[CHAPTER 7] AITAKATTA

Jumat, 10 Februari 2012


Moshi moshi tomodachinoooooo~

genki desukaaaa?

*ceritanya muncul dari balik punggung hyunmin



ehm

maaf yaa,,,udah lama ngga update FF ini*yg awalnya mau dibikin kejar tayang ternyata cuma bisa ampe chap 6 kejar tayangnya xD

ada beberapa alasan :

- Kuliah udah mulai, jadi sedikit sibuk didunia nyata (?)

- netbook aku berulah*ngga mau start* jadi di instal ulang

- karena di instal ulang, chapter 7 yang udah kelar yang aku save di mydocuments lenyap

- frustasi karena males ulang nulisnya



akhirnya kemaren mood itu muncul lagi,,,hahahaha xD*maaf curhatan gajenya



nah ada yang masih ingat ceritanya?*hening



ah,,,,pokoknya ini chapter 7~

happy reading^^





-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Title : AITAKATTA (i wanna see you)



AUTHOR : HASHLINPANDA



cast :



- Ji yeon T-ARA



- Karam DGNA



- Hyunmin DGNA



- Chiharu (OC)



- yoshito (OC)



- dan tokoh pendukung lainnya yang merupakan OC





*OC : original character





Genre :



Romance, comedy, drama,





Rating :



Teen





NO SILENT READERS

NO PLAGIATOR



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




I guess it's a miracle

There are countless stars up above and I have found you

Just wanted to keep the sky beautiful's magic to not disappearI tried to wake up from that imagination

but it is too saddening

Just like this stay by my side forever

(Dazzling world- DGNA)







Pheww. Aku menghela nafas keras seakan ingin semua orang tahu kalau aku ini sedang frustasi. Sudah lebih dari 7 hari alias seminggu aku sama sekali tak mendengar kabarnya. Yah. Karam. atashi no kohibito (pacarku)



Aku tak bisa menghubunginya karena dirumah sakit besar sangat jarang diperbolehkan menggunakan handphone. Aku tak bisa menjenguknya hanya untuk melihatnya karena ia sekarang berada dirumah sakit khusus, dimana anak anak sehat sepertiku dilarang masuk. Jangankan aku, Hyunmin saja tak bisa.



“etoo.. jiyeon-chan, aku dapat melihat lalat lalat yang bertebangan di atas kepalamu..” ledek hotaru, aku menoleh dengan enggan. Lalat? Memangnya aku bangke apa?.



“aigoo.. jiyeon-chan baru ditinggal satu minggu oleh suaminya sudah seperti mayat hiduo begini” tambah mikan sambil geleng geleng. Aku Cuma mendengus.



“ kalian tidak tau bagaimana rasanya sih, coba bayangan orang yang sangat kalian cintai yang biasanya selalu disamping kalian tidak ada? Bagaimana? Pasti akan kesepian dan merasa hampa kan? Apa lagi aku----“ aku menghentikan uraian lebarku karena ternyata hotaru dan mikan sudah berpindah posisi ke dekat pintu kelas.



“ya! Teganya kalian meninggalkan aku yang sedang bercerita ini!” seruku sambil bangkit dari tempat dudukku



“gomen jiyeon-chan,, hari ini sudah hampir 5 kali aku mendengarkan ceritamu itu” ujarnya cekikikan dan keluar kelas. Aku berdecak, dan menemukan chiharu yang ternyata juga cekikikan.



“bahkan chiharu-chan juga menertawaiku” aku kembali duduk dan mengamati layar hape



“erm,,jiyeon-chan?” panggil chiharu, akupun menoleh



“nani?”



“aku tau kau sekarang sedang punya banyak pikiran, tapi aku ingin menceritakan sesuatu padamu kalau----“



“ceritakan saja” potongku, chiharu-chan orangnya terlalu baik. Chiharu mengangguk dan langsung menarikku keluar kelas.



*******



Chiharu memawaku ke balkon sekolah, tempat yang sangat bagus untuk menceritakan suatu rahasia. Chiharu sedang menatap jendela. Aku mendekatinya dan mengikuti arah pandangannya. Dibawah, dilapangan basket ada beberapa anak yang bermain. Salah satunya, hyunmin.



“aku sudah ditolaknya” lirih chiharu



Aku langsung menoleh ke arah chiharu “nani? Nande?”



Chiharu menghela nafas “ia sudah melupakanku, jadi kupikir.., aku juga harus melupakannya...”



“hee..? chiharu-chan,, jangan menyerah,, hwaithing!” ujarku seraya mengepalkan kedua tanganku, memberinya semangat. Chiharu menggeleng pelan.



“percuma, dia sudah melangkah terlalu jauh, aku tak dapat mengejarnya lagi”



“chiharu-chan...”



“daijoubu, lagi pula aku punya 13 oppa, jadi aku tidak akan frustasi gara gara cowo satu itu”



Aku melongo”ti,,tiga belas?” memangnya chiharu ada berapa bersaudara?



“eumm!” chiharu mengangguk “ leeteuk, heechul, kangin, eunhyuk, hangeng, donghae, siwon---“



“setooooppp... hai hai,,wagatta,,, super juniorkan?” potongku. Chiharu mulai cengengesan.



Aku tersenyum “hai, untuk merayakan patah hatimu aku akan mentraktirmu minum!”



**************



Aku langsung melongo ketika sudah sampai dihadapan vending machine. Aku merogoh saku blazerku. Tidak ada. Tidak ada. Aku tidak membawa dompet!. Aku ingat tadi chiharu langsung menarikku keluar kelas tanpa membawa apa apa kecuali hape yang sedang kupegang.



Aku menghela nafas an mencoba memikirkan beberapa kemungkinan. Pertama, bilang ke chiharu kalau aku lupa membuwa duit dan traktirnya lain kali saja. Tidak tidak, ini tidak lucu. Kedua, kembali kekelas dan mengambil dompet. Pasti akan sangat melelahkan, tapi apa boleh buat. Aku mulai balik kanan menuju kelas.



Seolah mendapat pencerahan aku melihat sosok hyunmin dan teman teman team basketnya sedang berjalan di lorong, sepertinya meraka menuju ruang ganti.



“min-kun!” panggilku, tapi ia tak menoleh, akupun berlari berusaha memperkecil jarak agar suaraku terdengar.



“MIN-KUN!” seruku dengan volume yang lebih keras sehingga hyunmin dan semua teman temannya menoleh ke arahku. Hyunmin mentapaku heran, sedangkan teman temannya yang lain sudah bisik bisik.



“pinjami aku uang” ujarku seraya menyodorkan tanganku kearahnya, ia menatap tanganku dan menyingkirkannya.



“buat apa?”



Aku menunjuk vending machine yang tak terlalu jauh dari tempat kami berdiri. Hyunmin mengangguk tanda mengerti. “ kalian duluan saja” ujarnya kemudian



“atarashii no kanojyo?”(pacar baru?) tanya temannya sambil menyikut hyunmin pelan, hyunmin mendesis



“iee...oniichan no kanojyo,,,” (bukan, pacarnya onnichan)



Teman temannya langsung meng-o-kan pernyataan hyunmin.



********



Hyunmin mengambil uang dari kantong celana basketnya. Syukurlah hyunmin membawa uang. Kukira ia juga meninggalkan dompetnya diruang ganti.



“kau mau apa?” tanyanya seraya memecahkan lamunanku



“aa.. milk,,chocolate milk dan,,,,”



“dan?”



Aku menepuk pelan dahiku “ aku lupa menanyakan chiharu”



Hyunmin berdecak kemudian menekan tombol CC.lemon. dan memberikan 2 kaleng minuman ketanganku.



“urusan kita selesai” ujarnya dan melangkah pergi , aku menahan lengannya



“aku belum berterimakasih” ujarku kesal



Hyunmin memutar bola matanya



“gamsahamnida~”



“cheonma~” balasnya dan hendak melangkah lagi “tunggu!”



“kau,,,kau masih menyukai chiharu kan? Kenapa masih ingat chiharu suka ini” tanyaku seraya mengacungkan kaleng CC.lemon tadi



“aku bukan tipe orang yang gampang lupa atau berpura pura lupa”



Aku terdiam, benar juga. Meskipun sudah berakhir, tapi hubungan baik haruslah tetap dijaga. Hyunmin ternyata orang yang sangat baik. Tanpa kusadari hyunmin sudah melangkah lagi. Cih, kenapa anak itu begitu terburu buru.



“min-kun!” panggilku kepada hyunmin yang sudah mulai menjauh. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh.



“apa lagiiii” tanyanya kesal



“itu,,bagaimana caraku agar bisa menghubungi karami?”



“kirim surat saja...”



“surat?” aku menatap heran hyunmin, hyunmin yang berkeringat, hyunmin yang mengenakan seragam basket tanpa lengan dan hyunmin dengan handuk kecil yang melilit dilehernya. Tapi wanginya masih sama, wangi bayi.



“iya surat!”



“baiklah, nanti kau yang menyampaikan ya..”



“terserah” ujarnya pendek



Aku cekikikan “ gamsahamnida min-kun! Uangmu akan ku ganti dikelas nanti!”



*********



Aku menatapi lembar notes ini sudah semenjak 20 menit yang lalu. Kosong. Yang masih kosong karena aku tidak tau akan menulis apa. Aku tidak bisa menulis kemudian menyobek kertas , meremasnya kemudian membuangnya ke tong sampah, karena pasti akan dimarahi appa karena membuang-buang kertas. Dan lagi, buku ini lumayan mahal, aku membelinya tadi dengan chiharu sepulang sekolah. Gambarnya bagus, aku tak tega membuangnya dan merobaeknya. Hehe



Aku memutar mutar kursiku mencoba mencari ide. Sambil tersenyum senyum karena teringat adegan di tangga sekolah waktu itu. Tiba tiba jihwan muncul dipintu kamarku.



“nuna?” panggilnya, akupun menoleh



“gwenchana?” tanyanya lagi



Aku meperbaiki posisi dudukku” ne, gwenchana, memangnya ada apa..?”



“ani,, kau terlihat sakit”



“sakit?” aneh, memangnya wajahku pucat?, sampai saat ini aku merasa segar bugar saja



Ia mengarahkan telunjuk kekepalanya, akupun langsung memahami maksudnya. “yaa!! Kau kira aku gila!”

Ia langsung kabur seraya cekikikan sebelum aku sempat melemparkannya dengan celengan yang ada didekatku.



******



Akhirnya surat itu selesai juga. Dan aku sudah memberikannya kepada Hyunmin di hari terakhir sekolah. Yah, libur musim panas sudah datang. Sayang sekali liburan kali ini aku hanya sendirian. Pacarku dirumah sakit, teman temanku juga pergi berlibur, appa tetap bekerja, dan jihwan kerjanya hanya main game saja juga membuat rumah berantakan.



Sudah 3 hari, sudah 3 hari aku menunggu balasan dari karam. Tapi tak kunjung datang, aku curiga jangan hyunmin tidak menyerahkannya dan malah membuang notes itu ketempat sampah. Aku mengacak-ngacak rambutku, dan jihwan yang dari tadi tak melepaskan pandangannya dari layar TV menggeleng geleng melihat keadaanku. Membuatku semakin kesal saja.



“hyaaaaaah!!!” teriakku frustasi seraya membenamkan wajahku ke bantal yang ada disofa



“nuna”



“apa? Kau mau bilang aku gila lagi? Silakan!” seruku dari balik bantal



“ bukan, hapemu berkelap-kelip, sepertinya ada pesan”



Aku langsung bangkit dan meraih hapeku. Karamie!




Terimakasih kirimannya,

Aku juga merindukanmu

Karamie



Hanya itu? Hanya itu balasannya? Aku sudah menunggu 3 hari dan balasannya hanya 5 kalimat?!. Baiklah semoga balasan di notes nanti lebi panjang. Aku langsung membalas pesannya




Cheonma,

Aku menunggu balasannya

Nani shiteru?:)

Jiyeon



Sampai pagi aku terbangun dari tidurku, tidak ada balasan.

Aku merasa sangat jauh darinya sekarang,

Karamie,

Bogoshipo



**********



Pagi hari ditengah kefrustasianku hapeku kembali berdering. Dengan cepat aku meyambarnya. Kegiatan menuangkan susu ke cereal-pun langsung aku delay.



Taruhan.pasti bukan dari karamie. Batinku. Dan ternyata benar, bukan dari karamie. No-nya tidak kukenali. Aku membukanya dengan malas malas seraya kembali melanjtkan kegiatanku tadi.




Kau dimana?

Balasannya sudah ada padaku



Aku memicingkan mataku, tidak ada identitas pengirim, tapi aku tau itu hyunmin. Akupun mengetikkan balasannya.




Baiklah,

Akan kujemput kerumahmu

Jiyeon



Setelah menghabiskan sarapan akupun langsung bersiap siap untuk pergi. Aku baru akan memasukkan hape kedalam tas ketika hape itu berdering.



“aku sudah didepan rumahmu” jawab orang itu sebelum aku mengucapkan halo



“hah?” aku merasa mendengar sesuatu yang salah



“aku sudah didepan rumahmu, cepat keluar!” serunya dan mematikan telp. Aku melongo beberapa saat kemudian mengintip lewat jendela kamar. Sebuah mobil Darkblue sudah parkir didepan rumah.



“mobil...?min-kun?” dengan ragu ragu akupun akhirnya turun dan keluar rumah.



*********



Ia menurunkan kaca mobilnya ketika aku sudah didekat mobil. Aku sedikit menunduk untuk melihat orang yang membawanya, ternyata benar, min-kun.



“mobilmu?” tanyaku spontan



Ia menggeleng “ani, otosan no..” ia langsung mengacak ngacak jok belakang, sepertinya ia mencari notes yang

dimaksud. Akupun menantinya dengan sabar.



“ah!” ujarnya tiba tiba dan tersenyum usil ke arahku.



“nani?” tanyaku heran, jangan bilang kau lupa membawanya



“ aku akan memeberikan ini jika kau mau menemaniku hari ini”



“menemani?”



“lihat kau sudah berpakaian bagus begitu, percuma kan kalau tak kemana kemana..”



Aku mengamati penampilanku, aku memakai kaos micky mouse punya jihwan yang sebenarnya lumayan kebesaran dan celana jins pendek. Biasa saja, tidak bagus sama sekali.



“naiklah” ujarnya seraya membukakan pintu dari dalam



Aku menatapnya heran “kemana?”



“naik saja” ujarnya kesal, akupun mendengus dan masuk. Yah, tidak ada salahnya pergi bersenang senang sebentar.



**********



Aku melongo melihat gerbang tempat rekomendasi hyunmin. Aku menatapnya tak percaya. DISNEYLAND? Yang benar saja! Aku tak punya uang!.



“kenapa? Kau sudah pernah kesini?” tanyanya heran



Aku menggeleng, appa memang sudah berjanji padaku dan jihwan untuk mengajakkami kesini. Tapi sekarang ia masih sibuk dengan pekerjaannya.



“lalu..?”



“aku tidak punya banyak uang min-kun” ujarku nyengir, sebenarnya aku punya uang untuk sekedar membeli tiket. Tapi bukankah aku jadi merugi? Lebih baik aku pergi dengan appa, jadi aku tak perlu mengeluarkan okane(uang).



Hyunmin tersenyum kecil “aku traktir,,ikimashou,,” hyunmin melangkah menuju loket karcis.



Nani? Hyunmin membayarkan ku? Aku hanya mengikuti langkahnya dengan tampang cengo.



***********



Whoa.. tokyo disneyland benar benar hebat! Sungguh! Taman bermain yang sangat keren!. Aku mengedarkan pandanganku kesekeliling. Hal hal yang biasanya hanya kulihat di kartun sekarang seolah olah meloncat keluar dan muncul kehadapanku dalam bentuk nyata.



“gyaa! Mickey!”



“whoaa! Minnie!”



“sore wa goofi! Ah! Cinderella!”



“ya..berhentilah berteriak” keluh hyunmin, tapi aku tidak menaggapinya, aku benar benar merasa exited sekarang.



“gyaaaa,,,itu donal bebek,,kawaii,,” ujarku seraya jingkrak jingkrak kegirangan



“baka, sekalian saja salto kalau begitu”



Aku mendengus dan menatapnya kesal, ia malah balas menatapku dengan tatapan menantang. Ah, aku ingat, aku disini berkat dia. Akupun mengurungkan niat niat untuk melawannya. Kali ini kau menang woo hyunmin.



“nah mulai dari yang mana dulu..” ujar hyunmin seraya membuka minimap yang tadi didapatnya



“yang itu saja” ujarku seraya menunjuk roller coaster yang sedang melaju.



Hyunnmin melongo, kemudian berdeham “lebih baik kita pemanasan dulu, jangan langsung yang ekstrim begitu” alasannya



“baiklah, tapi nanti kita naik yang itu ya”



Hyunmin hanya mengangkat bahunya, cih menyebalkan.



********



“Hyahahahahahaha..ureshiiiiii(asiiik) ” aku tertawa girang, ternyata memilih jet coaster sebagai penutup tidaklah salah. Aku dan hyunmin sudah mencoba berbagai macam atraksi bersama. Dari menonton badut hingga jet coaster. Aku menatap hyunmin yang sudah duduk dikursi taman.



“kau kenapa? Sakit?” tanyaku, paling dia mabuk gara gara jetcoaster tadi



Ia menggeleng pelan. Akupun jongkok sehingga dapat melihat wajahnya yang dari tadi menunduk. Ia menatapku.

“daijoubu, aku tak apa apa..” ujarnya



“ah,,yogatta..”



“aish,,” ia mengalihkankan pandangannya



“doushite?”



“jangan memandangku dengan tatapan seperti itu”



“kenapa?”



Hyunmin mengacak-ngacak rambutnya. Aku menatapnya heran, kenapa lagi anak ini?.



“karena sangat jelek baka aho! Kau tau? tadi itu rambut jelekkmu melambai lambai ke wajahku dan itu sangat menganggu!” teriaknya kemudian



Aku mendengus kesal. “ya! Aku minta maaf kalau itu menganggumu! Dan kau tak perlu berbicara seperti itu! Rambutku tidak jelek!”



Hyunmin menghela nafas, dan merogoh sesuatu dari dompetnya, kemudian menyodorkan selembar uang padaku. Apa ini? Dia menyuapku dengan uang agar diam?!



“belikan aku minum..”



“hah?”



“sudahlah, pergi dan belikan aku minum”



********









2 gelas kopi hangat sudah ditanganku. Sekarang aku dalam perjalan kembali ke tempat kami tadi. Anak itu sungguh menyebalkan. Apa apaan? Setelah memarahi dan mengejekku malah menyuruh membeli minuman? Kurang ajar, memangnya dia siapa?. Lihat saja nanti,, jika aku jadi kakak iparmu maka kau akan aku habisi hyunmin-ah!!. Ingin rasanya aku menyiramkan kopi ini ke wajahnya.



Eh?

Aku menengok kiri kanan

Eoh? Dimana ini?



Gawat, sepertinya aku tersesat. Aku mencoba mengingat jalan yang tadi aku tempuh, tidak bisa! Aku tidak bisa mengingat apapun! Akupun mulai panik.



“ah,,,min-kun, doko de,,(min-kun,,dimanaa) ” aku kembali meneruskan langkahku siapa tau nanti akan teringat sesuatu. Aku sampai didepan ferris wheel (bianglala) . Cantik sekali, lampunya terang dan berwarna warni di tengah gelap malam . . Harusnya aku exited seperti tadi. Tapi bagaimana? Aku tersesaaaaaat!!!



“min-kuun~~” aku mulai terisak cemas



Tiba tiba seseorang meraih lenganku. Dan itu adalah hyunmin?.



“ya! Kau mau kemana! Aku memanggilmu dari tadi!” omelnya



“min-kuuuuun!!!” aku terisak dan memeluknya



“ya! Ya! Apa yang kau lakukan! Kopinya bisa tumpah ke bajuku!” ujarnya seraya melepaskan aku yang bersandar di dadanya



Aku menatapnya kesal, kemudian menyodorkan kopi hangat yang sudah mulai dingin “ maaf kopinya sudah dingin, kalau kau mau aku akan membelikannya yang baru” ujarku pelan, ia mengambil kopi itu dari tanganku.



“daijoubu”



Aku tersenyum, syukurlah ia tak marah. Dan aku tidak jadi 'anak hilang' di taman bermain ini.Tidak lucukan tiba tiba muncul pengumuman



telah hilang seorang gadis 17 tahun bernama park jiyeon, memakai baju micky mouse kebesaran, untuk segera menuju gedung infromasi.



Tiba tiba ia menyodorkan tangannya. Aku menatap tangannya kemudian menatap matanya.



“nanti kau hilang lagi”



Akupun meraih tangannya “kita pulang?” ujarnya lagi



“setelah naik yang itu” ujarku sambil menunjuk ferris wheel



Hyunmin Cuma bisa menghela nafas setelah kutarik paksa.



*******



“whoaaa,,,city light-nya sangat cantik,,kireei!!!!” sorakku



“ya ya,, aku tau” balas hyunmin datar



“ah! Apakah itu depertement store di shibuya,, whoaa,, sugoooooi!!!!” sorakku lagi



Hyunmin mem-pout-kan bibirnya, satu kebiasaan hyunmin yang kusadari. Ia selalu mem-pout-kan bibirnya bila tak suka sesuatu , sungguh kekanak kanakan



“ya! Cobalah menikmati keindahan alam!” omelku



“itu bukan keindahan alam, itu hanya gedung gedung buatan manusia yang diberi lampu” pinta hyunmin sarkastik



“bhuu,,kau sama sekali tidak romantis” ejekku



“gomen kalau begitu” balasnya cuek



“chiharu sangat aneh, kenapa ia bisa sangat menyukaimu..?well,,itu dulu..”



“apa salahnya menyukai cowo tampan dan baik hati sepertiku” pujinya pada diri sendiri



Aku mengernyit “aku tau kau tampan, tapi kau sama sekali tak baik..”



“huh, berarti kau tak mengenalku” sindirnya



“aku mengenalmu,,,”



Ia menaikkan alisnya



“baiklah,,kau memang baik, tapi tidak padaku!” seruku akhirnya



“hahaha,,kau sangat lucu jiyeon-chan” hyunmin tertawa



Eh? Sebentar. “jiyeon-chan? Tumben sekali kau memanggilku seperti itu”



Ia berhenti tertawa dan berdeham “ ah, mungkin terbawa oniichan” ujarnya dan mengalihkan pandangan ke luar ferrris wheell, seolah olah tertarik pada city light



Aku masih menatapnya, memastikan kalau aku tidak salah lihat. Wajah hyunmin memerah. Walaupun ia berusaha menutupinya dengan tangannya dan memalingkan wajahnya. Tapi aku tau kalau wajahnya memerah?!. Tidak mungkin? Hyunmin?



*********



Hyunmin menstarter mobilnya. “pasang sabuk pengamanmu” pintanya. Akupun mengangguk, karena agak gelap aku kesulitan untuk memasangnya. Hyunmin berdecak kesal. Dan mememasangkan sabuk pengaman untukku sehingga wajahnya dekat denganku. Aku hanya menunduk, kenapa sekarang ia malah menatapku? Padahal tadi kau hanya memalingkan wajahmu. Hentikan! Aku tak mau salah paham!.



Setelah selesai memasangkan sabuk pengamanku, ia juga memasang sabuk pengaman. Kemudian mulai melaju. Sepanjang perjalan ia hanya diam, tidak seperti ketika pergi tadi, kami masih sering ber argument di sepanjang perjalanan. Tapi sekarang, aku ataupun dia hanya diam.



*********



“sudah sampai” pinta hyunmin memecahkan lamunanku. Yah sepanjang perjalan aku hanya melamun. Ada apa dengan hyunmin hari ini? Kenapa ia tak seperti biasanya? Memang ia masih marah marah dan mengejekku, tapi,,ada sesuatu yang salah..



Tiba tiba sebuah notes muncul dihadapanku, notes itu. Ah, bagaimana bisa aku lupa dengan notes yang sudah membuatku gila satu minggu ini.



“kau tak mau?” tanya hyunmin karena aku tak juga mengambil notes itu dari



“ada...sesuatu yang salah..”



“salah?” hyunmin kembali menarik notes itu



“iya,,harusnya aku ... aku tidak bersenang senang begini dengan adik pacarku sendiri..”



“ya!kau jangan berpikiran yang aneh aneh, ini hanya sebatas hubungan teman, kau tau?”



“ teman tidak pergi berdua ke taman bermain, teman tidak bergandengan tangan, dan teman,,,”



aku menelan ludah “ teman tidak pernah berciuman..”



Hyunmin tertegun dan diam, kemudian ia berkata



“hah? Ya! Kenapa kau malah membahas soal itu? Ciuman itu sama sekali tak berarti apa apa, kita berdua tau persis soal itu”



“tapi,, aku merasa..aku sudah mengkhianati karamie..aku merasa sudah jahat sekali padanya,,aku---“

Hyunmin memukul kepalaku dengan notes itu.



“awww! Itai!” seruku



Ia tersenyum kecil “berhentilah memikirkan hal hal kecil begitu, kau tau? Kau tak perlu membuat dirimu sendiri menderita begitu.. aku hanya ingin membuat bahagiia calon kaka iparku yang murung terus karena oniichanku”



Aku menatap mata hyunmin, walaupun agak gelap, aku dapan melihat tatapannya yang tulus padaku.



“aku...” kata kata hyunmin terputus ketika tiba tiba terdengar suara ketukan dari luar, kami pun langsung mengalihkan pandangan. Ternyata appa megetuk-ngetuk kaca jendela mobil.



“kalau begitu terimakasih untuk hari ini”



Hyunmin mengangguk dan akupun keluar dari mobil, ternyata hyunmin juga ikut turun.



“konbanwa ojiisan” sapa hyunmin ramah pada appa-ku, appa menatap hyunmin sinis.



“dari mana?” tanya appa padaku



“tadi aku pergi sebentar dengan min-kun,,,”



“kemana?” tanya appa lagi



“taman bermain, gomenne ojiisan tadi aku tidak meminta ijinmu terlebih dulu untuk membawa jiyeon” hyunmin angkat bicara



Appa mendelik hyunmin “kau masih SMA?”



Hyunmin mengangguk “ aku teman sekelas jiyeon”



“seumuran jiyeon? Kenapa kau sudah membawa mobil? Kau sudah punya SIM?” tanya appa dengan nada yang meninggi.



“appa, itu hal yang normal anak kelas 2 SMA membawa mobil, kami bukan anak kecil” belaku, aku merasa tak enak pada hyunmin yang sebenarnya tak salah apa apa



“gomen ojiichan,,aku sudah punya SIM kok, maaf sudah membuatmu khawatir pada putrimu”



“kau...” appa menunjuk hyunmin



“appa! Hentikan,, min-kun tidak salah! Kami hanya pergi bermain sebentar”



“sebentar?, sekarang sudah jam 8 jiyeon-ah setau appa kau tak pernah pulang semalam ini, apalagi dengan cowo yang membawa mobil!” gawat sepertinya appa benar benar marah



“ojiisan....”



“dan lagi, bukannya kau sakit? Kenapa berkeliaran malam malam begini?”



“eeeh?” ujarku dan hyunmin berbarengan



“bukan appa...dia bukan karam”



“dia bukan pacarmu eh mantan pacarmu yang sakit itu?”



“sebenarnya karamie masih jadi pacarku dan----“



“aku adiknya ojiisan..” potong hyunmin



Appa menatap hyunmin dari atas sampai ujung kaki “ah,,memang sedikit berbeda dari anak yang waktu itu..ya sudah, lain kali pulangnya jangan malam malam”



Hyunmin membungkuk “hai..gomenne ojisan, kalau begitu saya pamit dulu”



Aku menatap hyunmin dengan tatapan bersalah, tapi ia hanya tersenyum simpul. Kemudian memberikan notes itu ketanganku. Ternyata,, hyunmin sebaik ini.



***********







Selesai mandi Akupun masuk ke kamar, dan mengambil notes itu. aku membaca balasan dari karamie. Wao,,banyak sekali,,3 lembar,,




Rabu, cuaca cerah



Menyenangkan sekali kita dapat bertukar surat begini. Hari ini aku menerima buku ini dari okasan, kudengar hyunmin lah yang memberikannya pada okasan. Akupun tertawa, ternyata hubungan kalian mulai membaik ya? Baguslah kalau begitu..,he he



Hari ini tak ada terapi, jadi aku Cuma di kamar, baca baca buku dan lain lain, aku agak susah menghubungimu lewat handphone (soalnya dirumah sakit dilarang menggunakan hp), untung saja kau punya ide seperti ini, jadi kita tetap bisa berkomunikasi. Bogoshipoyoo~



Hehehehe,untunglah karamie baik baik saja..akupun membalik halaman berikutnya,




Jumat, cerah tapi hatiku tidak



Kemaren aku melakukan kemoterapi, menderita sekali rasanya. Sepertinya tubuhku benar benar sudah menolak untuk di kemo, akupun berpikir jika aku tidak bisa di kemo apalagi yang harus kulakukan.



Tapi aku cukup bersyukur hari ini, aku bisa bangun dan menulis



ekspresiku langsung berubah, benarkah? Dan aku melihat lembar terakhir




Sabtu, sedikit mendung



Hari ini okasan pulang kerumah, jadi aku akan mengembalikan notes ini.



Nah, kabarmu bagaimana?apa saja yang kau lakukan selama liburan? Ceritakan selengkapnya ya! , terkadang aku ingin kau disini, didekatku..tapi sayang sekali anak anak yang sehat tidak boleh ada disini,,egois sekali ya? haha

aishiteru,,zutto..



Akupun merebahkan tubuhku dikasur, bagaimana kondisi karamie yang sebenarnya,,apakah sudah membaik atau semakin memburuk?. Aku cemas, aku takut kehilangan dia. Tuhan,, semoga karamie baik baik saja.



********



TBC



nah gimana,,,,?

kepanjangan yah?

aduuh gomen xD

kekekeke naaah aku tunggu komennya yaah

gamsahamnidaaaaa ^0^

0 comment:

Posting Komentar