aku diperlakukan seperti yeoja”
“mwo? Hyung! Kau jatuh cinta?” sambar jay yang dari tadi
sibuk dengan psp-nya, padahal hyunmin-hyung sudah menyuruhnya untuk memasukkan
surat surat kedalam amplop. Beruntung sekarang hyunmin hyung sedang pergi
menelpon yeoja chinggu-nya.
“aniyoo, hanya saja aku tidak suka ada cewe yang
lebih,,,gentle dariku”
“ya sudah abaikan saja” ujar mika-hyung
“bagaimana aku bisa mengabaikan kalau di selalu mengirimiku
pesan?” Semenjak ku berikan no.ku padanya ia selalu mengirimiku pesan seperti
cowo yang sedang melakukan pendekatan pada cewe
“eciee,,bahkan kalian sekarang sudah bertukar no.handphone~”
ledek jay
“aku dipaksa tau, lebih baik juga minah, dia kan tipe-ku”
ujarku seraya mencibir
“ya! Injun-hyung! Kau sudah janji!” bentak jay
Aku terkekeh, jay gampang sekali dikalahkan. Yah, dia suka
pada bang minah yang menjadi fans no.1 ku. Tapi tenang saja jay, hyung tidak
akan pernah menghianatimu.
“kalau kau tak suka langsung saja katakan, kasian dia
berharap begitu padamu” saran mika-hyung
“lah, aku sama sekali tak memberi harapan padanya..”
“mungkin dia orangnya tak peka, jadi kau harus ngomong
langsung”
Akupun mengangguk-ngangguk.benar juga.
*******
Hari
ini aku dan hyunmin-hyung pergi membeli beberapa alat tulis untuk dikantor
osis.
“injun-ah~ kenapa kau beli barang barang yang cute seperti
itu,,namja itu identik dengan hitam tau!” komentar hyunmin hyung ketika aku
memilih stabilo warna warni
“ya, kau gila, jika stabilo berwarna hitam apa kau bisa
melihat tulisannya!”
“aku kan Cuma bercanda” ia mem-pout-kan bibirnya, baru saja
ia berkata seperti ia sudah menjadi pria sejati, tapi kebiasaannya memonyongkan
bibir masih belum hilang, dasar
Tiba
tiba hyunmin-hyung menyikut nyikut-ku. “apa lagi, kali ini kau juga ingin
kertas berwarna hitam?”
“aniyoo,,lihat itu” ujar hyunmin-hyung norak
“kenapa dengan lelaki itu? ya, jangan bilang sekarang kau
suka lelaki hyunmin-hyung”
Ia menempeleng kepalaku “bukan phabo!! Itu amber!”
“haaaaaaa?” akupun mengucek mataku, amber? Baju biru tanpa
lengan yang longgar, topi hitam, kalung dngan hiasan yang besar, celana jeans
yang agak hitam. Heey? Itu cewe bukan?
“yaa,,benarkah dia cewe? Mana dadanya?” ujar hyunmin-hyung
norak, aku langsung menempeleng pipinya, kalau didengar orang lain bisa bisa kami
dikira maniac.
Tiba tiba amber menyadari menyadari kami yang tengah
memperhatikannya. Ia tersenyum dan melambai, aku dan hyunmin-hyung balas
melambai dengan kikuk. Kemudian ia melangkah mendekati kami.
“sedang apa kalian disini?” tanyanya
“me..membeli beberapa hal..” jawab hyunmin-hyung seraya
mengangkat penggaris dan beberapa spidol yang ada ditangannya,
“kau sendiri sedang apa?” tanyaku basa basi
“menemani,,,,”
“amber-aaah,,kau dimanaa?” tiba tiba terdengar suara yang
familiar, dan tak lama kemudian muncul sosok karam dali balik rak. Spontan aku
dan hyunmin hyung melongo. What o_O? Karam dengan amber?
“loooh,,kalian kenapa ada disinii?” tanya karam dengan gaya
nyante khas nya
“pantas saja dari tadi ku cari ngga ketemu! Gara gara kau
kami harus berjalan kaki membeli barang barang ini tau” komentar hyunmin-hyung,
Kenapa
hyunmin-hyung menanyakan hal itu? Harusnya kau bertanya, kenapa amber bisa
bersama karam-hyung? Kenapa sekarang mereka bisa pergi berdua? Sebenarnya apa yang sedang
mereka lakukan,....dan,.dan kenapa sekarang aku malah berpikiran seperti ini!!!!!!
“injun-ah,,whats wrong?” tanya karam sok sok-an bahasa
inggris
Aku menggeleng “aku baru ingat, apa kita sudah membeli isi
staples?” mereka bertiga pun memamandangku dengan tatapan heran.
Yah,,
baguslah aku tidak perlu mengatakan langsung pada amber untuk berhenti
mengirimiku text. Baguslah Karam-hyung yang lebih cantik dari cewe bisa pacaran
dengan amber yang lebih tampan dari cowok.
bukankah hal itu menarik? Seperti
cerita didrama drama kan?. Dan sebaiknya
memang cowo jelek sepertiku menyingkir saja. Tunggu, kenapa semua ini membuatku
krisis percaya diri lagi, bukan, bukan, ini bukan krisis percaya diri, mungkin
ini yang namanya iri hati, dengki, atau cemburu.
*****
“injun-ah happy birthdaaaay!!!!” sebuah teriakan
membangunkanku pagi ini
Oh tidak lagi, akupun memilih untuk menarik selimutku tanpa
berniat untuk membuka mata
“injun-ah! Yaaa!” omma menari narik selimut ku
“omma! Aku masih ngantuk,,ini masih jam berapaa,,wekerku
saja,,belum,,berdering omma,,” ujarku seperti orang mengginggau
“ya, injun! Kami sudah sengaja tengah malam kerumahmu untuk
mengucapkan selamat tauu!!” sekarang karam-hyung malah berteriak ditelingaku
Akupun bangkit dari tidurku dan duduk, tapi tetap dengan
mata yang terpejam. “tapi jangan segini juga,,apa kah kalian tidak mengantuuk”
aku membuka sedikit mataku dan menyisir nyisir rambutku dengan tangan.
Karam-hyung dan jay duduk di kiri kananku. Sedangkan hyunmin hyung dan mika
hyung duduk dilantai, dihadapanku. omma juga sudah pergi setelah
meninggalkan beberapa makanan.
“gomapta teman teman, kalian yang terbaik” ujarku tersenyum,
merekapun tersenyum, dan karam hyung menepuk nepuk pundakku.
“kami punya hadiah untukmu” ujar mika-hyung
“hee? Hadiah?”
Hyunmin-hyung mengeluarkan sesuatu dari tas-nya, sebuak
buku? Atau album?
“itu scrapbook” ujar karam-hyung ketika aku menatap buku
itu dengan heran
“scrapbook?” akupun mulai membuka halaman pertama, isinya
foto foto kami yang dihias disana sini, digunting, disusun menjadi seperti
sebuah akul cerita. Dengan beberapa tulisan tulisan aneh para anak anak ini.
Buku ini seperti mewakili semua hal yang telah kami jalani bersama.
“yah yah yaah,,injun-ah menangiiis” ejek karam yang
menemukan air mata disudut mataku
“aniyoo” bantahku dan berusaha tersenyum seperti biasanya.
Jay memelukku.
“semoga kita bisa bersama terus selamanya” ujarnya, aku
menatap mereka satu persatu.
“haha,,gawat, kalau menagis aku akan dikatakan cengeng”
ujarku tertawa tapi dengan air mata yang mengalir, mereka semua tertawa. Kami
berlimapun berpelukan, sungguh persahabatan yang sangat indah.
“jeongmal gomawoyoo” pintaku seraya mengusap air mata dengan
lengan pajama-ku, sekarang aku benar benar bersalah sudah ber-iri hati pada karam-hyung tadi siang.
*********
kyaaa onn ada ff baru ga blg2 >.<
KEREEENN onn! ^^b ditunggu lanjutannya XD